Review Buku Twivortiare

Twivortiare

Judul Buku : Twivortiare
Penulis : Ika Natassa
Penerbit : Gramedia
Jumlah Halaman : 360 halaman
Harga : Rp. 55.000
ISBN : 9789792286748

Just because someone doesn’t love you the way you want him to, doesn’t mean he doesn’t love you with everything he has.

Bagi yang udah pernah baca Divortiare sebelumnya, akan kenal lah dengan sosok Alexandra dan Beno. Ya, Twivortiare ini bisa dibilang lanjutan dari kisah mereka, hanya saja saya bilang gak terlalu banyak konflik disini, permainan kicauan @alexandrarheaw dengan suaminya si dokter bedah yang berdedikasi tinggi sama kerjaannya.

Buku ini memang hasil dari kicauan atau tuitnya @alexandrarheaw yang ternyata direspon baik dan hangat (katanya, saya sih gak follow) oleh para followernya sehingga dibuatlah buku ini, sekalian mungkin untuk kangen-kangenan sama tokoh Alex dan Beno. Saya sendiri beli dan baca buku ini tanpa ekspektasi apapun, hanya karena saya pengen liat gimana kicauan Alex dibalik ketikan jempolnya Ika Natassa. Dua buku sebelumnya, apalagi Antologi Rasa yang ditulis Ika membuat saya malas dan sedikit capek dengan banyaknya bahasa Inggris yang sedikit kasar pun dibalik bukunya. Menurut Ika, dia emang bahasa Indonesianya emang gak bagus :D (sama kayak Cinta laura mungkin ya).

Di halaman-halaman awal, saya masih semangat bacanya, enak aja sih kayak baca timeline di Twitter, membaca bagaimana Alex cinta banget sama Beno dan juga sebaliknya, dibumbui dengan cerita romantis ala alur mundur tentang bagaimana Alex dan Beno sebelum mereka rujuk lagi. Dua hal yang kerasa banget disini adalah berantem dan bagaimana kerjaan mereka yang kayaknya sibuk luar biasa. Cerita dalam buku ini emang berantem-baikan-berantem lagi-dan baikan lagi, bagaimana yang si banker diminta untuk mengerti kesibukan si dokter bedah.

Sampe dipertengahan dan akhir cerita ya saya sedikit bosan, karena ceritanya yang gak jauh-jauh dari berantem dan baikan, hanya ada konflik antara Alex dan Beno disini, hanya saja yang membawa buku ini menjadi bagus dan saya kasih bintang 3/5 adalah bagaimana Alex memberi tahu ke followernya (kita sebut kultwit mungkin ya) beberapa tips sebelum menikah, seperti mereka menghitung harta si suami dan si istri sebelum menikah, gimana nanti setelah menikah perlu rekening bersama. Dan… dibanyak kekurangan Alex, Beno tetap menerimanya begitu juga Alex ke Beno. Kayak kata Beno :

….aku punya kamu sebagai tujuan pulang.

Read more

Review Buku The Wedding Games

The Wedding Games

Judul Buku : The Wedding Games
Penulis : Fanny Hartanti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 239 Halaman
Harga : Rp. 40.000
ISBN : 9789792264760

Sebenernya setelah membaca C’est La Vie dan lanjut baca Four Season in Belgium saya sudah menunggu dengan sabar buku apalagi yang dikeluarkan Fanny Hartanti. Tapi ternyata saya masih menyukai C’est La Vie dibanding The Wedding Games ini.

Awal membaca buku ini saya seperti membaca campuran 2 buku, yaitu Alpha Wife dari Ollie dan Dongeng Semusimnya Sefryana Khairil. Setting awal yang hampir mirip banget dengan setting awal Alpha Wife eh semakin kebelakang kok malah kayak Dongeng Semusim gitu. Setelah dibagian tengah buku baru deh kembali kayak tulisan Fanny Hartanti sebelumnya.

Cerita tentang kehidupan pernikahan memang terasa hampir mirip belakangan saya baca. Dion dan Dania telah menikah bertahun-tahun tapi blom memiliki keturunan. Dania divonis sulit memiliki keturunan karena indung telurnya yang bermasalah. Sebagai pria masa kini, Dion tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bagi Dion cinta merekalah satu-satunya alasan untuk tetap bersama. Akhirnya, Dion memberi support Dania untuk mencari kesibukan.

