Meriahnya Opening Ceremony SEA Games 2011

Rasanya seneng banget mendengar kabar dari Adit kalo temen-temen Wongkito bisa ikut opening ceremony SEA Games 2011. Kami berkumpul malah sebelum sholat jumat di rumah Mbak Ira. Setelah sempat disuguhi makan siang nan nikmat akhirnya kami beranjak ke stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Gate dibuka pukul 15.00 dan sampai disana, udah rame banget dan parkirannya ya lumayan jauh dari stadion.

sebelum masuk ke stadion Gelora Sriwijaya
sebelum masuk ke stadion Gelora Sriwijaya

Setelah sempet foto-foto bentar di depan, akhirnya kami semua masuk melewati cek tiket dan pemeriksaan. Dari depan gerbang, masih harus jalan lagi menuju stadion Gelora Sriwijaya, tapi ternyata memang sudah banyak disediakan sepeda fixie, becak dan angkutan umum, karena emang ga terlalu jauh, ya mending jalan aja, apalagi acara masih lama banget dimulai.

invitation media

Karena dapet undangan media, jadi kami ber-20 itu dapet tempat di tengah, depan panggung, disisi kiri tempatnya Bapak Presiden. Ya, namanya undangan media ya, yang ada di tempat kami itu semuanya para wartawan, baik wartawan lokal, nasional sampe negara asia tenggara lainnya. dari yang cuma pake kamera kecil sampe yang segede bakul :D kayaknya ya cuma kita aja yang buat rusuh disana, yang laen pada adem ayem motret-motret gitu.

Mulai jam 17.00 udah ada tarian dan juga lagu-lagu dari XO IX, Elfa’s Singer juga dari lagu-lagu nasional dari Bina Vokalia. Lumayan, yang saat itu udah di dalem stadion jadi ada hiburan. Nah, mulai jam segini juga sinyal provider yang katanya sponsor resmi itu mati total. Yang tadinya saya masih bisa nge-twit di luar stadion, sampe di dalem hp semua saya taruh dalem tas saking keselnya ga ada sinyal.

giant screennya

Jam 18.00 mulai masuk Indra Bekti dan Nirina Zubir yang akhirnya menemani penonton yang sudah memenuhi stadion Gelora Sriwijaya. Lighting udah pada nyala, big screen yang keren nan gede sangat itu juga udah nyala. Sampe jam 19.00 acara dimulai, tepat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istri masuk dan menduduki singasananya. Bendera Merah Putih dikibarkan, Indonesia Raya dinyanyikan. Kembang api muncul sebagai ucapan selamat datang, keren banget! Saya sampe melongo liat kembang api segitu bagusnya.

Kembang apinya

Dilanjutkan dengan tarian yang menceritakan Palembang dan Musi oleh 4000 penari. Bayangin deh, penarinya banyak banget. Saya baru kali ini menyaksikan tarian luar biasa dengan cerita yang dibuat sedemikian rupa menggambarkan kehidupan di Kerajaan Sriwijaya. Ditambah lagi kapal yang seolah-olah melewati Sungai Musi itu, keren banget. Menjura deh sama koreografernya. Belum lagi sama banyaknya penari-penari itu ya, dengan kostum keren, tata cahaya nan apik, musiknya juga bagus. Saya merasa Palembang itu kaya banget sama budaya.

Read more

Torch Relay SEA Games 2011 di Palembang

SEA Games 2011 dimulai 4 hari lagi, hari ini obor SEA Games sudah sampai di kota Palembang. Menggunakan kapal Tunas Wisesa 03, kapal yang mengangkut para pembawa obor dari Jakarta ini, tiba di Pelabuhan Boom Baru, Palembang jam 7 pagi. Saya dan temen-temen Wongkito yang hadir disana sejak jam 6 pagi, sudah menanti bersama ratusan anak-anak SMP dan SMA. Selain itu ada juga rombongan dari komunitas Harley Davidson yang nantinya akan mengikuti kirab obor.

