Motivator sejatinya adalah dia yang memberi motivasi dengan suatu tujuan
Tujuannya boleh jadi menjadikan motivator itu seperti ada spesialisasinya seperti memotivasi hidup, pekerjaan, pernikahan dan lain sebagainya.
Saya pernah ikut (mungkin agak dengan terpaksa karena dari kantor waktu itu) seminar motivasi tentang pekerjaan. Bagus sih, tapi rasa hebohnya atau terasa berkobar-kobarnya hanya beberapa hari setelah seminar itu selesai. Setelah itu? Ya kembali ke realita kehidupan.
Banyaknya motivator di negara ini (kecil aja ya lingkupnya) masih terus seminarnya diminati siapa saja. Tanda bahwa banyak dari kita menginginkan diri kita terus dimotivasi untuk hal apa pun. Tapi seringkali juga motivasi membawa beberapa orang menyangka bahwa yang dikatakan motivator lah yang terbaik dalam hidup ini. Jika gak sama, ya hidup jadi gak sempurna.
Ooh….rasanya tidak seperti itu.
Hidup tidak semudah omongannya pak Ma**o Teguh
Pun tak semulus paha cherrybelle
Saya tidak menyoalkan bagaimana para motivator meyakinkan Anda atas banyak hal dalam hidup. Tapi setidaknya teman-teman bisa memahami apa yang mereka katakan. Tidak semua yang dikatakan harus dilakukan dengan proses yang sama seperti itu. Banyak hal harus dipahami dengan kenyataannya. Seringkali kita harus menyiapkan banyak rencana ketika plan A dan B tak berhasil.
Tentang pekerjaan misalnya, ada yang bilang ‘Ngapain sekolah sampe S2 kalo gajinya 2jt?’. Semua punya pilihan sendiri menurut saya. Guru dan dosen banyak yang gajinya segitu, tapi mereka baik-baik saja. Ukuran bahagianya hidup seseorang tak bisa dinilai dari gaji yang didapat.
Tentang pernikahan juga misalnya, siapa yang bisa memastikan bahagianya pasangan kalo bukan pasangan itu sendiri? Mau dikata motivator bahwa keluarga itu adalah segalanya memang benar, tapi sebuah keluarga punya ‘deal’ sendiri-sendiri tentang kehidupan keluarga mereka. Si istri harus bekerja pun pastinya dengan ‘deal’ dari si suami.
Kehidupan yang manis menurut seseorang belum tentu manis untuk hidup orang lain. Tak perlu menilai hidup orang lain apalagi membanding-bandingkannya dengan hidup sempurna atas kriteria pribadi kita.
Paling tidak kita punya harapan dan keyakinan sendiri dalam hidup. Itu saja yang harus dipastikan agar makin besar dari hari ke hari.
Motivator paling hebat adalah kehidupan itu sendiri.
Posted with WordPress for BlackBerry.
setuju Nik.. motivator terhebat itu yah diri kita sendiri :)
Hahaha, kenapa harus pake contoh pahanya Cherrybelle? Tapi aku suka nonton MTGW nya Pak Mario Teguh. Emang apa masalahnya ya kalo nonton acara motivasi?
Ya gpp kok nonton acara motivasi.
Saya gak bilang gak bole kan? :)
Cuma bilang kadang hidup gak semudah mempraktekkan kata2 motivasi dari para motivator kak Galih
“Hidup tak semulus pahanya Cherrybelle” itu quote dari Anggun C Sasmi di salah satu episode X-Factor ID. Dia waktu itu ngomong gitu kalo nggak salah utk memotivasi salah satu kontestan.
hanya ingat sesaat aja ya mbak tapi dilain hari sudah lupa lagi :)
Absolutely setujuh! Etapi aku gak tau mulus beneran apa nggak si ceribel :))
Super sekali postingan ini kakak Nike! :D
iyak, mbak motivator kita :cium:
makasih motivasinya yg kemaren yaaaa …. :siul:
Saya setuju kata mbak Nike, menjalani hidup tak semudah mengeluarkan kata-kata, kita punya cara sendiri untuk melakukan hal terbaik untuk kita dan keluarga :-)