Review Buku Mendua

Cover Mendua

Judul Buku : Mendua
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 281 Halaman
Harga : Rp. 38.500
ISBN : 9797804216

Akhir-akhir ini saya merasa Gagas Media sangat lihai dalam pembuatan cover, menarik sekali, sehingga kita sebagai pembaca dibuatnya terpesona diawal melihat tampilan luar berbagai buku terbitan mereka. Begitu juga dengan buku ini, covernya sudah sangat menarik, pecahan gelas yang sepertinya sederhana tapi menampilkan banyak makna. Pemilihan font judul yang pas sekali tambah menguatkan saya untuk menarik buku ke keranjang belanja (keranjang belanjaan si Ijul, karena nitip belinya sama Ijul, pas dapet diskon 30%)

Awalnya saya pikir buku ini akan bercerita tentang ketidaksetiaan pasangan, hingga akhirnya mendua. Sampai pada bab-bab pertama masih saya berpikir begitu, apalagi ditambah dengan Karenina, si tokoh utama menceritakan Ayahnya yang ternyata tidak setia pada sang Ibu. Tapiiii…. dugaan saya meleset, ini bukan sekedar tentang ketidaksetiaan, tapi lebih tepatnya ketidakbertanggungjawaban *eh. bener ga ya ini bahasanya*

Diceritakan, Karenina atau Nina, usia 25 tahun yang bekerja di salah satu bank di Medan yang akhirnya jatuh hati pada si pak bos, Matthew yang baru pindahan dari Bandung. Ga butuh waktu lama untuk Matt menyatakan cinta pada Nina, dan cinta Matt pun bersambut. Nina menyukai Matt yang romantis dan penuh kasih sayang, sifatnya yang supel juga pada keluarga Nina membuat Nina jatuh cinta sekali pada Matt. Tanpa Nina sadari ternyata Matt menyimpan masa lalu yang begitu kelam yang akhirnya membuat hubungan tidak lagi manis.

Tidak hanya bercerita tentang Matt dan Nina, dalam buku ini Indah Hanaco, si penulis juga menceritakan berbagai kisah sahabat sekantor Nina, seperti Riri yang mengalami KDRT dari suaminya sendiri hingga mengalami pemerkosaan, juga cerita Lily yang akhirnya diketahui punya pilihan sendiri untuk menjadi lesbian.

Ceritanya menurut saya agak ga nyambung juga klo dibuat judul “Mendua”, karena disini ga begitu keliatan menduanya tokoh-tokohnya, bahkan saya pikir tidak ada kasus mendua kecuali tentang Ayahnya Nina. Kalo dibuat judul Tidak Setia, mungkin lebih tepat, karena tidak setia belum tentu mendua kan ya?

Sebagai novel pertama, saya pikir novel ini lumayan bagus. Typo yang tidak banyak, jalan cerita yang mengalir baik layak saya kasih bintang 3 :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.