Mulai dari mengikuti kursus memasak, Dania akhirnya bisa menjadi chef dan punya program tv sendiri, ga cuma itu, Dania juga menjadi penulis buku masakan serta punya wedding organizer sendiri. Karena kesibukan Dania itulah membuat Dion merasa bahwa Dania sudah berubah. Dania menjadi seorang yang supersibuk sampe ga peduli lagi akan suaminya. Sampai akhirnya Dion bertemu kembali dengan Astrid, cinta pertamanya sewaktu SMA.

Diawal, saya merasa romantisme yang diberikan Fanny Hartanti dalam diri Dania dan Dion terasa manis sekali, seperti pengantin baru. Saya rasa memang hal-hal romantis dalam hal-hal kecil, seperti nonton bioskop berdua, makan malam berdua atau sekedar jalan-jalan ke mall berdua itu sangat penting untuk tetap memberikan percik-percik api cinta antara suami istri. Hal itu memang saya rasakan secara pribadi.

Read more

Review Buku Serial Season Ilana Tan

Summer in Seoul

Judul Buku : Summer in Seoul
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 280 Halaman
Harga : Rp. 51.000
ISBN : 9792224602

Ini sebenernya buku pertama dari serial season dari Ilana Tan. Walau memang tidak berhubungan langsung keempat buku ini tetep enak dibaca kalo runtut ya :) Disarankan untuk beli dalam box set, karena harganya jadi lebih murah loh :) *promosi apa nih ya*

Cerita cinta nan manis antara Sandy atau Han Soon Hee dan Jung Tae Woo (nulis namanya ini aja saya mesti lirik bukunya, takut salah sih, susah pake nama Korea).

Jung Tae Woo yang seorang artis bertemu dengan Sandy hanya karena tertukar hp. Terjadilah pertemuan2 yang akhirnya membuat mereka menjadi sepasang kekasih ‘boongan’ tapi menjadi beneran setelah beberapa waktu mereka lalui. Benih2 cinta kan datang karena sering bersama.

Ceritanya sebenernya biasa, kisah cinta biasa tapi menurutku ditulis Ilana Tan dengan sangat baik. Cerita cintanya menjadi sangat manis dan tidak berlebihan, romantis tapi sesuai kadarnya (maksudnya ga lebay). Sampe akhirnya mencapai klimaks ketika akhirnya saya mengetahui bahwa Sandy adiknya Lisa, si penggemar fanatik Tae Woo yg harus meninggal pada saat jumpa fans.

Autumn in Paris

Judul Buku : Autumn in Paris
Penulis : Ilana Tan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 272 Halaman
Harga : Rp. 38.500
ISBN : 9792230300

Entahlah, mungkin karena saya suka Prancis maka saya baca buku ini dulu tanpa tahu urutan buku2 Ilana Tan seri musim-musim ini.

Read more

Review Buku Alita @ First

Alita @ First

Judul Buku : Alita @ First
Penulis : Dewie Sekar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 325 Halaman
Harga : Rp. 45.000
ISBN : 9789792252125

Karena trilogi Zona punya saya kurang buku 1nya, maka saya memutuskan untuk baca buku terbarunya Dewie Sekar yang baru aja. Walau tau ini bukanlah buku tunggal alias bersambung, saya baca dan voila… Lihat deh saya langsung jadi fansnya Dewie Sekar.

Bercerita tentang Alita yang menyukai Erwin, sahabat si Kakak, Yusa yang berbeda 7 tahun darinya. Sejak SMP mulai menyukai Erwin dengan cinta yang dianggapnya tidak buta dan tidak menginginkan. Namun, Yusa, Sang Mama dan Abel, sang sahabat menolak keras Alita untuk menyukai Erwin karena Erwin dikenal sbg buaya darat yang sering bermain-main dengan banyak perempuan.

