Review Buku Curhat Setan

Curhat Setan

Judul Buku : Curhat Setan – Karena Berdosa Membuatmu Selalu Bertanya
Penulis : Fadh Djibran
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 172 Halaman
Harga : Rp. 28.000

Kita sering lupa bahwa cinta adalah kata lain dari saling mendengarkan… Sebab mendengarkan adalah saling membuka diri: saling memberi dan menerima dengan tulus.
(Hal. 23)

Ya. Cinta itu tidak melulu selalu memberi tapi cukup dengan saling mendengarkan, itulah cinta. Mengerti bahwa kekurangan dan kesalahan masing-masing pasangan justru merupakan hal yang terpenting dari semua yang kita jalani, semuanya untuk saling melengkapi.

Seperti cinta yang diungkapkan Zira pada Marva tentang cinta seorang anak sekolah dasar, sesederhana itu. Cinta anak SD saat menyanyikan lagu wajib di SD yang tak meminta kemampuan apa-apa, hanya minta dinyanyikan saja. :)

Setelah saya baca hampir tiga puluh halaman, lantas saya berpikir, dimana letak setannya buku ini? Tidak ada curhat si setan yang menjadi judul buku ini. Padahal buku ini sudah di cetak dengan cover sedemikian rupa agar terlihat sangar dengan menampilkan warna merah di lembaran bukunya, khas setan. Yang ada, hanya pertanyaan-pertanyaan yang lalu dicoba jawab sendiri oleh sang penulis. Pertanyaan yang sering juga timbul dalam benak kita. Sampai akhirnya, saya menemukan curhat si setan itu, dan membuat saya bergumam ‘kadang memang kita perlu banyak bertanya dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan itu’.

Satu lagi, saya suka dengan ‘Pulang’. Rumah adalah sebuah titik tolak dan titik kembali. Bangunan yang bukan hanya berdinding empat dengan jendela dan pintu, tapi rumah adalah tempat dimana segala kenangan tertanam, segala doa tercurah, segala harapan bertumbuh. Apalagi disaat kita tumbuh besar, berkeluarga, jauh dari orang tua, masa kecil di rumah bersama Ayah dan Ibu lah yang tidak mungkin diputar kembali. Segala rindu ada disana.

Entah, buku ini masuk kategori apa, walaupun di belakang buku ditulis masuk dalam kategori sastra, lah wong si penulisnya sendiri sulit mengkategorikan buku ini jenis apa :D Kadang terlalu banyak pertanyaan membuat kita jadi bingung :piss:
Satu lagi, kenapa Gagas Media ngasih pembatas buku A Cat in My Eyes (buku Fadh sebelumnya) ? Kenapa bukan Curhat Setan? Karena bertanya, tidak membuat saya berdosa kan? :D

Eh iya, Curhat Setan ada soundtracknya juga loh :ting:

28 thoughts on “Review Buku Curhat Setan

  1. jadi klo kita curhat sendiri, rupanya sisetan yg ada dalam tubuh ini yg yang curhat, makanya kita dituntut agar bisa cari jawaban sendiri tanpa harus bertanya2/curhat2tna sama orang lain :D
    .-= ilham´s last blog ..Jual PC 2nd Masih Mulus =-.

  2. saya belum baca …tapi kalo dilihat dari review nike diatas, pendapat saya gini :

    penulis buku ini pasti mengarang isi dulu, baru nentuin judul heheheh..

    bagi saya judul itu penting, karena dia mewakili isi buku yang anggaplah bisa menjadi point of inspiration hidup kita.. nggak kebayang apabila isi bukunya ttg keindahan sebuah keluarga, tapi judulnya rada menyeramkan.. nggak catchy ajah pas buat judulnya di profil..heheh

    emm… kalo atas pertimbangan bisnis, biar orang jadi penasaran !! pliss dehhh… hari gini masih mikir gitu? saya yakin dijaman web 2.0 sekarang, banyak orang yg ingin beli buku pasti cari2 dulu reviewnya diblog… seperti yg bu nike lakukan ini..

    artinya orang lebih banyak melihat siapa sih yg nulis dan pendapat orang lain.. sekali bagus! selanjutnya orang percaya ajah…

  3. Wah… mmg bener, dont judge a book by its cover :D
    tp mgkn ada mksd tersembunyi, knapa judulnya Curhat Setan, judul yang memprovokasi orang2 untuk membeli dan membacanya hehe. Tapi mmbaca review Nike, buku ini kykny lezat… (mmm)
    .-= cici silent´s last blog ..Tanyaku pada Hati =-.

  4. :baca:
    saya pikir topik buku ini adalah Theism, ternyata.. hehe
    bdw, udah lama gak mampir kesini. Makin asyik aja kayaknya

  5. mnrt saya, bentuk tertinggi dari cinta adalah tanggung jawab. mendengarkan dan menerima dengan tulus aja ga cukup tanpa dorongan. kalo ga, nanti statis dong.. hehe

    kalo buku sastra, saya kayaknya ga terlalu ngerti. pernah baca sastra, udah dibaca lama2 dan tetep ga ngerti :P
    .-= elia|bintang´s last blog ..Project Mayhem in Real Life! =-.

  6. “merah identik dengan warna setan?”? Doh! Aku lg seneng bgt dg warna merah lho, ke :D

    Biasanya, kalau penulis sukses di buku kedua, buku pertamanya (atau buku2 sebelumnya) jg bakal ikut diburu. Mgkn Gagas Media melihat potensi tsb di buku ini *sok teuuu..hihihih
    .-= Diladisini´s last blog ..Rasa Bangga Orangtua =-.

  7. wew.. judulnya gak kalah garang sm Membongkar Gurita Cikeas ya ke..
    tapi yang pasti kayaknya buku ini lebih banyak mengajak kita berpikir dengan hati dri pada harus terkuras otak dan emosi klo baca buku MGC..
    hihihi…
    jadi penasaran d..

  8. hm… blom baca. tapi baca reviewnya Nike jadi penasaran. “KARENA BERDOSA MEMBUATMU BERTANYA” ya? tadinya saya kira :
    KARENA BERTANYA MEMBUATMU BERDOSA.. hm.. musti nyari bukunya!!

  9. Sudah baca sih bukunya ,, tapi makna yang trkandung didalamnya lebih bxk makna tersiratnya…
    jadi mesti konsentrasi tuk mndpatkan inti dr isinya,,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.