Cara Mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA) – Agar Sosial Media Lebih Aman

Duh, kayaknya ada yang nyoba mengambil alih akun Twitterku deh! Gimana ya?

Sering kali saya mendapati beberapa teman khawatir akun sosial medianya diambil alih orang lain, mencoba masuk via email dengan reset password. Beberapa juga ngeri sendiri, yang dilakukan mereka adalah dengan mengganti password yang digunakan.

gambar dari phandroid.com

Memang password yang kita gunakan sebaiknya diganti berkala, misalnya 6 bulan sekali, untuk menghindari kemungkinan ada yang coba-coba mengambil akun kita. Namun, hal itu tak mudah gaes. Bagi saya yang banyakan lupa begini, boro-boro ganti password 6 bulan sekali, yang lama aja seringnya lupa. Jadi, syukur banget ada password manager, yang ada setiap kita lupa. (Soal password manager akan saya tulis kemudian ya kalo gak lupa/males).

Sebenarnya hal lain yang bisa dilakukan agar sosial media kita jadi lebih aman adalah dengan mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA). Bagi yang belum tahu apa itu 2FA, singkatnya, jadi ini tuh berfungsi untuk memverifikasi bahwa yang mengakses akun kalian itu adalah benar kalian bukan orang lain.

Read more

Kontes Foto 17 Agustus Dari Hargadunia.com

Mari ikut merayakan dan memeriahkan 17 Agustus tahun ini dengan smarphone baru!

kontes foto hadiah s7 hargadunia fb adsAgustus bisa dibilang bulannya bangsa Indonesia, kalo udah masuk bulan Agustus biasanya di perumahan warga udah rame dengan hiasan merah putih, gapura kompleks rumah juga biasanya dicat ulang dengan tema merah putih, gak jarang juga ditambahkan tahun dan tanggal hari proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945. Ini berarti udah 71 tahun Indonesia merdeka. Biasanya juga ditiap daerah selalu aja ada yang menarik, ya itu permainan ala 17 Agustus kayak lomba panjang pinang, lomba makan kerupuk, lomba kelereng dalam sendok, lomba sepak bola pake daster, dan masih banyak lomba lainnya yang walau tiap tahun diadakan tetap saja menarik dan seru untuk ditonton dan diikuti. Gak cuma di RT/RW tempat tinggal, di sekolah juga rame dengan lomba-lomba, gak jarang guru juga ikut ambil bagian.

Belum lagi, biasanya ada hal unik yang terjadi hanya pada saat 17 Agustus. Kalo di Palembang nih, ada yang namanya lomba Perahu Bidar, yang cuma ada pas 17 Agustus, jadi rasanya kalo gak nonton tuh rugi banget.  Nah, biar momen 17 Agustusan ini gak hilang begitu aja, gak ada salahnya buat foto-foto. Siapa tau foto hasil jepretan kamu bisa bikin kamu dapetin Samsung Galaxy S7.

Hah? Gimana caranya?

Jadi, bagi kalian yang suka jeprat-jepret dan upload ke media sosial, berita bagus nih… Hargadunia.com ngadain Kontes Foto bertema 17 Agustus Unik di Facebook dan Instagram yang berhadiah Samsung Galaxy S7. Ngiler kan? Mupeng kan? :D

Read more

Social Media Membuat Kita Suka Pamer?

Apa iya social media bikin kita suka pamer?
Bisa jadi. Pamer punya apa-apa baru, barang baru, mobil/motor baru, rumah baru, atau pacar baru mungkin? ;)

Itu karena kebiasaan. Social media membuat kita jadi terbiasa apa aja diomongin. Dari mulai suasana hati, keluhan, omelan, sampe ke-ria-an yang pada saat itu di rasakan. Berikut juga apa yang dipunyai. Berasa kayak berbagi kesenangan.

Lagi makan, makanannya di foto sebelum di share ke Instagram dan Path.
Lagi dimana, check in dulu di Foursquare atau sekalian tag temen di Path.
Akhirnya bisa beli sesuatu yang baru pun di twitpic dan di share ke Twitter/Facebook/Path dsb dsb.
Sampe pacar baru pun sering berganti jadi display picture seorang teman :D
Read more

Bunuh Diri Karena Cyberbully

Baru-baru ini merebak kabar ada yang bunuh diri karena cyberbully di Jogja.
Saya akhirnya mencari tahu kabar ini, dari googling sampe baca-baca tuit tentang Bobby Yoga atau Kebo. Kebo yang ketua pelaksana event musik ini bunuh diri setelah acara yang dibuatnya gagal. Banyak yang bilang dia bunuh diri karena gak tahan dengan caci maki gagalnya acara Lockstockfest2 yang dibuatnya. Setelah baca obituari dari seorang teman dari Kebo, saya merasa ini bukanlah karena cyberbullying.

Sebenarnya sudah banyak kasus bunuh diri karena cyberbully ini. Sebut saja Megan Taylor Meier, Phoebe Prince, Amanda Todd, Katie Webb, Jade Stringer, Sheniz. Amanda Todd yang paling banyak diomongin tahun lalu karena sebelum bunuh diri dia sempet bikin video dan diunggah ke Youtube.

Cyberbully sendiri banyak terjadi di kalangan remaja. Menurut studi American Academy of Pediatrics (AAP), 78% remaja yang melakukan bunuh diri, selain mengalami cyberbully juga menjadi korban bully di kehidupan nyata. Hanya 17% saja yang menjadi korban cyberbully.

Read more

Seberapa Perlu Yang Jualan Pake Media Sosial?

