Tsundoku atau Bibliophile?

Saya sadar banyak sekali menumpuk buku bacaan, sampai-sampai bisa disebut timbunan. Kamu juga punya kebiasaan begini kah? Selamat datang di Ordo Penimbun Buku.

Awal mulanya saya pernah ke obral buku di salah satu penerbit di Palembang, banyak buanget buku-bukunya, saya ingat itu mungkin sekitar tahun 2006-2007 gitu. Harga yang ditawarkan begitu menarik, hanya Rp 2.500 – Rp 10.000 saja, alhasil saya yang waktu itu sudah bekerja dan punya sedikit gaji, beli banyak sekali buku. Lanjut setelah menikah kebiasaan beli buku itu semakin besar, suami saya punya kesukaan yang sama, dia juga suka membaca, malah dia masuk kategori orang yang suka dunia IT secara otodidak dengan membaca banyak buku komputer.

Di akhir tahun 2010 saya pernah berangkat ke Jakarta pergi pagi pulang malemnya cuma demi ketemu temen-temen Goodreads Indonesia dan pergi bareng belanja buku karena waktu itu salah satu Gramedia menawarkan diskon 30% untuk semua buku-bukunya. Kalap sudah pasti, pertahanan dompet jebol, kartu kredit tersodor dengan ringan ke kasir dan kawan-kawan di Palembang pun nitip gak nanggung-nanggung, ada yang nitip seri Narnia boxset. Abis itu, saya seneng banget, ya ketemu teman-teman ya beli banyak buku yang sampe sekarang masih ada aja belum terbaca.

Read more

Akhirnya Bisa Nonton Konser Westlife

Siapa sih yang gak suka nyanyi? Mengidolakan penyanyi/grup? Kalo sekarang zamannya Kpop, saya harus ngaku kalo saya mengidolakan Westlife sejak SMP.

Masa remaja memang kita akan berada diusia mengidolakan seseorang/grup penyanyi, aktor, dan figur publik, ya itu normal saja. Anak saya yang belum genap 10 tahun udah hapal bener lagu KPop, sebut aja BTS, EXO, Black Pink walau gak ngerti artinya. Walau memang belum keliatan Alaya mengidolakan banget satu grup penyanyi dari sekian banyak itu, saya maklum saja, masa remaja saya dulu pun diisi dengan begitu juga.

Read more

Mari Bicara Soal Summer Finn

Jika kalian gak tau siapa itu Summer Finn, kalian kudu nonton dulu film 500 Days of Summer.

diambil dari scoopwhoop.com

Iya, setelah beberapa hari lalu tiba-tiba banyak yang ngomongin film itu karena sudah 10 tahun yang lalu, jadi banyak beredar twit-twit dari para netizen tentang Tom dan Summer. Oke, karena ini salah satu film favorit saya, mari kita bicara tentang film ini. Bukan, bukan tentang ceritanya ya, silakan nonton aja kalo itu sih, tapi tentang tokohnya. Saya ingin bicara dari sisi Summer, dari sisi perempuan, karena saya toh perempuan juga.

Sedikit untuk memulai bahasannya, film 500 Days of Summer ini bukanlah cerita cinta, begitulah film ini dimulai dengan disclaimer yang disebutkan Tom seperti itu. Ya, karena ini diceritakan dengan narasi dari sisi Tom, jelas lah kita tidak tau dari sudut pandang Summer bagaimana. Di film ini kita bisa ikut merasakan yang Tom rasakan, patah hatinya yang terasa mendung kelabu berhari-hari, tapi bagaimana dengan Summer? Bagi kamu tim Tom, jelas akan bilang apa yang sudah dilakukan Summer itu jahat. Benar kah begitu?

Read more

Tips Hemat Belanja Produk Skincare

Ini bagi kalian yang gemar belanja skincare offline (maksudnya langsung ke tokonya) maupun online (dibanyak marketplace) kayak saya :)

Sebenarnya saya bukanlah orang yang suka perawatan kulit dan tubuh. Buat saya yang punya duit gak seberapa ini, perawatan itu adalah sebuah hal yang bisa dikatakan pemborosan. Jelas hal ini mungkin gak berlaku bagi temen-temen yang duitnya banyak ya. Saya akan lebih suka menghemat biaya perawatan apalah-apalah itu untuk belanja buku.

