Apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, semua merupakan “ KEHENDAK “ bahkan “ KETETAPAN “ yang sudah di tuliskan pada garis hidup. Kita hanya bisa menjalani saja…. Iyakan?? Tentang bagaimana kita menyikapinya itu yang sulit… teramat sulit, karena seringkali kondisi hati yang mudah terombang- ambing membuat sikap kita menjalani taqdir menjadi berubah-ubah pula.
Di saat hati pada kondisi yang stabil maka sikap kita dalam menghadapi masalah tetap pada kerangka “ Iman “ bahwa sebagai muslim, selayaknya Allah akan menguji keimanan kita dengan berbagai masalah, akan ada hikmah yang tersembunyi di balik semua ujian yang kita lalui, kemudian kita merasakan ada aliran energi yang membuat kita memiliki kekuatan, ada kesabaran, ada optimis bahwa kita mampu melewati masa- masa sulit kita.
Namun jika hati ada pada kondisi sebaliknya dan ini seringkali terjadi apabila masalah yang kita hadapi tak henti- hentinya menerpa membuat hati melemah….terasa lelah…..ada kesedihan yang mendalam, jiwa merana bahkan tidak sedikit yang putus asa, padahal sebagai muslim tentu kita tahu bahwa Allah melarang kita untuk berputus asa dari rahmat-Nya.. Apapun ujian kehidupan ini harus kita sikapi dengan sabar dan bertawakal, karena seperti yang tertuang dalam ayat- ayat cinta-Nya bahwa ujian ini, adalah bentuk kasih sayang Allah SWT, dan setiap ujian yang kita lalui merupakan kesempatan yang masih diberikan Allah kepada kita, apakah kita telah menjadi hamba Nya yang senantiasa bersyukur?
Beberapa waktu yang lalu, setelah di tinggalkan orang-orang yang aku cintai, aku sangat terpuruk…. Kesedihan yang amat mendalam, duka yang berpanjangan, tetesan air mata tak hentinya mengalir di setiap malam ku, jiwaku lumpuh….duniaku hampa, sebab…. Selama ini, jika aku merasa lemah kehadiran mereka lah yang memberikan aku support, memberikan aku energi, membuatku merasa nyaman, ada kekuatan untuk bertahan, namun juga ada ketakutan di tinggalkan, bahkan aku tidak berani membayangkan mereka akan pergi dalam hidupku, sekalipun aku sangat- sangat menyadari bahwa dalam kehidupan ini selalu akan ada yang datang dan pergi.
Tapi lihat apa yang terjadi, akhirnya ketakutan aku di tinggalkan oleh orang- orang yang sangat aku cintai ternyata terjadi… satu demi satu mereka pergi. Saat kehilangan pertama kali, masih bisa aku atasi karena aku masih memiliki yang lain yang bisa aku jadikan sandaran, namun ternyata Allah mengujiku dengan mengambilnya satu demi satu dengan berbagai kondisi dan alasan. Dia mengujiku tepat pada “ Titik Terlemahku “
Kini aku menyadari bahwa kesedihan yang terus menerus setelah kehilangan mereka, adalah disebabkan cinta yang berlebihan kepada mereka, tidak hanya cinta, tapi juga membuat aku bergantung dan menjadikan mereka tempat bersandar. Cinta yang salah, karena sebagai muslim seharusnya aku menempatkan cinta kepada Allah dan RasulN-ya lebih utama ….sebab… sebaik-baiknya sandaran adalah kepada Allah, sebab….. sebaik-baiknya penolong adalah Allah…sebab itu pula Allah mengambil mereka, karena dengan cara itu aku tersadarkan akan kesalahan yang aku lakukan, agar aku bisa kembali pada cinta dan kasih sayang Allah yang tidak akan pernah hilang.
Mungkin inilah, aliran energi yang memberikan aku kekuatan untuk melepaskan diri dari kesedihan. Dan aku bersyukur karena Allah lagi-lagi memberikan aku kesempatan untuk kembali pada –Nya.
Semangat!! Semangat!! Untuk hari ini dan selanjutnya amiin…
Apapun yang terjadi pada diri kita, hidup ini indah…..seperti pelangi yang hadir saat gerimis usai…
Saat seribu masalah menerpa bukan berarti sejuta harapan sirna. Pandanglah lebih dekat.. akan kita temui hikmah dibalik itu dari semua masalah dan problema yang ada.
Langit gelap bukan berarti matahari terlelap Ia hanya menyelinap diantara sekumpulan awan Dia akan kembali memberi sinarnya bersama senyuman.
Diantara sisa harapan dan impian,Harapan Itu Indah.
( Catatan diri… saat jiwa merasa letih, diambil dari diary pribadi. Di posting sapa tau ada pelajaran yg bisa di ambil ..he…he… )
Sumber : http://dolla.blogsome.com/2006/12/15/energi-cinta-_/