Review Buku Here, After

Here, After

Judul Buku : Here, After
Penulis : Mahir Pradana
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 196 Halaman
Harga : Rp. 34.000
ISBN : 9789797804497

Setelah lama pesen bukunya dari salah satu toko buku yang ngasih diskon 25%, akhirnya sampe juga nih buku.

Sebenernya saya pelanggan setia buku-bukunya Gagas Media, suka sih ya, karena banyak chiclit yang dari penulis dalam negeri. Jadi, setelah beberapa lama abis bukunya Gagas yang saya beli, saya pasti berkunjung ke webnya lagi untuk tau buku-buku terbaru yang selanjutnnya akan saya masukkan dalam wishlist buku yang akan dibeli. Setelah baca-baca, langsung deh tuh naksir sama Here, After ini dan Satin Merah (yang sudah dibeli tapi blom dibaca).

Dengan tumpukan buku yang semakin menjulang, bingung juga mau baca yang mana duluan. Karena bujuk rayu Kak Mia, akhirnya saya ikutan untuk baca bareng buku ini *walau ga barengan juga sih sebenernya, karena duluan kelar Kak Mia baca baru saya mulai baca*.

Setelah buka plastik buku ini, liat-liat… nah agak curiga kalo buku ini adalah kumcer, karena ngeliat tiap babnya dinamai dengan nama orang semua. Langsung deh mulai baca, kalo kumcer akan di skip dulu deh, karena dalam bulan ini saya udah baca 4 kumcer, jadi sekarang pengen dibuai dengan cerita cinta-cintaan dulu aja deh :D

Here, After. Cerita cinta berakhir disini.
Itu taglinenya. Berkesan sedih dan berasa tragis gitu, dan ternyata benar, ada bau kematian dibuku ini.

Mungkin namanya adalah novel sebab-akibat. Karena setiap orang bisa menjadi sebab dan juga ada orang lain yang akan menjadi akibat suatu cerita. Ini yang menarik. Dari cerita satu orang, akhirnya bisa menceritakan banyak hal yang sebenernya seperti rantai dalam kehidupan.
Bercerita awal tentang Adi yang diputusin pacarnya, Diana karena Diana ga tahan pacaran LDR (Long Distance Relationship) walau jaman sekarang komunikasi semakin mudah oleh teknologi yang semakin canggih. Sepertinya klise, tapi Diana punya alasan sendiri kenapa Ia akhirnya memutuskan Adi secara sepihak, yaitu karena Diana trauma dengan Ayahnya yang meninggalkan Ia dan Ibunya sejak Ia berusia 2 tahun. Ayahnya pamit untuk melanjutkan studinya ke Belanda hanya dalam waktu 2 tahun, tapi ternyata malah kawin lagi dengan seorang wanita Belanda dan tak pernah kembali.

Cerita Diana dituturkan di bab selanjutnya, setelah cerita Adi. Lalu Diana berkenalan dengan Rio, akhirnya bab selanjutnya bercerita tentang Rio. Seperti itu selanjutnya disetiap bab. Orang-orang yang ada dalam cerita ini sepertinya semuanya berbicara. Lebih tepatnya, kayak kita baca blog pribadi setiap orang yang saling berkaitan. Nah, Mahir Pradana mengumpulkannya menjadi satu buku, ya Here, After ini.
Satu hal yang sama dari 10 orang yang diceritakan dalam buku ini, semua cerita cintanya berakhir. berkesan tragis, bukan?

Walau saya tidak menemukan cerita happy ending dalam buku ini, saya tetap menyukai buku ini. Berbeda dari buku yang pernah ada. Unik bisa dibilang. Ciri khas cover yang bagus dari Gagas Media, masih terlihat, hanya jam pasir tapi terlihat penuh makna menurut saya. Jam pasir itu menunjukkan waktu, dalam waktu yang sama kita bisa jadi subjek untuk orang lain, tapi juga bisa menjadi objek untuk orang lainnya.

Ah, saya harus memilih sepertinya, saya suka cerita Arya dan Intan :)

One thought on “Review Buku Here, After

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.