Tips Pacaran Sehat di Era Digital

Anak zaman milenial gini yang serba digital pacarannya serba mengerikan.

Kalo dulu, waktu hp (apalagi internet) belum banyak yang punya, mau nelpon pacar kudu ke telepon umum, itu pun pake ngantri. Punya duit banyakan dikit nelponnya dari wartel (warung telepon). Kebayang kan kalo LDR (Long Distance Relationship), mesti nelpon interlokal, mahal banget lah gaes. Gak cuma mesti punya banyak sabar, tapi juga harus berjuang lebih demi si pacar.

Ya dulu saya masih ngerasain susahnya LDR, kalo sekarang sih kayaknya gampang ya. Mau telpon tapi gak punya pulsa, ya tinggal voice call, kalo kangen banget ya video call. Kuota juga banyak yang murah, paling irit mah numpang Wifi di mana gitu kan ya. LDR menjadi hal yang biasa aja sih kalo sekarang, tantangannya gak sesulit dulu. Eits, tapi tunggu dulu pacaran zaman sekarang itu lebih banyak lho ternyata tantangannya. Eh gimana gimana? Bukannya tadi katanya jadi lebih gampang karena udah ada internet dan smartphone?

Read more

Tips Hemat Belanja Produk Skincare

Ini bagi kalian yang gemar belanja skincare offline (maksudnya langsung ke tokonya) maupun online (dibanyak marketplace) kayak saya :)

Sebenarnya saya bukanlah orang yang suka perawatan kulit dan tubuh. Buat saya yang punya duit gak seberapa ini, perawatan itu adalah sebuah hal yang bisa dikatakan pemborosan. Jelas hal ini mungkin gak berlaku bagi temen-temen yang duitnya banyak ya. Saya akan lebih suka menghemat biaya perawatan apalah-apalah itu untuk belanja buku.

Saya pernah satu kali (seumur hidup) melakukan perawatan menyeluruh dari atas rambut hingga ujung kaki, dari massage alias pijet pijet badan, kepala sampe manicure pedicure, itu adalah saat saya akan menikah (sekitar 12 tahun lalu). Dah waktu itu aja, rasanya gimana? Ya enak gitu hehehehe. Abis itu kalo liat biayanya yang lumayan mahal, saya lebih suka melakukan perawatan mandiri deh alias perawatan ala rumahan aja.

Kalo badan, saya masih rutin seminggu 2x pake body scrub sewaktu mandi. Untuk manicure dan pedicure, saya gak begitu suka. Kuku tangan saya gak bisa panjang karena sejak kecil kalo saya kuku tangannya panjang dikit aja (kelupaan potong seminggu misalnya) udah mulai gatel dibagian ujung kukunya trus kulitnya jadi kering banget, lalu pecah-pecah dan mengelupas. Saya pun gak pernah pake kuteks. Pernah pengen banget, tapi rasanya ribet ntar baru bagus diwarnain eh harus dilepas karena gak bisa salat, walau ya katanya ada yang bisa dipake salat juga.

Read more

Sekstorsi dan Ancaman Online Terhadap Perempuan

Karena perempuan yang selalu disalahkan.

Mungkin masih banyak yang ingat sewaktu seorang artis VA yang terkena kasus prostitusi online, orang-orang juga para netizen lalu heboh berkomentar soal ini, gak jarang juga mencibir ini itu. Menurut saya itu bukan urusan kita. Tidak berhak lah rasanya saya mencibir yang dilakukan VA apalagi saya sendiri perempuan. Hanya karena dia perempuan maka dengan mudah orang menyalahkan.

Kasus lain, yaitu tentang kasus Brigpol DS di Makassar yang harus dipecat jabatannya karena foto-foto selfie-nya yang seksi beredar. DS dianggap melanggar kode etik kepolisian. Cerita singkat kasusnya, yaitu DS pacaran dan diminta pacarnya untuk mengirimkan foto-foto seksi melalui pesan singkat. Lalu suatu hari DS diancam oleh sang pacar jika tidak memberikan yang pacarnya mau, maka foto-foto seksi tersebut akan disebarluaskan.

Cerita Brigpol DS ini sama seperti yang pernah diceritakan seorang teman yang mendampingi seorang korban, sebut saja AB. Jadi AB kehilangan ponselnya yang ternyata menyimpan foto-foto seksinya. Ponsel ini ditemukan oleh seorang pria. Setelah membuka ponsel tersebut dan mengetahui ada foto-foto tersebut, si pria mengancam AB akan menyebarluaskan fotonya jika tidak memberikan uang sebesar 2 juta rupiah.

Read more

Isu Pelecehan Seksual, Dari Drama Hingga Trauma

Tulisan ini di draft sejak lama, saya merasa gatel pengen nulis tentang hal ini setelah isu ini berkali-kali dateng di drama Korea yang saya tonton.

Ya, soal isu pelecehan seksual ini selalu yang banyak jadi korban adalah perempuan, walau memang tetap ada saja korban laki-laki. Drama Korea yang saya tonton jelas sekali banyak mengangkat isu ini, sebut saja salah satunya adalah serial Criminal Minds : Korea dan Live. Live sendiri adalah serial tentang beberapa petugas polisi baru yang jadi polisi patroli dan salah satunya, polisi perempuan pernah menjadi korban pelecehan seksual. Di sana dia harus menyelamatkan anak perempuan yang menjadi korban serupa dirinya. Pada saat itulah dia sadar, bahwa ternyata pengalaman saat itu menyisakan trauma hingga dia dewasa. Dia mencoba untuk mengobati sendiri trauma itu, tapi tetap saja trauma tetaplah trauma. Mengurangi bisa, melupakan mungkin tidak bisa.

Read more