Karna kejer setoran, saya rasa baiknya kali ini reviewnya jadi satu, ini dia :
Judul Buku : Padang Bulan
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman : 254 Halaman
Harga (sekaligus dua buku) : Rp. 76.500
ISBN : 9786028811095
Kelar dalam waktu setengah hari. Karena suami suka sekali dengan karya Andrea Hirata, saya jelas jadi ikutan baca aja.
Setelah hampir sebulan dianggurin, ini buku saya lirik juga. Saya pikir ini buku mungkin akan lebih menarik dari Maryamah Karpov. Ternyata eh ternyata, saya juga tidak merasa buku ini lebih baik dari Maryamah Karpov.
Masih bercerita tentang Ikal dan kisah cintanya pada A Ling. Tetap dengan bumbu Melayu yang khas ala Andrea Hirata, saya pikir hanya ini yang buat buku ini masih enak dibaca. Tokoh2 baru seperti Enong mungkin akan lebih banyak diceritakan dibuku kedua dari Dwilogi Padang Bulan ini.
Entah kenapa judulnya jadi Padang Bulan? Mungkin Padang menjelaskan luasnya atau banyaknya cara yang dilakukan Ikal untuk meluluhkan hati A Ling, dan Bulan adalah A Ling-nya. Itu mungkin loh ya ;)
Kisah cinta Ikal kayak cinta buta. Ikal menempuh segala cara hingga musuhan sama sang Ayah hanya untuk A Ling. Awal2 buku, sepertinya mozaik2 yang berdiri sendiri, barulah sekitar mozain 20an cerita menjadi satu.
Kisah peliknya hidup Enong lebih menarik buat saya ketimbang kisah cinta Ikal. Saya berharap novel keduanya lebih banyak nyeritain kehidupan Enong dan mimpinya.
Judul Buku : Cinta di Dalam Gelas
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Jumlah Halaman : 270 Halaman
Setelah baca Padang Bulan, lanjut baca Cinta di Dalam Gelas. Saya berharap novel kedua ini jauh lebih bagus dari novel pertama. Dan saya pun bisa bilang buku kedua ini lebih menghibur daripada yang pertama. Lebih menghibur bukan berarti lebih bagus ya, saya hanya merasa buku ini menghibur sekali, apalagi bagi penikmat kopi, komedi, melayu dan catur. Lengkap deh tuh.
Saya bukanlah penyuka kopi dan juga tak mengerti catur, mungkin ini salah satu point yang membuat saya merasa kurang ‘ngeh’, dengan membaca buku ini pun tidak membuat suka catur. Rasanya ribet.
Bisa bilang buku ini tentang Maryamah, catur dan kopi. Maryamah yang tidak mengerti apa-apa berusaha keras belajar main catur demi mengalahkan Matarom, mantan suaminya. Maryamah memang wanita perkasa yang mau belajar. Setelah sukses belajar bahasa Inggris dengan baik, dia pun membulatkan tekad untuk bisa memahami catur dengan segala tehniknya.
Hal yang saya ingat :
Warung kopi usah kau kenang lagi.
Buku besar peminum kopi.
Tehnik catur lidah tak bertulang.
Entahlah, saya merasa buku Andrea lebih banyak membuat kelucuan ala melayu yang dikarang dengan sangat menghibur. Seperti kategori org menurut genggaman tangannya saat minum kopi hingga cara mereka memesan kopi. Itu sepertinya dibuat lucu-lucuan saja. Dan yang paling saya bertanya-tanya, apakah penyakit gila yang disebutkan beberapa kali di tiap buku Andrea Hirata itu berurut? Dan apakah ada yang tau sampe berapa sudah urutannya? :D
Mungkin, Andrea Hirata mampu menghibur banyak orang dengan kelucuan khas melayu yang dibawanya pada buku ini, tapi saya merasa sampai saat ini Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi-lah yang terbaik.
Gile, da berapa buanyak buku yang kamu lahap…. ck ck ck
Membaca buku ini, saya merasa seperti membaca karya-karyanya Raditya Dika. Hanya menceritakan kisah kekonyolan sehari-hari, tanpa ada pesan yg bisa diambil.
Beda jauh sama Laskar Pelangi.
Mungkin benar kecurigaan orang di saat munculnya novel Laskar Pelangi, bahwa bukan dia yg menulisnya. Karena novel-novel berikutnya beda jauh “kelas” nya. Entahlah.
:senyum: will buy
lho kok sama
bagusan kisah enong dibanding ikal
:cium: :cium: :cium: :senyum: :senyum: :senyum: :cinta: :cinta: :cinta:
saya sangat suka baca buku karangannya andrea crtx menghibur
wah kenapa ya banyak komentar yg bilang hanya2 lucu2an saja membuku ini. Padahal dalam paragraf2 yg kalian bilang lucu2an ini ada sebuah penelitian tentang psikologis melayu yg justru disampaikan secara jenaka. ( coba tolong dibaca mulai dari Kata Pengantar ) :baca:
:cinta:
Oke tpi aq pengagum hinata