Saya pernah satu kali (seumur hidup) melakukan perawatan menyeluruh dari atas rambut hingga ujung kaki, dari massage alias pijet pijet badan, kepala sampe manicure pedicure, itu adalah saat saya akan menikah (sekitar 12 tahun lalu). Dah waktu itu aja, rasanya gimana? Ya enak gitu hehehehe. Abis itu kalo liat biayanya yang lumayan mahal, saya lebih suka melakukan perawatan mandiri deh alias perawatan ala rumahan aja.

Kalo badan, saya masih rutin seminggu 2x pake body scrub sewaktu mandi. Untuk manicure dan pedicure, saya gak begitu suka. Kuku tangan saya gak bisa panjang karena sejak kecil kalo saya kuku tangannya panjang dikit aja (kelupaan potong seminggu misalnya) udah mulai gatel dibagian ujung kukunya trus kulitnya jadi kering banget, lalu pecah-pecah dan mengelupas. Saya pun gak pernah pake kuteks. Pernah pengen banget, tapi rasanya ribet ntar baru bagus diwarnain eh harus dilepas karena gak bisa salat, walau ya katanya ada yang bisa dipake salat juga.

Read more

Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1440H

Baru nyadar selama bulan puasa tahun ini saya males bener posting blog. Karena, masih bulan syawal rasanya gak apa ya ngomongin puasa tahun ini dan lebaran kami sekeluarga.

Puasa tahun ini belajar untuk lebih sederhana buat menu buka puasa dan sahur. Saya, suami dan Alaya gak ribet banget makannya, gak banyak maunya yang biasanya terjadi kala laper puasa. Masaknya dan nyiapinnya pun gampang, alhamdulilah. Ini juga terjadi untuk beli-beli kue buat lebaran. Kami (saya dan Alaya) memilih kue-kue yang memang disukai dan dalam jumlah yang cukup, gak kebanyakan.

Tahun ini puasa ramadan ke 4 Alaya. Sebelumnya dia gak pernah batal puasa satu hari pun sejak dia mulai puasanya kelas 1 SD. Tapi tahun ini, suatu hari pulang sekolah mukanya pucat, dia bilang kalo sakit perut, jadi ya sudah saya bilang batal saja puasanya. Saya dan suami gak pernah maksa dia dari awal puasa ramadan mesti puasa penuh 30 hari gitu, tapi dari dia sendiri. Soal mengaji, sebelum bulan ramadan Alaya alhamdulilah udah khatam alquran kedua kali. Thanks to Ayahnya yang sabar menghadapi alasan Alaya tiap kali disuruh ngaji :D

Read more

9 Alasan Sip Pilih Rumah dijual di Bandung

foto : Wikipedia

Seorang teman bercerita bahwa dalam waktu dekat dia dan keluarganya akan pindah ke Bandung. Selain karena anaknya rencana akan kuliah di Bandung, agaknya teman saya ini ngefans sama Pak Ridwan Kamil atau yang akran dipanggil Kang Emil, yang sekarang menjabar gubernur Jawa Barat. Oh kalo alasan terakhir itu sih, saya juga termasuk di dalamnya.

Sejak dua tahun lalu teman saya itu sudah ngurus ini itu, mulai dari cari-cari rumah di Bandung untuk ditempati nantinya sampe jual rumah yang sekarang di Palembang. Kalo jual rumah terbilang susah-susah gampang ya, gitu juga dengan cari-cari rumah yang sesuai keinginan dan budget yang dipunya.

Bandung sendiri memang punya banyak daya tarik yang bikin setiap orang ingin berlama-lama di sana, dari mulai liburan sampe keinginan untuk tinggal menetap bersama keluarga. Apalagi sekarang udah lebih rapi karena diurusin dengan serius sama Kang Emil sewaktu menjabat walikota. Nah, saya mau bagi ada 9 nilai sip Bandung yang membuat rumah dijual di Bandung jadi lebih menarik untuk ditinggali.

