Long Road to Heaven

Blom ada postingan baru Ke’? tanya temen saya siang ini.

Iya nih, saya ngurus blog yang ini, bukan karena saya melupakan Jurnalnya Nike ini, tapi karena emang lagi blom ada yang mau di posting, blom tau mau posting sekitar apa. Lah iya, klo mo posting soal keluarga, saya postingnya disini ajah.

Oke deh, untuk memenuhi permintaan pemirsa setia blog saya (hueeekk :D), maka saya posting nih.

Semalem baru aja nonton Long Road to Heaven, belom kelar sih, baru 1 (kan ada 2 CD). Mungkin banyak yang ga tau film apa sih nih? Ini film soal Bom Bali yang di Legian di tahun 2002, dan emang diangkat dari kisah nyata. Bukan. Saya bukan mau mengecam pelaku bom Bali.

Biasa, saya mulai nonton udah hampir jam 21 bersama Si Kakak yang masih setia di depan laptopnya. Dari awal nonton film ini, kita seperti disodori kronologi bom Bali di Legian itu. Mulai dari pertemuan rahasia anggota Al-Qaeda yang menentukan sasaran pengeboman, ada Muchlas,,dan nama-nama laen yang sering kita dengar di tv seputar pengeboman pulau dewata, sampe survey tempat pemboman oleh Amrozi. Berbagai pertanyaan saya tanyakan ke suami saya, soal mati sahid dan pembunuhan orang kafir.

Saya cuma tau membunuh itu ga boleh. Dosa besar. Tapi membunuh orang kafir apakah itu diperbolehkan? tanya saya pada suami saya. “Iya”, ada perintahnya kata Kakak.
Mungkin saya ndak terlalu paham sama hal-hal seperti ini, membunuh tetaplah membunuh. Menurut saya, yang berhak mengambil nyawa seseorang cuma Allah.

Ratusan orang meninggal, ribuan orang menangisi dan itu selalu diingat warga Bali dengan monumen yang dipenuhi daftar nama WNA dan WNI yang meninggal.

Apakah mereka (baca : Kelompok Al-Qaeda) yang terlalu paham agama ? atau malah terlalu sempit pemikirannya?
Apakah itu bentuk Perjalanan Menuju Surga?

15 thoughts on “Long Road to Heaven

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.