Torch Relay Sea Games di Palembang
persiapan dan kapal datang

Semakin tinggi matahari, semakin banyak para wartawan yang hadir, ada dari media lokal baik itu tv dan koran hingga media nasional, mungkin kalo dihitung ada kali mencapai 100 orang itu wartawannya aja. Pak Gubernur, Wakil Walikota dan dari INASOC pun hadir pagi itu. Setelah kapan Tunas Wisesa 03 yang diiringi puluhan kapal jukung (perahu kecil) semua tambah antusias melihat lebih dekat, tentu saja pihak keamanan kewalahan mengatur semua barisan. Sepanjang acara lagu Ayo Indonesia Bisa diperdengarkan dan memang lagu ini secara tidak langsung mempengaruhi semangat nasionalisme semuanya.

tarian obor sriwijaya
penyerahan obor
Penyerahan obor dari Icuk Sugiarto

Read more

Nonton Bareng Film Pengejar Angin

undangan film Pengejar Angin

Pengejar Angin membawa saya menyadari daerah-daerah di Sumatera Selatan itu keren banget!

Setelah membujuk Fandagri, akhirnya beberapa temen di Wongkito bisa dapet undangan nonton premiere film Pengejar Angin. Saya awalnya ga tau film apa sih yang dimaksud, kalo beberapa bulan lalu emang kedengeran bakal ada film dengan setting daerah di Sumsel, katanya soal Dapunta. Yaaaa… Kirain film yang disebut-sebut produksi Hanung Bramantyo itu menyajikan film ala kerajaan Sriwijaya jaman Dapunta berjaya, ternyata film Pengejar Angin inilah yang dimaksud.

Diceritakan Dapunta (Qausar) adalah anak SMA di Lahat, salah satu kabupaten di Sumatera Selatan, yang pintar tapi keinginannya untuk melanjutkan kuliah terhalang oleh Bapang (sebutan untuk Ayah, yang diperankan Mathias Muchus). Ayahnya menginginkan Dapunta meneruskan kerja seperti yang dilakukan ayahnya, dengan alasan cinta keluarga dan negeri sendiri. Namun, Dapunta masih punya orang-orang seperti Pak Damar (Lukman Sardi), Umaknya (Wanda Hamidah) dan Nyimas (Siti Helda) yang selalu mendukung cita-cita besarnya.

Dan, ketika keinginan Dapunta terhalang biaya, Dapunta harus mendapati sang Ayah masuk penjara atas pekerjaannya selama ini. Dapunta harus bekerja ekstra keras untuk cita-citanya, belum lagi ibunya jatuh sakit dan keinginan Yusuf dan teman-teman untuk memberhentikan Dapunta dari sekolahnya. Hingga akhirnya Pak Damar melihat talenta Dapunta sebagai seorang pelari yang membawa namanya menjadi pengejar angin.

nunggu sebelum film dimulai

Secara keseluruhan filmnya bagus. Akting pemain-pemain baru seperti Qausar dan Siti Helda pun bagus, walau bahasanya amat terkesan dipaksakan, dialek yang paling pas dalam film ini ya cuma Mathias Muchus, secara ya Mas Muchus ini memang berasal dari daerah setempat. Setting di Lahat, Air Terjun Bedegung kerasa cantik sekali dan view yang diambil amatlah keren. Saya aja jadi pengen kesana.

Read more

Selamat Hari Blogger

yok, ngeblog lagi

SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL
Setelah banyak sekali berkah dari blog yang kamu dapet, terus kenapa ga mau update blog lagi? :senyum:

Dapet apa dari ngeblog?

  • Dapet temen, sahabat, pacar, jodoh
  • Dapet keluarga
  • Dapet pengalaman seru
  • Dapet gadget
  • Dapet duit

Semua itu jangan sampe membuat kita lupa apa tujuan utama kita ngeblog, ya… berbagi. berbagi cerita, berbagi ilmu, berbagi pengalaman. seperti kata Momon, blog adalah media dan semangatnya, di hari blogger ini, marilah kita memelihara semangat ngeblog itu.

