We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt
Sebenarnya, sudah kira-kira 3 tahun belakangan saya udah gak lagi ikut seminar parenting. Bukan, bukan karena merasa gak penting, cuma waktunya emang susah dan juga berasa weekend biasanya waktunya kumpul dan main sama anak.
Minggu, 16 Agustus 2015 kemarin saya berkesempatan untuk hadir di seminar parenting dari Dancow yang bertema “Memaksimalkan Perlindungan Si Kecil dengan Nutrisi dan Stimulasi Tepat”. Menarik temanya, apalagi yang sharing adalah orang-orang yang tepat dengan tema yang dimaksud. Ada Ratih Ibrahim, si psikolog yang pas jelasin enak banget, ada Dr. Saptawati Bardosono, yang pakar banget soal gizi dan dr. Vinka Desria yang ngasih banyak info soal nutrisi anak.
Seperti seminar parenting lainnya, yang hadir juga kebanyakan ibu-ibu yang anaknya usia balita, berikut juga ada yang didampingi suami dan anaknya pun ikut. Jadi ruame tuh Novotel Palembang oleh riuh anak-anak. Menyenangkan melihat mereka main kemana-mana.
Shahnaz Haque sebagai host membuka acara dengan hangat, berikut juga sambutan dari Dancow Palembang, perwakilan Nakita (Tabloid Panduan Kehamilan dan Tumbuh Kembang Anak) dan dari Dancow Parenting Center yang bilang kalo di Palembang yang biasanya ikut seminar memang orangtua yang loyal dengan Dancow. Terbukti dengan banyaknya yang beli susu Dancow di venue acara.
Ketiga pakar yang sharing memberikan banyak info soal bagaimana memaksimalkan perlindungan bagi anak dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Nutrisi yang berasal dari asupan makanan haruslah diperhatikan. Sejak dalam kandungan, ibu hamil harus sudah memberikan nutrisi yang baik dan cukup untuk janinnya. Begitu juga dilanjutkan dengan pemberian ASI dan juga MP-ASI yang baik. Nutrisi awal dari periode kehamilan dan menyusui harus diperhatikan, si ayah juga wajib memperhatikan asupan si ibu.
Terlebih setelah anak berada di periode MP-ASI mulai dikenalkan dengan sayur dan buah. Disini si ibu diminta untuk gak diet, apalagi diusia anak beneran makanan seperti orang dewasa. Anak akan jadi picky eater alias milih-milih makanan kalo orangtuanya juga suka pilih-pilih. Dr. Tati juga menyampaikan bahwa perlunya probiotik alias bakteri baik yang ada dalam tubuh dan paling banyak berada di usus besar. Probiotik juga diberi makanan yaitu prebiotik yang banyak terdapat pada beberapa makanan kayak yogurt. Tips dari dr. Vinka juga gak kalah penting lho, yaitu gimana porsi nutrisi yang baik untuk anak-anak.
Selain nutrisi, anak-anak juga butuh stimulasi yang tepat. Jika nutrisinya udah baik, makan udah banyak tapi gak ada stimulasi dan juga attachment (pelekatan) dari orangtua ya… sama aja gak lengkap. Si kecil butuh distimulasi dengan baik oleh orangtuanya, biar kelihatan bagaimana tumbuh kembang si anak. Mbak Ratih bilang, si kecil perlu bersosialisasi dengan teman-teman seusianya, biarkan anak mencoba hal-hal baru dalam pengawasan orangtuanya.
Stimulasi secara digital juga diperbolehkan asal tidak menggantikan stimulasi fisik yang biasanya, misalnya main dengan smartphone atau tablet, tapi harus dibatasi dan diperhatikan. Tetap harus ada diet gadgetnya, misal gak boleh main tablet ketika makan, atau dikasih jam-jamnya.
Memang benar, untuk menjadi orangtua gak ada sekolahnya. Sebagai orangtua kita dituntut untuk bisa belajar dengan sendirinya, ya biasanya kita belajar dari orangtua kita sendiri, dari buku atau pakarnya. Untungnya sekarang, kita bisa belajar juga dari internet, baca-baca banyak di blog tentang parenting dan juga bisa cek di website kayak yang Dancow punya, yaitu Dancow Parenting Center.
Dancow Parenting Center banyak ngasih info untuk orangtua tentang tumbuh kembang anak berikut juga tips ini itu seputar dunia parenting.
di Dancow Parenting Center orang tua jadi bisa dapat ilmu ya
setuju 1000% gan, nutrisi memang sangat penting bagi si kecil terutama ang lagi dalam mesa pertumbuhan.
nutrisi ya sangat diperlukan bagi si kecil. Tapi jangan salah salah dalam memberi nutrisi.
iya mbak jangan sampai anak kecil kekurangan gizi mbak kasian mbak