Judul : C’est La Vie (Inggrisnya That’s Life)
Pengarang : Fanny Hartanti
Penerbit : Gramedia | Metropop
Jumlah halaman : 317 halaman
Harga : Rp. 43.500
Jujur, baru kali ini saya baca bukunya Fanny Hartanti. Semalem, saya start baca buku ini, dan pagi ini saya udah kelar baca. Cepet, karena saya suka bukunya. Dari keseluruhan saya suka cara Fanny bercerita, dan saya justru baru tau kalo ternyata ini buku keduanya, buku pertama Four Season in Belgium malah saya blom baca *dan masuk wishlist buku yang bakalan saya beli* :D
Menceritakan Amara, Karina dan Ayu, mereka ada WNI yang tinggal di Belanda. Amara diboyong suaminya Wim yang memang orang Belanda dan merelakan karirnya di Jakarta untuk menjadi ibu rumah tangga di negara suaminya. Karina, mendapat beasiswa S2 di Belanda dan mendapatkan pekerjaan sebagai auditor di salah satu perusahaan ternama disana. Ayu, bersama Tom dan anaknya Ben tinggal di kota Belanda, tempat suaminya dilahirkan.
Mereka bertiga akhirnya bertemu karena sama-sama orang Indonesia dan merasa cocok sehingga menjadi sahabat. Buku ini menceritakan hidup mereka bertiga, makanya diberi judul C’est La Vie yang diambil dari bahasa Perancis *bener ga ya* :tanya: yang artinya ‘Inilah Hidup’.
Amara yang bosan tinggal di Belanda karena tidak bekerja lagi, ingin mengejar mimpinya menjadi seorang koki hebat dan ingin membuat suatu restoran. Tapi, mimpi itu tak semudah itu ia dapatkan. Karena, ia memulai mimpinya menjadi seorang pembantu koki di suatu restoran. Bukannya diajarin memasak berbagai makanan hebat, kerjanya malah hanya mengupas kentang dan mengepel lantai dapur plus ditambah dimarah-marahin sama sang koki.