Yok, ngeblog lagi :)

ilustrasi diambil dari sini.

Pembantaian Anjing Liar dan SEA Games 2011

Sejak kemarin pagi twitter dihebohkan oleh info pembantaian anjing liar untuk kepentingan SEA Games 2011, sampe akhirnya jadi Trending Topic (TT) dengan tagar #StopKillingDogsForSEAGames. Saya awalnya biasa saja menanggapi hal ini, tapi setelah @NCLYS alias Kokonic mention saya dan bertanya soal pembantaian anjing ini, dilanjutkan dengan pertanyaan Fikri di milis Wongkito, saya merasa perlu untuk menulis di blog ini sebagai tempat pengumpul informasi yang bisa dibaca oleh banyak orang.

Trending Topic di Twitter
mention NCLYS

Munculnya kabar pembantaian anjing di Palembang ini entah dimulai dari mana, dibilang bahwa untuk memperlancar jalannya SEA Games 2011, pemerintah daerah melakukan pembantaian terhadap anjing liar. Pembantaian, kata ini terdengar sadis memang, dari sana saja sudah menimbulkan persepsi seolah-olah anjing semua dibantai dengan seenaknya dengan alasan menyukseskan SEA Games 2011.  Lalu, bagaimana kenyataannya? Apakah si pemulai berita di twitter itu sudah melihat betul kenyataan pembantaian yang dimaksud? Saya sebagai warga Palembang rasanya perlu mengklarifikasi soal ini.

Di Palembang, khususnya di kota tidak terlalu banyak anjing yang berkeliaran. Memang ada tapi mungkin tidak sebanyak seperti yang kita lihat di Bali. Seorang teman, Lies Surya mengatakan di milis Wongkito bahwa di daerah Pagar Alam memang sudah dilakukan pembantaian (saya belum menemukan kata yang lebih baik untuk ini) anjing liar, dikarenakan anjing liar yang ada sering sekali menimbulkan kecelakaan kendaraan bermotor. Lies sendiri mengalami kecelakaan motor dikarenakan anjing liar ini bulan Juni lalu. Tidak hanya itu saja, anjing liar ini juga sering mengejar dan menggigit para pengguna jalan, khususnya pejalan kaki. Saya rasa untuk alasan inilah, anjing liar banyak meresahkan masyarakat, sehingga pemerintah daerah perlu melakukan pembersihan terhadap anjing-anjing liar ini.

Read more

Belajar Banyak Hal Dari Mustafa Davis

Ini kali kedua temen-temen Wongkito punya kesempatan kerjasama dengan US Embassy Medan. Pertama kali kita sempet ngobrol dengan Sarah Lacy dari Techcrunch, kali ini kita ngobrol sama Mustafa Davis, seorang pembuat film asal Amerika.

Hari itu kita buat kelas Akademi Berbagi (Akber), seperti biasa yang dateng emang ga banyak, cuma seneng aja sih jadi berasa kayak punya guru privat gitu kan ya? :p Mustafa Davis diperkenalkan sama Mbak Meta (perwakilan dari US Embassy Medan), saya langsung bilang ke Mbak Ira, kalo ternyata Mustafa ini mirip banget sama Maher Zein, dan dia ga lupa bilang ‘assalamualaikum’ pas salaman sama tiap orang yang hadir hari itu.

Mbak Meta, Mustafa Davis, Mbak Ira

Kelas Akber dimulai dengan nonton film dokumenter yang dibuat Mustafa dengan judul ‘Malawi’. Film ini lumayan lama sih durasinya, ada kali ya 50 menitan. Bercerita tentang kemiskinan di Malawi ( sering disebut The Warm Heart of Africa). Karena ceritanya tentang kemiskinan di Afrika, ya jangan berharap ada cerita menyenangkan ya, lebih banyak sedih sih liat orang-orang disana, ya kesulitan mereka cari duit, buat makan, sampe terkenal penyakit kolera dan Aids. Setelah kita nonton film itu, baru deh kita nanya-nanya seputar film.

