Perlu Banget ya Pakai Password Manager?

Saat ini setiap orang perlu mengamankan data-data digital yang dipunyai. Data yang jangan-jangan masih dianggap remeh tapi nyatanya saat ini para perusahaan pengepul data lah yang kaya raya dan terus berkembang. Data digital jadi sebuah minyak baru.

Soal keamanan digital ini sebenarnya adalah hal yang saya pelajari di tahun 2017 secara beneran dan serius. Tahun 2015 sebelumnya sudah ada dapet pelatihan dikit-dikit, tapi masih males untuk dipraktikkan. Lah ya memang, semuanya balik lagi ke tiap orangnya kan ya. Semua yang kita pelajari, sebaiknya memang digunakan dalam keseharian, tapi ya itu memang butuh waktu membuat keribetan yang ada menjadi sebuah kebiasaan.

ilustrasi dari shutterstock.com

Keamanan digital salah satunya adalah soal password atau kata sandi/kunci. Mungkin banyak dari kita yang masih mikir, password mah yang gampang aja, biar mudah mengingatnya. Kita kudu ingat ya, salah satu prinsip keamanan digital adalah Kenyamanan Berbanding Terbalik dengan Keamanan. Di saat kita merasa nyaman banget, ya berarti keamanan jadi lebih minim. Walau kembali lagi, gak ada yang benar-benar aman di jagat internet ini. Paling tidak, kita sudah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, ya kan?

Read more

Jalur Lain 2FA dengan Security Key

Gak ada kata terlambat untuk belajar, gak ada kata terlalu tua untuk belajar hal apapun, termasuk soal teknologi. Teknologi makin canggih, kita harus mau belajar untuk beradaptasi dengan banyak kecanggihan yang ada. Yang penting ada niat untuk belajar, semua pasti bisa dipelajari.

Seperti yang kita tahu dan sudah saya tuliskan sebelumnya juga bahwa kita perlu membuat akun-akun sosial media (dan akun layanan yang kita gunakan lainnya) menjadi lebih aman dengan menggunakan 2FA. Jadi ada lapisan kedua setelah kita memasukkan password di setiap layanan yang kita gunakan. Nah, 2FA ini standarnya menggunakan kode sms yang dikirimkan ke nomer handphone masing-masing pengguna, jadi yang mungkin saja tahu password kita tetap harus memasukkan 2FA sebagai kode verifikasi bahwa itu benar-benar kita yang mengakses bukan orang lain. Sulitnya jika hpnya hilang atau dicuri orang, lalu kita gak bisa masuk dong ke akun kita? Ya paling tidak kita gak bisa membuka akun kita hingga kita punya nomer hp kita lagi. Belum lagi ada kemungkinan hp kita diretas orang.

Kesulitan dari 2FA dengan nomer hp ini lalu membawa pada pilihan lain yaitu menggunakan aplikasi yang disebut authenticator. Silakan cek saja di Playstore/Appstore banyak kok authenticator yang ada dan gratis, tinggal pake aja. Saya sendiri pake Twilio Authy karena ratingnya lumayan bagus di Playstore dan pas dipakenya pun gampang.

Read more

Berlangganan Tapi Tak Digunakan

Udah lebih dari dua bulan pembatasan sosial, Work From Home (WFH) gimana kabarnya? Pasti bosan kan ya. Sama! Saya juga merasa begitu bosan, apalagi anak-anak.

gambar dari scooptimes.com

Sejak dimulainya pembatasan sosial lalu semua orang lantas lebih banyak waktunya di rumah aja yang paling kelihatan penggunaannya lebih banyak adalah gawai (gadget). Yang kerja harus berada di depan laptop/PC untuk ikut rapat daring atau malah bertemu secara daring dengan teman-teman pergosipan keluarga. Malah ada teman yang mengeluh jam kerja selama WFH bukannya berkurang, jadi lebih panjang gitu, bahkan bisa rapat hingga akhir pekan. Ya begitulah.

Penggunaan listrik di rumah otomatis naik, harus mengisi daya laptop/PC/HP yang digunakan. Colokan listrik jadi semakin ramai digunakan sekeluarga. Belum lagi kebutuhan akan akses internet. Bersyukur yang di rumahnya sudah berlangganan internet yang bayarnya bulanan, gak perlu mikirin kuota abis di tengah rapat daring. Bagi yang masih harus beli kuota ketengan, jelas ini pengeluaran tambahan.

Read more

Cara Mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA) – Agar Sosial Media Lebih Aman

Duh, kayaknya ada yang nyoba mengambil alih akun Twitterku deh! Gimana ya?

Sering kali saya mendapati beberapa teman khawatir akun sosial medianya diambil alih orang lain, mencoba masuk via email dengan reset password. Beberapa juga ngeri sendiri, yang dilakukan mereka adalah dengan mengganti password yang digunakan.

gambar dari phandroid.com

Memang password yang kita gunakan sebaiknya diganti berkala, misalnya 6 bulan sekali, untuk menghindari kemungkinan ada yang coba-coba mengambil akun kita. Namun, hal itu tak mudah gaes. Bagi saya yang banyakan lupa begini, boro-boro ganti password 6 bulan sekali, yang lama aja seringnya lupa. Jadi, syukur banget ada password manager, yang ada setiap kita lupa. (Soal password manager akan saya tulis kemudian ya kalo gak lupa/males).

Sebenarnya hal lain yang bisa dilakukan agar sosial media kita jadi lebih aman adalah dengan mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA). Bagi yang belum tahu apa itu 2FA, singkatnya, jadi ini tuh berfungsi untuk memverifikasi bahwa yang mengakses akun kalian itu adalah benar kalian bukan orang lain.