1. Ruang terbuka hijau dan udara yang sejuk

foto : DPKP3 Kota Bandung

Ruang Terbuka Hijau (RTH) sendiri berarti area yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik secara alami atau sengaja ditanam. Ini poin sip pertama yang pastinya berasa beda dari kota urban lain yang terasa lebih gersang karena kurangnya pepohonan. Ruang terbuka hijau di Bandung terdiri dari taman unit lingkungan; taman sepanjang sempadan jaringan jalan, jalan tol, rel kereta api, sungai, irigasi, dan SUTT; kawasan pemakaman; dan hutan kota

Bandung disebut dengan Kota Kembang karena memiliki banyak pohon besar. kabarnya sejak zaman kolonial, di mana para gadis Belanda sering mengadakan karnaval menggunakan sepeda berhias bunga. Karena dikelilingi oleh pegunungan, Bandung terasa sejuk dan dingin. Konon, dahulu Bandung merupakan danau purba yang besar, dikenal dengan sebutan ‘Danau Bandung’ atau ‘Situ Hiang.’

Sekitar 3.000 tahun yang lalu, danau ini mulai surut dan membentuk bentangan tataran yang luas, yang kini menjadi kawasan Bandung. Percaya atau nggak, Bandung terasa lebih sejuk kan ya?

2. Mantapnya aksesbilitas

Poin kedua yang akan menguntungkan jika membeli rumah dijual di Bandung adalah aksesbilitasnya yang mantap. Dilihat dari posisinya, Bandung memiliki kemudahan akses oleh kota-kota besar lain di Indonesia dan dunia internasional, yang dapat ditempuh lewat jalur darat, kereta api maupun udara.

Adanya Tol Cipularang membuat volume arus lalu lintas dan tingkat mobilitas penduduk antara Jakarta-Bandung dan daerah sekitarnya menjadi mudah. Sehingga, tidak masalah lagi untuk kamu yang harus keluar masuk Bandung setiap minggunya. Aksesibilitas jalur transportasi darat lain termasuk melalui Nagreg, Jalan Raya Lembang, dll.

Gak lupa Bandung juga punya stasiun yang sudah terbilang paling lama, yaitu Stasiun Bandung atau biasa disebut Stasiun Hall. Untuk jalur udara, ada Bandara Husein Sastranegara yang melayani penerbangan ke berbagai macam tempat. Bakal ada juga pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, ini akan membuat waktu tempuh semakin cepat dan menambah daya tarik investor. Juga dengan pengoperasian Tol Soroja yang turut mendukung Bandung untuk menjadi pilihan menarik dalam memilih tempat tinggal juga berinvestasi jangka panjang.

Read more

Antara Karya dan Pribadi Si Pembuat Karya

Saya selalu terkagum kepada mereka yang suka menggambar, entah itu ilustrasi, lukisan atau gambar doodle sekalipun, walaupun saya juga gak ngerti seni yang gimana- gimana banget ya. Karena itu saya mengikuti beberapa orang yang hobi dalam urusan menggambar, melukis dan apapun nama lainnya lah. Menarik dan menyenangkan sekali buat saya yang gak bisa gambar ini.

Sama halnya dengan blogger, saya juga sering mengunjungi blog kawan-kawan blogger untuk membaca tulisan mereka atas banyak hal. Dulu sih saya masih suka ketawa ngakak membaca tulisan Raditya Dika dalam blognya dan saya masih bisa membaca cerita melankolis khas teman saya, walau kini hal yang remeh begitu udah jarang banget bisa dibaca dalam sebuah blog pribadi.

Blog zaman dulu isinya terlihat personal karena memang berupa jurnal harian, di mana kadang sedih dan senang bisa diceritakan. Sekarang ya susah menemukan tulisan begitu, walau teman-teman saya masih banyak yang melakukannya. Saya pun ingin menulis lebih banyak seperti dulu, lebih mengalir tanpa khawatir siapa saja yang akan membacanya.

Read more