Saat ini setiap orang perlu mengamankan data-data digital yang dipunyai. Data yang jangan-jangan masih dianggap remeh tapi nyatanya saat ini para perusahaan pengepul data lah yang kaya raya dan terus berkembang. Data digital jadi sebuah minyak baru.
Soal keamanan digital ini sebenarnya adalah hal yang saya pelajari di tahun 2017 secara beneran dan serius. Tahun 2015 sebelumnya sudah ada dapet pelatihan dikit-dikit, tapi masih males untuk dipraktikkan. Lah ya memang, semuanya balik lagi ke tiap orangnya kan ya. Semua yang kita pelajari, sebaiknya memang digunakan dalam keseharian, tapi ya itu memang butuh waktu membuat keribetan yang ada menjadi sebuah kebiasaan.
Keamanan digital salah satunya adalah soal password atau kata sandi/kunci. Mungkin banyak dari kita yang masih mikir, password mah yang gampang aja, biar mudah mengingatnya. Kita kudu ingat ya, salah satu prinsip keamanan digital adalah Kenyamanan Berbanding Terbalik dengan Keamanan. Di saat kita merasa nyaman banget, ya berarti keamanan jadi lebih minim. Walau kembali lagi, gak ada yang benar-benar aman di jagat internet ini. Paling tidak, kita sudah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, ya kan?
Soal password, saya pernah punya pengalaman gak enak, yaitu akun Facebook saya sekitar tahun 2012 kalo gak salah pernah diambil alih, ya walau saya tahu yang ambil alih orang yang saya kenal tapi tetap saja, celah itu lalu membuat saya BARU GANTI password. Ya, padahal sebaiknya kan memang password itu diganti berkala.
- Ganti password secara berkala
Untuk keamanan, memang kita dianjurkan untuk mengganti password secara berkala. Bisa 1 tahun sekali atau 6 bulan sekali. Ini masih jadi PR buat saya, karena saya tipe yang males ganti. Mau gak mau sih harus ganti, tapi biasanya 2 tahun sekali (jangan dicontoh ya), karena buat saya gak mudah mengganti semua passsword akun-akun di mana saja itu. Bisa seharian sendiri soalnya. Belum lagi kalo harus dibuka dari beberapa perangkat/device, makin butuh waktu lagi :D
2. Gunakan password yang kuat
Bagi yang masih pake nama anak/pasangan/pacar untuk password, mending buruan ganti deh. Password yang kuat adalah kombinasi antara huruf besar, kecil, karakter, angka. Kalo suka bisa pake parafrase jadi tetap mudah diingat. Bagi yang males mikir kayak saya, bisa banget gunakan yang namanya password generator, jadi tinggal generate lalu voila jadilah passwordnya. Hampir tiap tempat udah punya password generator, kayak WordPress itu ada, yang pake Firefox juga ada. Saya biasanya pake yang ada dalam aplikasi password manager.
3. Gunakan password yang berbeda untuk tiap akun
Ini juga penting. Tiap akun yang kita punya, semua passwordnya haruslah berbeda. Misalnya punya 3 email, semuanya harus passwordnya beda. Begitu juga dengan tiap sosial media yang kita punya. Yang suka belanja online di toko online/marketplace, ya mesti beda ya tiap passwordnya, biar aman.
4. Gunakan password manager
Bagi yang mudah lupa (kayak saya) jangan asal dalam mencatat password. Dilarang banget mencatat password (apalagi kumpulan password) di notes hp apalagi jika tidak diberi pengaman. Sebaiknya semua password disimpan dalam password manager. Ini adalah sebuah aplikasi di mana kalian bisa menyimpan semua password dengan lebih aman.
Butuh waktu lama akhirnya saya merasa perlu banget pakai password manager ini. Mungkin 2018 baru mulai pakai, pelan-pelan akhirnya malah ketergantungan. Iya, saya sama sekali tidak mengingat banyak password, jadi saya harus buka itu password manager di manapun, baik di laptop/hp. Tanpa password manager, saya bukanlah apa-apa, karena gak inget :D
Memang rasanya ribet, ketika mulai menggunakan password manager ini. Untuk masuk ke sebuah akun, harus buka dulu password manager, lalu salin tempel passwordnya. Ya, kembali lagi ke prinsip yang tadi disebutkan, keamanan berbanding terbalik dengan kenyamanan. Walau ribet, tapi kalo udah terbiasa, itu akan jadi perilaku yang baik. Karena, apalah sebuah tool jika perilaku kita masih sembrono, misalnya kasih lihat password ke temen/pacar/pasangan, nulis password di buku catatan yang bisa dilihat banyak orang.
Beberapa kawan yang ingatannya baik, tentu tidak harus punya password manager semacam ini. Ya kalo merasa ingatan ini terbatas dan tidak cukup mengingat banyak hal (bilang aja udah tua, Nike!) ya cobalah menggunakan password manager (PM). Yang perlu diingat hanyalah master passwordnya saja, lainnya biarkan si PM yang menyimpannya.
Ada banyak aplikasi password manager yang tersedia, silakan teman-teman cari tahu dan pilih mana yang terasa pas. Saya sendiri pakai Keepass di hp android dan Strongbox di laptop. Pilihan ini agak ribet juga karena gak bisa sinkron otomatis, jadi mesti sering-sering backup dan gunakan database (bentuknya .kdbx) terakhir. Yang punya duit lebih bisa gunakan RememBear (aplikasi password manager berbayar) yang bisa sinkron otomatis di beberapa perangkat.
Aku belum pernah pake password manager ini, tapi jadi pengen cobain xD Dulu sebelum menikah tuh rutin ganti password secara berkala, tapi setelah menikah jadi jarang di depan laptop, jadi males gitu ngulik ganti password 😀 kebanyakan akun yang dibuat juga kali ya, wkwkwk