Seorang teman suatu hari bertanya pada saya, ‘Gimana sih cara review buku yang bagus?’
Saya tau kenapa dia bertanya hal ini pada saya. Bukan saya kePeDean sok bilang review saya bagus, tapi paling ga saya memposisikan diri saya sebagai reviewer buku yang lumayan sering mereview banyak jenis buku dan juga memposisikan diri sebagai pembaca review orang lain.
Jawabannya adalah, ‘Saya ga tau’.
Ya, saya ga tau seperti apa review yang bagus itu. Karena, setiap orang punya cara sendiri menilai bagus atau tidaknya sebuah buku. Saya menulis review dengan cara saya sendiri, begitu juga saya menilai sebuah buku. Saya hanya merasa, buatlah review buku menurut apa yang kamu rasakan ketika mendapatkan dan membaca buku tersebut.
Bagi saya review yang bagus adalah dimana kamu bisa menceritakan baik dan buruknya buku tersebut, entah itu dari segi isi cerita, kesalahan ketik(typo) yang ada dalam buku, sampul/cover hingga ke kualitas kertas jika dirasa perlu. Yang wajib ada itu informasi bukunya dari judul, penulis, penerbit yang biasanya ditanyakan seseorang saat ingin mencari sebuah buku.
Banyak orang mengira review buku adalah meringkas isi cerita sebuah buku. Menurut saya ini jelas salah. Kasian dong temen-temen yang kebetulan belum baca bukunya lalu harus puas dengan spoiler yang kita ceritakan, trus dia jadi ga pengen ikutan baca lagi deh. Spoiler boleh saja, justru buatlah orang lain merasa ingin membaca buku tersebut. Hanya saja, jangan sampai si pembaca lalu mengetahui semua isi cerita hingga akhirnya tau sampai ke endingnya, jelas lah ini membuat mereka lantas malas membeli apalagi membaca bukunya.
Satu lagi, saya agak kurang suka review yang kelewat panjang, jadi otomatis saya pun menulis review yang dirasa memang perlu saja. Ga perlu panjang2 kok buat reviewnya, asal orang lain mengerti saja bahwa pada akhirnya buku tersebut membuat orang pengen baca atau justru sebaliknya.