Seberapa banyak keperluan, punya aja dulu juga gak apa kok!

Gambar dari : blog.thoughtpick.com

Di era digital seperti sekarang, hampir semua yang berjualan (entah itu jualan produk barang maupun jasa) punya yang namanya akun media sosial. Mau itu baru dimulai pake Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest sampe punya web sendiri. Bener-bener keren lah!

Dengan adanya akun media sosial yang jualan ini, akan mudah bagi kita, si pengguna/calon pembeli barang/jasa untuk mengetahui banyaknya info ini dan itu terkait dengan sebuah produk. Yang gak tau, minimal jadi tau ada yang namanya toko A, B, C dan seterusnya. Soal harga juga bisa liat dari rekomen temen-temen yang udah duluan menggunakan produk mereka. Otomatis kita si calon pengguna produk tersebut jadi lebih mudah memutuskan mau beli barang atau menggunakan jasa yang mana.

Read more

Dewan Pers, Jurnalis, Blogger dan Media di Bali Media Forum 4

Lagi. Ngomongin etika.

Namanya juga forum ya, isinya memang ngomong dan diskusi. Kali ini Bali Media Forum (BMF) mengambil tema Ethical Journalism and Citizen Media: Giving People a Voice in Support of Democracy. Acara ini masuk dalam rangkaian acara Bali Democracy Forum yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 7-9 November 2012 oleh Dewan Pers didukung oleh Thomson Foundation dan Institute of Peace and Democracy.

bmf4-2012
Bali Media Forum

Yang hadir dalam BMF ke 4 tahun ini yaitu perwakilan dewan pers, jurnalis dan media dari berbagai negara ditambah dengan para blogger Indonesia, termasuk saya dan beberapa teman lain. Baru kali ini sepertinya BMF mengundang para blogger dan dari social media, karena sesuai dengan tema yang diangkat.

Dalam 2 hari BDF diisi dengan sharing dari para perwakilan berbagai negara, baik dari dewan pers ataupun media dan dari jurnalis tentang bagaimana situasi terkait media dan jurnalisme di negaranya masing-masing baik itu media mainstream juga social medianya. Menarik mendengar banyak cerita dari Malaysia, Philipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Srilanka, Australia, Pakistan, China, Norwegia hingga Timor Leste.

Read more

Social Media = Pencitraan, Iya Kah?

Taraweh hardcore di Mesjid Al-Hikmah ~ diambil dari status Twitternya ‘sepupu’.

Apa yang ada dipikiran teman-teman jika baca status tersebut? Beberapa orang akan bilang ‘ini orang pasti alim banget‘ dan mungkin sebagian lagi akan berpikir ‘pencitraan doang tuh‘. Ya, apapun bisa terjadi di social media macam Twitter. Hanya dengan 140 karakter akan terbangun banyak komentar dan citra diri yang bisa saja membawa kalian terlihat lebih baik, lebih buruk atau memang apa adanya.

Sebagai pengguna aktif  Twitter, yang sebagian besar orang-orangnya saya kenal (pernah ketemu) tapi banyak juga yang cuma kenal di socmed/blog doang. Saya mungkin tidak pernah tahu bagaimana pribadinya orang ini dan orang itu, apakah yang saya kenal di socmed adalah benar-benar sosok orang tersebut atau justru sebaliknya. Seperti status Twitter tersebut diatas, saya rasa biasa aja buat bulan ramadhan seperti ini banyak yang ngetuit seperti itu. Gak ada salahnya, saya meyakini hal-hal seperti itu bukan cuma membangun citra diri tapi mungkin juga memprovokasi orang lain untuk melakukan hal yang sama (secara tidak langsung). Hanya dengan 140 karakter kita diminta untuk membuat kalimat yang paling pas untuk banyak hal, termasuk untuk citra diri yang ingin kita buat tadi. Mau membangun citra sebagai cowok alim, baik hati dan tidak sombong, rajin menabung bisa aja dengan mudah tapi mungkin saja aslinya gak begitu. Begitu juga sebaliknya.

Bagaimana pembaca?

Nah, sebagai pembaca atau follower, kita sendirilah yang tau dan mempercayai banyak hal itu. Kita sendiri yang bermain pada citra orang lain yang kita bangun dalam pikiran kita. Tapi proses (dengan waktu) akan menciptakan bagaimana sesungguhnya. Ya, yang mengikuti saya di Twitter sejak 5 tahun lalu hingga sekarang, akan berbeda cara mengenalnya dengan yang baru follow saya seminggu misalnya.

Pencitraan yang mana? :D

Saya hanya yakin jika ngetuit adalah hal sehari-hari yang kita lakukan, kita akan kesulitan jadi orang lain. Seperti juga blog, apa yang kita tulis akan membawa kita pada banyak hal yang kita sukai dan dari sana kita bisa mengenal si narablog sedikit demi sedikit. Saya yang suka review buku, orang akan berpikir saya penyuka buku dan aslinya ya memang seperti itu. Akan dengan sendirinya keluar tuit #curcol (curhat colongan) atau #pamcol (pamer colongan) dan lain sebagainya.

Satu lagi, jangan terlalu serius menanggapi banyak hal di Twitter. Banyak yang harus diverifikasi *halah* dan banyak juga yang mungkin gak harus kamu percayai. Masa’ iya misal ada yang pake *ketjup basah* dan *ngakak guling-guling* dipercaya beneran ngakak sambil guling-guling sih? :D

Ya, silakan aja temen-temen hidup dengan sosok yang diciptakan sendiri, tapi inget aja  manusia tetap ada kurangnya kan ya :D

*gambar diambil dari sini*