1000 Posting

Hai blog, selamat 1000 posting!

Sesuai judulnya, posting kali ini adalah posting blog yang ke-1000 di blog ini. Ya, senang gitu, karena ternyata setelah 15 tahun blog ini ada, alhamdulilah masih bisa menulis hingga menyentuh angka 1000. Dibilang banyak ya mungkin gak juga mengingat lama blog ini ada udah seumur anak masuk SMA, tapi dibilang dikit juga mungkin gak juga.

gambar dari eventgarde.com

Tahun lalu saya sempat menargetkan di akhir tahun bisa merayakan post yang ke-1000, tapi nyatanya saya gak bisa memaksakan hal itu, saya mentok gak tau mau nulis apa, lalu saya mengikhlaskan saja lah kapan posting ke-1000 akan ada. Jadilah di akhir bulan Februari 2020 posting ini baru mencapai 1000 post. Sebenarnya malah mau diposting kemarin bertepatan dengan ulang tahun saya gitu, tapi gak jadi :D

Read more

Tips Asyik dan Hemat Jalan-Jalan di Bandung

Perjalanan ke Bandung memang gak membutuhkan waktu lama bagi orang Jakarta, makanya Bandung jadi tujuan wisata saat weekend. Sebab Bandung adalah referensi tempat liburan ekonomis gak pake jauh. Nah, bagi kamu yang lagi merencanakan liburan tapi dananya terbatas bisa banget pilih liburan gaya backpacker. Jadi, kamu bisa liburan super hemat perjalanan dari Jakarta ke Bandung ala backpacker.

Hal ini gak cuma berlaku bagi warga Jakarta yang berlibur ke Bandung aja. Namun untuk kamu juga yang berada di kota lain pun bisa berlibur ke Bandung dengan gaya backpacker. Soalnya di Bandung begitu banyak tempat serta fasilitas yang murah tapi gak murahan, dan lagi berlibur ala backpacker ini adalah hal yang menyenangkan dan menantang.

Naik Kereta Api ke Bandung Liburan Jadi  Menyenangkan

Alat transportasi ini memang pilihan terbaik untuk mendapatkan harga murah tapi tetap aman dan nyaman. Kereta api ini adalah moda transportasi yang disukai para backpacker. Kita bisa duduk tenang sembari menikmati pemandangan yang tersaji dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung. Kendaraan yang kita butuhkan setelah sampai Stasiun Bandung sangat gampang juga didapat. Jadi kereta api merupakan pilihan terbaik sebagai alat transportasi ke Bandung.

Read more

Alternatif Semua Produk Google

Tahun 2007 (ya 12 tahun lalu) saya pernah menulis juga di blog ini, bahwa produk-produk Google sangat mendominasi kehidupan perinternetan saya. Setelah berlalu sekian tahun itu, saya ternyata berhasil mengurangi dominasi Google, ya memang gak dipungkiri saya (mungkin juga kamu) gak bisa lepas dari Google, tapi setidaknya saya punya alternatiflain selain menggunakan produk Google.

gambar dari betanews.com

Kenapa harus punya alternatif? toh Google sudah memberikan banyak kemudahan, gratis lagi kan. Ya tinggal pake aja, ye kan?

Jawabannya karena mereka sungguh kapitalis mendominasi, ruang gerakmu selalu diawasi., lalu kamu tak lagi hirau akan privasi. Mari mulai untuk konsen sama online privasi dan juga keamanan data pribadi.

Mulai untuk punya alternatif produk Google juga untuk menghindari kamu tergantung pada aplikasi tersebut, ya kalo aplikasinya akan selalu ada, kalo tiba-tiba Google bilang, itu aplikasi bakal ditutup, wasalam dah semua yang kamu simpan dan kamu biasa gunakan akan jadi hilang juga.

Sebut aja sebagai contohnya yaitu Google Reader yang akhirnya ditutup, ada Google+ juga dan beberapa produk lainnya Google yang tidak bertahan lama. Makanya kita perlu alternatif lain selain produk Google, banyak kok ternyata produk lain sejenis yang bisa kita gunakan gratis dan juga gak kalah bagusnya.

Berikut daftar alternatif produk Google yang bisa dicoba, diambil dari artikel di sini ya.

Alternatif Pencarian Google

  • DuckDuckGo – Mesin pencari yang lebih privat (berbasis di AS)
  • StartPage – StartPage memberi hasil pencarian Google, tetapi tanpa pelacakan (berbasis di Belanda).
  • Searx – Mesin metasearch yang ramah privasi, serbaguna yang juga open source.
  • MetaGer – Mesin metasearch open source dengan fitur bagus (berbasis di Jerman).
  • SwissCows – Mesin pencari privat tanpa pelacakan yang dihosting di secure Swiss infrastructure (berbasis di Swiss).
  • Qwant – Mesin pencari privat yang berbasis di Perancis.
  • Mojeek – Satu-satunya mesin pencari sejati (bukan mesin metasearch) yang memiliki crawler dan indeks sendiri (berbasis di Inggris).
  • YaCy – Mesin pencari terdesentralisasi, open source, peer-to-peer.
  • Givero – Givero menawarkan lebih banyak privasi daripada Google dan menggabungkan pencarian dengan sumbangan amal (berbasis di Denmark).
  • Ecosia – Ecosia berbasis di Jerman dan menyumbangkan sebagian dari pendapatan untuk menanam pohon.
Read more

