Kebocoran Data Facebook, Terus?

Sebagai pengguna Facebook sejak 10 tahun lalu dan sekarang makin berkembang jumlah penggunanya dan sepertinya anggota keluarga saya sebut aja, mama, papa, uwak, tante dan om semua pada punya Facebook. Positifnya banyak hal bisa dibagikan di Facebook ya tentang keluarga yang biasanya jauh bisa liat bagaimana tumbuh kembang cucu, keponakan, saudara, teman yang mungkin setahun sekali pun belum tentu bisa bertemu. Lebih dari itu, banyak juga orang yang sukses memasarkan dagangannya dan meraup untung dari Facebook, tinggal bagikan produk yang akan dijual, tunggu saja, banyak yang akan beli atau sekedar bertanya, gak perlu jagain toko, tinggal duduk manis di depan komputer/hp.

Lagi, kegiatan positif dapat dengan mudah mendapatkan perhatian, banyak anak-anak muda yang akhirnya punya kegiatan positif yang berawal dari ketemu teman-teman Facebook. Jika memang ada yang mau menonton, ada film Linimasa 1, 2 dan 3 dari ICT Watch yang bisa ditonton yang bisa memperlihatkan banyak positifnya sosial media, Facebook salah satunya.

Bulan lalu Facebook dilanda kecemasan hingga Mark Zuckerberg dipanggil anggota kongres Amerika untuk ditanyai soal kebocoran data yang diungkap perusahaan konsultan Cambridge Analytica (CA). Dari laporan CA tersebut terungkap 87 juta pengguna Facebook dicuri dan digunakan untuk kepentingan politik Donald Trump sewaktu kampannye tahun 2016 lalu di Amerika. Dari 87 juta pengguna itu, sebanyak 1 juta pengguna Indonesia yang mungkin aja kan digunakan untuk kepentingan politik Indonesia mengingat tahun ini akan ada pemilihan kepala daerah serentak hingga tahun 2019 pemilihan presiden.

Read more