Judul Buku : Coming Home
Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 314 Halaman
Harga : Rp. 39.000
ISBN : 9789797804640
Coming Home. Kembali ke rumah.
Lagi-lagi Sefryana Khairil menelurkan novel bertema pernikahan.
Ini novel ketiganya yang bertema sama, setelah Dongeng Semusim, Rindu dan kali ini Coming Home.
Saya acungi jempol untuk designer cover Gagas Media, asli deh desain sampul banyak buku Gagas menjadi begitu indah dan baik sekali diinterpretasikan, sesuai dengan judul.
Kali ini bercerita tentang Rayhan yang menjadi single parent untuk anak perempuannya, Kirana (Nana). Setelah menceraikan istri pertamanya, Amira dan kematian istri keduanya yang adalah ibunya Nana, Rayhan kembali ke Jogja. Takdir mempertemukannya kembali dengan Amira, sang mantan istri.
Ceritanya memang sederhana. Tapi cerita seperti ini yang dibawa Sefry dalam 3 novel terakhirnya. Setelah 2 novel sebelumnya, sungguh saya berharap Sefry bisa menulis buku dengan tema berbeda, atau paling tidak ada yang baru dengan penokohan atau cerita yang lebih kompleks. Jujur saja, saya merasa cerita seperti ini menjadi terlalu datar, mudah ditebak.
Memang, terkadang masalah sebuah keluarga apalagi pasangan, hanya ada pada pasangan tersebut, ya antara si suami dan si istri. Hal yang sepertinya sepele, bisa menjadi luas, apalagi ini soal hati, perasaan diantara keduanya. Tapi, seandainya novel ini dibuat sebuah film pendek, mungkin yang ada hanya adegan 2 orang itu saja, yang laen benar-benar terlihat tidak ada gunanya, figuran biasa.
Karena hanya bercerita pada kedua insan itu saja, terlihat sekali kurangnya dialog, lebih banyak deskripsi dan lamunan dari masa lalu Rayhan dan Amira. Namun, saya harus mengakui Sefry banyak menggunakan kalimat yang menyentuh dan pas banget jadi quote :) Detil deskripsi dalam novel ini pun tergambar dengan baik, sehingga pembaca mudah sekali membayangkannya dan terasa sekali setting ceritanya.
Yah, semoga di novel selanjutnya Sefry bisa melebarkan lagi ceritanya, walau masih dalam tema yang sama sehingga ceritanya lebih berwarna dan lebih terasa konfliknya. :senyum: