Kalo temen2 liat aku baca nih buku, pasti deh langsung bergumam atau bahkan langsung bilang “mo nikah ya?”, setiap orang pasti mo nikah, tapi emang sekarang lagi pengen aja baca2 hal yang mendekati itu, sambil pesen dihati, ‘semoga aku siap untuk menikah’…..
Menengok janji pernikahan dulu
ketika waktu berubah
cita-cita pernikahan yang dulu dicanangkan
ikut-ikutan luntur
Dan selingkuh pun hadir
menguatkan atau melemahkan
ikatan cinta di bawah panji pernikahan
Rasanya menarik mencermati
kutipan Buku Diary Pengantin di bawah
Pernikahan …
Semua orang bisa melakukannya,
menjalaninya, menikmatinya,
bahkan memorak-porandakannya.
Pernikahan
bukan sebuah keinginan,
namun sebuah keberanian untuk mengambil tanggung jawab
dan kesiapan untuk berjuang.
Bisa juga menjadi sebuah pilihan.
Sebab,
ada banyak cara jika hanya sekedar
untuk menunjukkan rasa simpati, kasih sayang dan…. cinta.
Dan pernikahan adalah cara paling ‘cerdas’ untuk itu!
Pernikahan menjadikan kita belajar banyak hal.
Bahwa ternyata,
mengenal adalah proses panjang yang tak pernah lekang dan tak berbatas waktu.
Bahwa pasangan kita adalah manusia biasa
yang punya potensi mulia dan hina, seperti juga kita.
Pernikahan menjadikan seseorang mengevaluasi diri.
Bukan untuk menjadi malaikat.
Bukan juga hanya untuk sekedar meraih bahagia.
Pernikahan adalah keikhlasan…..
untuk memberi dan melakukan kebaikan.
Mendahului, memaafkan, mendahului bertindak mulia …..
Hingga tak ada yang merasa terzalimi,
karena semua hak telah terpenuhi,
keseimbangan telah terjiwai.
Menyatu dalam ikatan yang diridhai Allah Arrahman,
Sang Pemilik Cinta Sejati.
Menurut aku nih buku “KEREN”, bagus bgt deh buat dibaca..!!!