Erwin akhirnya menikah dengan Tira, membuat patah hati Alita. Mereka punya anak. Pernikahan mereka tidak lama, bercerai dan akhirnya Erwin mengetahui rasa cinta Alita dan dia pun punya rasa yang sama. Erwin memutuskan untuk menunggu Alita. Tapi ternyata, Tuhan memutuskan lain. *ga mau spoiler ah* :D

Dewie Sekar menulis dengan amat lembut dan teratur, bagian demi bagian. Tidak spt novel metropop biasanya yang bercerita tentang kehidupan kaum urban yang serba glamour dengan deskripsi heboh soal baju, sepatu, tas bermerk, Alita @ First hanya mendeskripsikan hal yang menurut saya memang penting untuk kita bayangkan saja sbg pembaca. Tulisannya mengalir, babak demi babak kehidupan Alita jelas digambarkan dengan runut. Walau cerita ini lebih banyak sedihnya, saya sih suka-suka aja. Ditambah banyak yang kurang suka endingnya, saya sih ngeliatnya ini blom kelar, masih akan ada lanjutannya, jadi ya tunggu aja cerita selanjutnya.

Read more

Review Buku Trilogi Zona

Zona @ Tsunami

Judul Buku : Zona @ Tsunami
Penulis : Dewie Sekar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 384 Halaman
Harga : lupa :)
ISBN : 9789792216257

Mutiara, si copy writer benci tapi cinta sama Zona Dwiputra. Blom sempet bilang cinta, Zona harus ke Aceh dan nyatakan terkena tsunami disana. Mutia yang sebenernya cinta sama Zona akhirnya ke Aceh untuk mencari Zona.

Dalam pencarian itu, tergambar jelas dalam buku ini bagaimana Aceh kala itu. Sampe ikutan sedih membayangkan ceritanya. Mutia akhirnya bertemu dengan Ari yang ternyata saudara kembar Zona juga Sakti, si dokter cakep yang juga membantu korban tsunami.

Pencarian Zona memang ga gampang ternyata, dan Zona lebih memilih untuk menutupi keberadaannya, sampai akhirnya Zona menyadari kesalahannya namun semuanya merubah keputusan Mutia.

Awalnya agak tersendat baca nih buku, tapi sampe tengah ngebut deh bacanya sampe akhir. Diceritakan dengan banyak sudut pandang (dari berbagai tokohnya) tapi dibedakan dengan bab-bab juga font yang berbeda, sehingga kita ga dibuat pusing, ini yang cerita siapa.

Walau endingnya menurut saya agak mengecewakan saya, tapi saya suka ceritanya, saya suka cara Dewie Sekar menyampaikan ekspresi hingga kedalaman hati para tokohnya.

Read more

Review : Siapa Bilang Kawin itu Enak ?

Judul Buku : Siapa Bilang Kawin itu Enak ?
Pengarang : Tria Barmawi
Penerbit : Metropop – Gramedia

Siapa Bilang Kawin itu Enak
Siapa Bilang Kawin itu Enak

Mungkin dah banyak yang pernah baca buku ini. Kumpulan cerita pendek tentang pasangan muda dan berbagai ceritanya mengenai perbedaan dalam pernikahan. Yah, judulnya membuat kita mengasumsikan bahwa kawin atau nikah itu ga enak pada cerita dalam buku ini. Itu juga sebabnya mengapa saya membeli buku ini. Hanya sebagai bacaan pembanding banyak buku yang sebelumnya pernah saya baca, sebut saja Diary Pengantin, Kisah Kasih di Negeri Pengantin dan Kisah Seru Pengantin Baru. Ketiga judul tersebut lebih bercerita tentang bagaimana indahnya pacaran setelah menikah. Mungkin saya boleh bilang, kebanyakan bercerita tentang indahnya pernikahan. Oh ya, yang perlu di garis bawahi adalah ini fakta, true story ya teman.

Tidak seperti buku sebelumnya yang pernah saya baca, buku ini justru menceritakan banyak perbedaan dalam rumah tangga yang baru dijalani. Misalnya cerita tentang kecape’an waktu mempersiapkan pernikahan. Itu saya akui dan saya mah setuju pisan. Waktu resepsi, kerasa capek banged, berdiri dalam waktu lumayan lama, orang makan kita blom pada bisa makan, pake high heels, harus senyum dan nyalamin begitu banyak orang. Itu pas resepsi, sebelumnya udah capek dan ruwet ini dan itu untuk preparing nikahan.

Ada lagi cerita tentang kebiasaan tidur. Biasanya sebelum nikah tidurnya selalu meluk guling dan ngadep ke tembok, eh setelah nikah masih kebawa dan si suami jadi kesel karena kebiasaan itu. Untung kebiasaan tidur saya dan suami biasa-biasa aja, suami juga ga ngorok. Ada yang bilang ngorok juga kebiasaan yang bikin istrinya sempet shock :ngakak:

Read more