Blokir Lagi Ala Kemkominfo

Setelah blokir sana, blokir sini, Tumblr pun akan diblokir.
Menyebalkan.
Setelah mendengar berita kalo Tumblr akan diblokir, rasanya kesel. Memang saya bukan pengguna aktif Tumblr, tapi saya juga punya akun Tumblr.

Tumblr memang bukan blog utama yang biasa saya pake, cuma sekedar celoteh aneh, quote mengena, video lagu keren atau foto aktor korea nan ganteng yang saya pos disana, jadi tetap aja ini kayak pembatasan dari pemerintah. Pembatasan yang salah menurut saya.

Saya sendiri gak pernah sama sekali ngeliat ada konten porno di Tumblr (lah iya, yang saya baca ya cuma quote-quote ala dausohdaus) trus kenapa harus diblokir? Bapak kominfo mungkin kerjaannya nyari yang berbau porno aja kali ya, jadi dapet aja gitu dimana mana yang ada pornonya.

Kalo kerjaan Kominfo yang ngeblokir ini itu kayak gini dibiarin, bisa bisa nanti Blogspot dan WordPress juga diblokir. Abis lah sudah kebebasan menulis kita :((
———-

Btw, ini tulisan pertama saya di tahun 2016 ya, udah kesel aja gitu tulisan pertama ya. Ya gak apa lah ya :)

GebyAR Tahapan BCA : Makin Seru dan Makin Banyak Hadiahnya!

Dulu, saya merasa gak perlu lah suami istri punya rekening sampe dobel di bank yang sama, cukup salah satu saja. Setelah suami punya tabungan BCA yang digunakan secara bersama, saya merasa sudah cukup, toh sebagai istri, saya yang mengatur keuangan keluarga. Tapi sejak tahu banyak kemudahan yang ada dari BCA, saya kemudian bilang ke suami kalo mau punya rekening pribadi, jadilah saya buat tabungan BCA sendiri. Sejak saat itu semua jadi tambah lebih mudah, termasuk untuk belanja dan beberapa transaksi bayar ini itu.

Untuk belanja, menggunakan ATM atau Debit BCA dimanapun lebih enak dan gampang, hampir semua toko perbelanjaan dan resto udah bisa pake Debit BCA termasuk juga minimarket dekat rumah. Kalo kebetulan gak bawa uang tunai pastikan kalian bawa Debit BCA aja. Gak cuma itu, atm BCA juga paling banyak tersebar dimana-mana jadi gampang lah kalo harus ambil uang tunai dimana saja. Dan, yang paling penting adalah kemudahan belanja onlinenya, hampir semua toko online pakenya BCA dan lebih mudah trus cepet kalo pake yang namanya BCA Klikpay. Lengkap sudah kemudahan yang ditawarkan BCA kan? ;) Itu sebabnya saya betah pake BCA :senyum:

Nah, sekarang BCA lagi ada wahana keren yaitu Augmented Reality (AR), kalo dulu pernah ada juga dari BCA menggunakan webnya langsung sekarang lebih seru lho, kalian semua bisa secara langsung ngerasain serunya mengendarai mobil Mercedez-Benz yang jadi grand prize Gebyar Tahapan BCA (GTB) tahun 2015. Saya dan anak saya, Alaya nyobain langsung dan seru banget, Alaya sampe berapa kali nyobain deh.

Hasil foto nyobain AR di BCA
Hasil foto nyobain AR di BCA

Read more

Jangan Berbagi Password Pada Siapapun!

Password apapun tetaplah kepunyaan pemilik akun.

Selasa, 3 Februari kemarin saya hadir dalam Dialog Kebebasan Berekspresi di Media Sosial, saya kaget mendengar cerita seorang ibu Y yang merupakan korban Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Si ibu dari Bandung ini menceritakan bagaimana kasus yang masih berlanjut saat ini. Berawal dari chat di Facebook menjadi hal yang bikin si ibu masuk penjara, walau akhirnya penahanannya ditangguhkan setelah 9 hari.

Si ibu ini menangis di depan Pak Menkominfo Rudiantara dan juga anggota komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid saat menceritakan kronologis kejadiaan yang menimpanya. Saya sebagai perempuan, yang juga istri dan juga seorang ibu pastinya bisa merasakan bagaimana perasaan si ibu. Ibu Y bilang dia ditahan seperti seorang kriminal dengan kasus berat, bahkan koruptor aja gak gitu amat diperlakukan. Ibu Y dilaporkan di Bandung, dia ditangkap di Padang ketika sedang ada pekerjaan disana. Sungguh terlalu ya, apalagi yang melaporkan suami sendiri. Mengutip komentar seorang teman, seperti tidak pernah saling mencinta :D
Read more

Youtube, Tempat Belajar Masa Kini

Siapa yang gak kenal Youtube di era gadget nan canggih sekarang? Hampir semua tahu, dan hampir semua orang mencari tahu banyak hal dari Youtube. Sebutan Artis Youtube pun juga ada, karena nama bisa terkenal dari Youtube.

