Cahaya bulan

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap

Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah mandala wangi

Kau dan aku tegak berdiri

Melihat hutan-hutan yang menjadi suram

Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah engkau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika ku dekap

Kau dekaplah lebih mesra

Lebih dekat

Apakah engkau masih akan berkata
Ku dengar detak jantungmu

Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan

Yang takkan pernah ku tahu

Dimana jawaban itu

Bagai letusan berapi
Bangunkan ku dari mimpi

Sudah waktunya ku berdiri

Mencari jawaban kegelisahan hati

Saya sempet ketemu puisi ini, dan ternyata ada mp3nya, manalagi suaranya Nicholas Saputra. Kerasa keren aja gitu.
Hmm…


Nemu disini

6 thoughts on “Cahaya bulan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.