Review Buku Mengawini Ibu

Mengawini Ibu

Judul Buku : Mengawini Ibu
Penulis : Khrisna Pabichara
Penerbit : Kayla Pustaka
Jumlah Halaman : 167 Halaman
Harga : Rp. 40.000
ISBN : 9789791799775

Pas pertama liat buku ini, wah covernya menarik nih, liat judulnya tambah penasaran deh tuh ceritanya kayak apa. Berpikirlah saya, apa ceritanya kayak cerita Sangkuriang gitu ya, kan ngawinin ibu sendiri. Ternyata saya keliru.

Sejak buku ini sampe, saya langsung mengagumi covernya. Keren, saya suka. Gambarnya aja kerasa ‘hot’ banget, cocok banget deh tuh sama judulnya. Perpaduan warna coklat dan hitam covernya terlihat lux gitu. Kesan pertama yang begitu menggoda.

Dan saya benar-benar tergoda setelah membaca buku ini. Mas Khrisna, si penulis buku atau kumcer ini begitu dahsyat. Saking dahsyatnya sampe membuat saya merasa pantas memberikan 4 bintang hannya dengan membaca 2 cerita awal buku ini. Semakin jauh membaca buku ini, saya merasa 4 bintang itu wajar kok :)

Buku ini terdiri dari 12 cerita pendek yang sangat kental dengan budaya Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan. Keseluruhan buku bisa dibilang berbau Sulawesi. Kita jadi ga hanya sekedar larut dalam tulisan dan ceritanya tapi juga sedikit banyak tau tentang panggilan-panggilan dan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh penduduk Sulawesi.

Jujur saja, saya blom pernah menjejakkan kaki ke tanah Sulawesi, jadi semua foot note yang ada tidak lupa saya baca untuk kemudian bisa mengerti apa yang dimaksud dalam ceritanya. Keterangan yang diberikan di foot note dalam buku ini pun jelas sekali.

Judul dalam kumcer ini :
1. Gadis Pakarena
2. Arajang
3. Mengawini Ibu
4. Rumah Panggung di Kaki Bukit
5. Haji Baso
6. Silariang
7. Ulu Badik Ulu Hati
8. Selasar
9. Lebang dan Hatinya
10. Hati Perempuan Sunyi
11. Riwayat Tiga Layar
12. Dilarang Mengarang Cerita di Hari Minggu

Diantara ke 12 judul diatas, favorit saya tentunya Mengawini Ibu dan Rumah panggung di Kaki Bukit. Wajar saja kalo Mengawini Ibu menjadi judul buku ini, itu ceritanya beneran sadis :D

Gimana ga? Di awal kisah tertulis :
Kenapa semua nama perempuan yang digandrungi Ayah selalu berinisial huruf “N”? Apakah nama kamu juga berawalan huruf “N”? Jika ya, dan kamu perempuan, sejelek apa pun wajahmu, kamu patutu berhati-hati jika bertemua Ayah.
Secara ya nama saya, Nike, huruf N kan itu. Awalnya bikin deg-degan plus penasaran :p
Ah… andai saja cerita ini diperpanjang, dibikin satu novel gitu ya, pasti jadi tambah seru. Kalo cerpen gini bawaannya nanggung…..

Mas Khrisna menulis dengan sangat baik, kayaknya ini wajar karna Mas Khris udah mengeluarkan beberapa buku sebelumnya. Saya hampir tidak menemukan typo dan saya rasa kita butuh penulis seperti Mas Khrisna karena turut membangun budaya daerah sendiri.

2 thoughts on “Review Buku Mengawini Ibu

  1. Bukan Lih. ceritanya ga tentang masyarakat Sulawesi tapi penulis nyeritain banyak hal yang berbau Sulawesi. Kayak panggilan, tingkatan-tingkatan dalam masyarakat disana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.