Saya gak perlu bilang bagaimana semua yang kita cari, baik itu video clip lagu terbaru, tutorial sederhana kayak mengupas bawang secara mudah, hingga film pun ada di Youtube. Sebutan tempat belajar pun rasanya bisa, Youtube memang sarana mempermudah segalanya apalagi tutorial, cara membuat ini dan itu, tips begini dan begitu, dari yang kocak hingga serius.

Saya ingat, waktu saya harus keluar kota untuk beberapa hari, meninggalkan suami dan seorang sepupu laki-laki saja di rumah (anak dititip ke Mama :p). Saya tahu betul, suami saya gak akan masak, pasti beli makanan, tapi beda dengan sepupu saya, kadang dia mau juga masak walau cuma mie rebus atau telor ceplok. Suatu hari mereka mau makan, nasinya gak ada, dan sepupu saya dengan mudahnya mencari cara masak nasi di rice cooker. Saya yang denger ceritanya langsung ketawa, hal mudah memang, tapi bagi yang gak pernah masak menggunakan rice cooker kayak sepupu saya itu sih, hal pertama yang kepikiran ya liat di Youtube. Dan, bener aja, dia bisa karena Youtube.
Read more

Catatan Akhir Tahun : Kasus Pasal 27 Ayat 3 UU ITE

Sebenarnya, saya merasa blog saya yang tulisannya nyampur-nyampur hal yang ringan kayak gini agak berat kalo ngomongin soal undang-undang apalagi UU ITE khususnya Pasal 27 ayat 3, tapi saya merasa ingin membagikan sesuatu, jadi ya saya rasa gak ada salahnya kan ya :D

Sejak Undang-UndangNomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) ada (itu berarti udah 6 tahun) yang paling diresahkan adalah Pasal 27 ayat 3 nya yaitu yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” Sejak itu pula Pasal 27 Ayat 3 menjadi ancaman kebebasan berekspresi di ranah maya oleh para blogger dan netizen. Hukumannya pidana penjara hingga 6 tahun dan atau denda hingga 1 milyar rupiah.

Kasus yang heboh pertama kali yaitu kasusnya Prita Mulyasari dengan RS. Omni Internasional lewat media email. Prita dituntut pidana dan perdata, kasusnya menyita waktu yang lama banget, sampe akhirnya baru dinyatakan bebas. Setelah kasus Prita ada banyak kasus lain yang terdengar (diberitakan media) dan juga yang tak terdengar. Hingga November 2014 ini, terhitung ada 72 kasus yang berhasil dicatat oleh SAFENET. Dari 72 kasus itu, yang dinyatakan bebas cuma 2 aja. Rata-rata dinyatakan bersalah dengan hukuman percobaan dibawah 1 tahun dan kebanyakan kasusnya gak kelar, dilaporin aja ke polisi, entah dilanjutkan atau gak, gak jelas.

Read more

Puasa Sosial Media

Saya kangen banget lho sama blog ini, kamu? :D
Ya… setidaknya ada gitu yang kangen saya posting blog lagi.
Saya gak mau cari alasan pembenaran, satu-satunya alasan ya karena saya malas. Malas nulis. Saya ikutin aja kemalasannya. Tentu saja ada alasan lagi dibelakangnya, cuma ya itu awalnya.

Kalau ada yang merhatiin saya sebenernya bukan cuma lama gak posting blog, saya juga udah jarang ngetuit, gak keliatan update status di Path dan juga Facebook. Kenapa? Saya jawab karena saya lagi puasa sosial media.
Kenapa harus puasa?
Karena lagi pengen aja.
Beneran. Itu semata-mata karena saya pengen aja mengurangi banyaknya aktivitas di dunia maya dan menggantinya dengan lebih banyak aktivitas di dunia nyata.
Read more

Anak, Gadget dan Social Media

Teknologi semakin maju, gadget pun makin canggih dari waktu ke waktu, apa kita harus diam membisu, melihat anak makin seru dengan gadget terbaru?

Kita mungkin tidak bisa membendung bagaimana teknologi makin canggih. Gak kayak zaman saya kecil yang masih main tali karet, anak balita pun udah pinter main tablet pc. Ya gak papa sebenernya, hanya saja orangtua harus inget bahwa pendampingan orangtua adalah yang paling baik untuk anak-anak, bukan seberapa mahal gadget yang diberikan orangtua.

Minggu lalu dalam diskusi akhir tahun ICT Watch, Pak Yamin dari Nawala bilang yang paling penting itu bukan bagaimana kita bilang mana yang boleh dan gak boleh diakses oleh anak-anak, tapi bagaimana kita sebagai orangtua mau dan mampu mendampingi mereka ketika internetan.

Masalahnya cuma dua ;
Pertama, anak-anaknya udah ngerti gimana internetan, orangtuanya yang gak ngerti.
Kedua, orangtuanya paham internet tapi justru gak punya waktu untuk mendampingi anak-anaknya.

Read more