Nonton film Malawi

Film yang baik menurut Mustafa Davis harus punya 3 komponen yaitu hero, badguy dan goal. Jadi, mesti ada yang baik, yang jahat sama tujuannya. Tapi tidak bisa diartikan hero dan badguy-nya itu harus orang ya, bisa aja suatu keadaan. Kayak kemiskinan di film Malawi itu juga disebut dengan badguy-nya. Mustafa juga bilang kalo kita ga perlu punya tools yang bagus dan mahal untuk membuat suatu film, pake kamera henpon juga bisa katanya. Percuma aja kan ya, kita punya kamera yang bagus tapi ga tau siapa yang bisa makenya dan ternyata cerita yang kita buat pun ga bagus, yaa.. sama aja boong kan. Film yang baik itu terletak pada ceritanya, kalo ceritanya bagus dan menarik, pake kamera yang biasa pun akan bagus hasilnya.

Read more

Catatan FGD Kode Etik Online

Hari kamis-sabtu kemarin saya berkesempatan ke Jakarta. Sejak beberapa minggu yang lalu saya di undang untuk hadir ke acara Focus Group Discussion (FGD) Kode Etik Online dari ICT Watch. Saya berangkat malem sih dari Palembang, sampe di hotel Harris, tempat acara itu diadakan malah tengah malam, jam 12 malam tepatnya. Jadi, ga sempet ngobrol banyak langsung ke kamar hotel. Saya sekamar dengan Mbak Tuteh yang ternyata jauh-jauh dari Ende, NTT. Saya dan Mbak Tuteh akhirnya ngobrol banyak sampe sekitar jam 1.30 pagi.

Suasana ruangan pagi itu

Paginya, acara di mulai jam 9.30 emang ga langsung diskusi sih. Ada sharing dulu untuk amunisi kita sebagai peserta dalam diskusi siang harinya. Dibuka oleh Mas Donny BU, lanjut deh sharing dari Mas Sammy dari APJII tentang pentingnya komunitas dalam perkembangan internet dan Mas Sigit dari PANDI tentang domain .id. Sesi kedua lanjut sharing dari Mas Anggara selaku pengacara publik yang ngerti soal hukum dan undang-undangnya, beliau memberikan beberapa kasus hukum terkait kebebasan berekspresi. Mas Nezar selaku jurnalis dari Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) sharing soal pewarta warna (citizen journalism).

Sesi ketiga dimulai setelah sholat jumat dan istirahat siang yaitu dari perwakilan Google Asia Pasific , Ross LaJeunesse dan Mike Orgill bercerita tentang kebijakan Google terhadap etika online dan peraturan pemerintah di sejumlah negara, mereka bahkan membuat halaman khusus Google Transparancy Report. Lanjut lagi sharing dari Pak Nukman yang memberi tahu beberapa contoh kasus di dunia online dan memberikan informasi soal perbedaan kasta di era social media saat ini. Menariknya, ada Kang Onno W Purbo yang jadi moderator, sesi ketiga ini jadi lebih bikin mata seger :)

Tingkatan Kasta di era socmed

Setelah ketiga sesi itu, barulah kita lanjut ke sesi diskusi. Diskusi yang pertama, kita dibagi menjadi dua grup, yaitu grup yang pro akan perlunya etika online dan grup satunya yang kontra. Saya ada di grup pertama yang pro adanya etika online. Kita diminta menuliskansekitar 12  alasan pro dan kontra ke kartu yang telah dibagikan. Setelah itu akhirnya kita diadu dengan kartu-kartu yang telah kita tulis tadi. Akhirnya, grup yang pro menang…. horeee…  :senyum:

Read more