Gemilang Airlangga Rasyid

Saya merasakan kembali perjuangan perempuan yang melahirkan.

Akhir September hingga awal Oktober 2015 saya deg-degan terus dan harap-harap cemas karena akan melahirkan anak kedua saya. Hasil USG semuanya baik dan bisa dilahirkan normal. Sepanjang yang saya bisa saya terus berdoa agar diberi kelancaran selama persalinan dan jika bisa normal dan semuanya sehat.

Memasuki 36 minggu, semua sudah siap secara mental. Saya udah sering ngepel jongkok, jalan kaki di rumah (karena gak memungkinkan di luar rumah sejak ada kabut asap), minum air kelapa muda seminggu 3x, rajin bebersih rumah, tas buat ke rs udah siap. Termasuk bilang ke suami untuk siap-siap.

Saya sudah pasrah karena hingga menginjak usia 39 minggu ini anak masih betah aja dalem perut. Kakaknya,  Alaya udah ikutan Eyangnya ke Lampung dan pulang lagi pun si adek belum lahir. Saya udah ketar ketir padahal, agak takut juga si baby lahir ketika ibu saya lagi gak ada deket saya. Jujur saja, ibu adalah seorang yang juga ikut menguatkan selain suami yang harus ada disebelah saya ketika melahirkan.

Eh akhirnya si baby lahir tepat satu hari sebelum HPLnya. Alhamdulilah saya didampingi suami dan ibu saya selama persalinan. Saya tak kuasa menahan tangis ketika si baby lahir setelah sakit yang luar biasa saya rasakan. Ibu saya mencium saya langsung ketika si baby lahir.

Kontraksi yang saya rasakan memang tidak sepanjang waktu persalinan Alaya,  tapi saya merasakan sakitnya persalinan kali ini lebih hebat dari persalinan sebelumnya. Jika ditanya bagaimana rasanya melahirkan normal? Saya gak bisa mendeskripsikannya, rasanya luar biasa sakit. Tapi luar biasanya lagi ketika melihat ada bayi kecil nan lucu langsung diletakkan di dada ibunya langsung sesaat setelah dilahirkan. Mendengar tangisannya pertama kali, dan menciumnya membuat semua rasa sakit terbayar seketika.  Perjuangan 9 bulan pun rasanya terbayar sudah. Hanya bisa bilang… Alhamdulilah ya Allah…
image

17 Oktober 2015, 14:27 wib
Bb : 3,4kg
Pb : 50cm

Kami memberinya nama…..
Saya dan suami sudah sepakat untuk menamai putra kami, Gemilang Airlangga Rasyid.
Gemilang : doa kami agar dia nantinya punya hidup yang gemilang tentu terutama hatinya
Airlangga : seorang raja besar yang bijak
Rasyid : pintar (nama belakang ayahnya)

Untuk panggilan, kami panggil si adek, dengan panggilan Elang (dari Gemilang).

Terima kasih untuk semua doa dan dukungan dari teman, keluarga selama kehamilan dan persalinan saya yang kedua ini ya….
Terima kasih yang tak terhingga untuk suami yang selalu siaga selama kehamilan saya, mendukung dan mendoakan juga membesarkan hati saya :)

Doakan Elang selalu sehat dan tumbuh jadi anak yang membanggakan :)

15 thoughts on “Gemilang Airlangga Rasyid

  1. Selamat ya Nike dan Pak Alam. Semoga Elang menjadi anak yang membanggakan seperti yang dicita-citakan oleh orang tuanya

  2. Wah, semoga dilancarkan ya mas, sehat debay dan ibunya. Hehehe klo ibunya gak ribet akan segera dibuat domainnya :D

  3. Aku berlinangan air mata membacanya..
    Sama, kehamilan kedua Indah jg rasanya lebih berat. Ah sudahlah, semuanya terbayarkan saat melihat canda tawa mereka dan melihat mereka tumbuh sesuai harapan.. :*

  4. selamat mba nikee… semoga sehat selaalu elangnya dan jadi anak sholeh. aamiin. jadi kangen lahiran lagi. hhehe..

  5. saya merasa terharu sama mbak semoga mbak jadi ibu yg baik buat anak-anaknya biar anaknya nurut semua sama mbak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.