Belajar Menghargai Waktu

Satu kali dalam pertemuan tahunan SAFENET di tahun 2017, Daeng Ipul yang didaulat sebagai time keeper bilang “Jangan menghukum yang tepat waktu dengan menunggui yang terlambat“, jelas saya sangat setuju.

ilustrasi dari shutterstock.com

Saya orang yang berusaha tepat waktu jika ada janji bertemu (ini menjadi lain halnya jika hanya janji temu hangout bareng teman ya) atau harus datang ke sebuah acara atau apapun yang sudah disepakati untuk terjadi hari dan jam sekian. Untuk ke suatu acara seminar misalnya, jika dalam undangan tertera jam 9 pagi maka saya berusaha sampai di tempat acara sebelum jam 9 pagi. Sayangnya hal ini hampir tidak jadi satu yang begitu penting bagi yang punya acara, asalkan yang hadir ramai. Seringkali saya harus menunggui peserta lainnya, hingga acara dimulai setengah jam atau bahkan satu jam setelah jam yang tertera di undangan.

Ada rasa sebal jika harus menunggui peserta lain yang belum hadir. Entah apa acara memang dijadwalkan akan mulai justru setengah atau satu jam setelah jam yang tertera di undangan atau memang jadinya harus molor karena peserta belum ramai yang hadir. Menunggui yang terlambat itu adalah suatu kesalahan yang tak seharusnya terjadi, tapi justru kejadian berkali-kali hingga jadi sebuah tradisi.

Read more