Read more

Tips Pacaran Sehat di Era Digital

Anak zaman milenial gini yang serba digital pacarannya serba mengerikan.

Kalo dulu, waktu hp (apalagi internet) belum banyak yang punya, mau nelpon pacar kudu ke telepon umum, itu pun pake ngantri. Punya duit banyakan dikit nelponnya dari wartel (warung telepon). Kebayang kan kalo LDR (Long Distance Relationship), mesti nelpon interlokal, mahal banget lah gaes. Gak cuma mesti punya banyak sabar, tapi juga harus berjuang lebih demi si pacar.

Ya dulu saya masih ngerasain susahnya LDR, kalo sekarang sih kayaknya gampang ya. Mau telpon tapi gak punya pulsa, ya tinggal voice call, kalo kangen banget ya video call. Kuota juga banyak yang murah, paling irit mah numpang Wifi di mana gitu kan ya. LDR menjadi hal yang biasa aja sih kalo sekarang, tantangannya gak sesulit dulu. Eits, tapi tunggu dulu pacaran zaman sekarang itu lebih banyak lho ternyata tantangannya. Eh gimana gimana? Bukannya tadi katanya jadi lebih gampang karena udah ada internet dan smartphone?

Read more

Mulai Menonaktifkan Akun Facebook

Siapa sih zaman sekarang yang gak punya akun Facebook? Hampir semua saya rasa punya, Facebook udah kayak KTP untuk dunia perinternetan, kalo gak punya akun Facebook kayaknya dianggap aneh banget. Per hari ini, saya malah menonaktifkan Facebook. Lho kok?

gambar dari brandsynario.com

Saya udah pake Facebook lumayan lama, mungkin dari tahun 2008 (gak inget persisnya kapan, lebih dari Twitter sepertinya). Benar memang, Facebook adalah ukuran seseorang itu dikenal dalam dunia internet. Saya juga punya kartu nama pribadi yang diberikan oleh Facebook zaman dulu banget, dengan gambar laman Facebook kita sendiri. Waktu itu dikasih cuma-cuma alias gratis dari Facebook kerjasama dengan moo.com (tinggal bayar ongkos kirim aja).

kartunama dari Facebook

Jelas Facebook memberikan kemudahan bertemu dengan para kawan-kawan lama. Saya bisa ketemu dengan kawan yang sudah lama sekali gak ketemu dari Facebook. Kawan yang sempat les bareng dulu waktu zaman SD, kawan-kawan TK, SD ya sebutlah yang ketika itu internet belum hidup di Indonesia. Senang memang akhirnya bertemu kawan lama. Facebook berguna sekali untuk mempertemukan kita pada kawan juga kerabat sodara yang jauh di mata. Kita bisa tahu apa saja update tentang kawan, sodara, kerabat jauh hanya dengan ngecek halaman Facebook saja.

Read more

Alternatif Semua Produk Google

Tahun 2007 (ya 12 tahun lalu) saya pernah menulis juga di blog ini, bahwa produk-produk Google sangat mendominasi kehidupan perinternetan saya. Setelah berlalu sekian tahun itu, saya ternyata berhasil mengurangi dominasi Google, ya memang gak dipungkiri saya (mungkin juga kamu) gak bisa lepas dari Google, tapi setidaknya saya punya alternatiflain selain menggunakan produk Google.

gambar dari betanews.com

Kenapa harus punya alternatif? toh Google sudah memberikan banyak kemudahan, gratis lagi kan. Ya tinggal pake aja, ye kan?

Jawabannya karena mereka sungguh kapitalis mendominasi, ruang gerakmu selalu diawasi., lalu kamu tak lagi hirau akan privasi. Mari mulai untuk konsen sama online privasi dan juga keamanan data pribadi.

Mulai untuk punya alternatif produk Google juga untuk menghindari kamu tergantung pada aplikasi tersebut, ya kalo aplikasinya akan selalu ada, kalo tiba-tiba Google bilang, itu aplikasi bakal ditutup, wasalam dah semua yang kamu simpan dan kamu biasa gunakan akan jadi hilang juga.

Sebut aja sebagai contohnya yaitu Google Reader yang akhirnya ditutup, ada Google+ juga dan beberapa produk lainnya Google yang tidak bertahan lama. Makanya kita perlu alternatif lain selain produk Google, banyak kok ternyata produk lain sejenis yang bisa kita gunakan gratis dan juga gak kalah bagusnya.

Berikut daftar alternatif produk Google yang bisa dicoba, diambil dari artikel di sini ya.

Alternatif Pencarian Google

  • DuckDuckGo – Mesin pencari yang lebih privat (berbasis di AS)
  • StartPage – StartPage memberi hasil pencarian Google, tetapi tanpa pelacakan (berbasis di Belanda).
  • Searx – Mesin metasearch yang ramah privasi, serbaguna yang juga open source.
  • MetaGer – Mesin metasearch open source dengan fitur bagus (berbasis di Jerman).
  • SwissCows – Mesin pencari privat tanpa pelacakan yang dihosting di secure Swiss infrastructure (berbasis di Swiss).
  • Qwant – Mesin pencari privat yang berbasis di Perancis.
  • Mojeek – Satu-satunya mesin pencari sejati (bukan mesin metasearch) yang memiliki crawler dan indeks sendiri (berbasis di Inggris).
  • YaCy – Mesin pencari terdesentralisasi, open source, peer-to-peer.
  • Givero – Givero menawarkan lebih banyak privasi daripada Google dan menggabungkan pencarian dengan sumbangan amal (berbasis di Denmark).
  • Ecosia – Ecosia berbasis di Jerman dan menyumbangkan sebagian dari pendapatan untuk menanam pohon.
Read more