Kalimantan dan Ibukota Baru Indonesia

Sebelum masa jabatan pertama Presiden Jokowi selesai, pengumuman soal ibukota baru Indonesia sudah ditetapkan yaitu di pulau Kalimatan, tepatnya di Kalimantan Timur, sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Pasti banyak pro dan kontra entah dari masyarakat Kaltim sendiri atau masyarakat daerah lainnya, cuma ya mungkin memang sudah sebaiknya ibukota pindah dari Jakarta.

gambar dari indonesiabaik.id

Suami lahir di Samarinda tapi keluarganya pada saat itu tinggal di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim karena bapak mertua harus bertugas di sana hingga suami menginjak usia SMA baru pindah ke Palembang. Sebagai orang yang kecil dan besar di Kaltim, dan saya belum pernah ke Kalimantan, suami sering bercerita pada saya bagaimana Kalimantan itu khususnya Kaltim, tentang semua yang dia ingat dari kecil. Kalo om dan tante yang di Kaltim dateng ke Palembang selalu cerita deh sekarang perkembangan kotanya bagaimana. Catatan yang paling besar adalah juga soal transportasi publik.

Read more

Diary Film di Letterboxd

Setiap orang pasti suka nonton. Ya kan? Siapa coba yang gak suka? Hampir setiap hari yang kita lakukan adalah menonton. Entah nonton film, nonton serial tv, nonton iklan, nonton Youtube sampe mungkin nonton orang kelahi.

gambar dari ajra.es

Sekarang nonton pun gak harus di bioskop, nonton juga bisa di tv rumah, bisa dari laptop sampe dari smartphone. Lebih mudah lagi, sekarang udah banyak aplikasi nonton film walau harus berbayar untuk langganan, tetap aja menonton dengan gawai sudah bisa jadi pilihan asyik.

Sebut saja, Netflix yang paling beken. Walau harus bayar langganan sekitar 100-200 ribu per bulan, orang banyak yang rela bayar kok demi bisa nonton banyak film, serial yang ditawarkan Netflix. Trus ada Iflix juga kalo di Indonesia, sayangnya filmnya kurang banyak dan agak lawas gitu. Ada lagi Hooq dan Viu. Buat penyuka serial Korea kayak saya, Viu adalah aplikasi andalan buat nonton serial Korea terkini. Saya rela bayar 150rb per tahun (kalo dapet promo) untuk premium Viu.

Read more

Ini Mengapa Twitter Masih Lebih Menyenangkan

Waktu itu saya pernah ngetwit tentang bagaimana Twitter lebih menyenangkan beberapa tahun yang lalu dibanding sekarang, kenapa? Alasannya karena temen-temen saya yang dulu gak terlalu banyak lagi ngetwit, udah lebih aktif pamer foto di Instagram. Trus sekarang Twitter jadi gak menarik ya? Gak juga sih, hmmm.. begini….

Sejak Instagram (IG) dibeli Mark Zuckerberg, semua orang yang pake android udah bisa IG-an, orang-orang jadi banyak beralih melihat foto dan video dengan caption yang panjang di sana. Jumlah love dan view video juga follower di IG menjadi lebih menarik untuk ditingkatkan, entah biar terkenal, jadi viral atau biar tetap eksis saja.

Sejujurnya, saya merasa Instagram sangatlah baik untuk memamerkan karya. Saya sendiri follow banyak yang sering memposting foto karya mereka, baik itu gambar dengan tangan, yang suka mewarnai, karya crochet dan yang suka berbagi foto jepretan kameranya. Menarik sekali, saya bisa mendapat banyak ide dari sana. Tapi bagi banyak orang Instagram juga menjadi ajang narsis, ajang pamer foto diri/selfie, keluarga hingga semua yang dipunya, yang tujuannya kadang gak lagi untuk eksis semata.

Mau tujuan orang menggunakan sosial media apa sih ya biarkan itu menjadi tujuan mereka, sejauh itu tujuan yang baik ya silakan saja. Yang menarik adalah bagaimana algoritma Instagram (juga Facebook) yang tidak lagi berdasarkan waktu, tapi yang paling sering kita ikuti dengan like/love atau search via tagar. Jadi, IG dan FB akan menampilkan di feed ya yang sering kita lihat aja, bukan berarti temen-temen yang kita follow gak ada update-an ya, tapi seringkali gak terlihat aja gitu. Apa yang sering kita sukai akan dicatat sama IG/FB untuk dijadikan lahan iklan. Lalu, muncullah iklan yang sesuai dengan apa yang kita sukai. Ini agak mengerikan sebenarnya, sadar atau tidak, ada profiler yang melihat kebiasaan kita (soal ini sepertinya menarik untuk ditulis terpisah).

Lalu mengapa orang-orang sekarang lebih suka nengok IG-story daripada post feed? Menurut saya karena orang lebih suka melihat hal remeh/sepele, update gak perlu diedit sedemikian rupa dan sesuai waktunya, yang lebih update akan berada di sisi paling kiri. Itu berarti sebenarnya kita menyukai posting sesuai garis waktu kan ya? :)

Garis waktu yang masih digunakan Twitter adalah salah satu kunci kenapa Twitter masih terasa menyenangkan buat saya. Saya bisa melihat twit mana yang lebih update setiap harinya. Fitur yang diberikan Twitter juga menjadi lebih baik dengan adanya mute keyword, jadi untuk menghindari orang-orang yang suka ngetwit gak jelas dan menjurus ke fitnah dalam urusan politik bisa kamu matikan (mute). Dan yang paling penting adalah, menurut saya di Twitter saya bisa lihat bagaimana pandangan orang tentang apa saja. Bagaimana orang-orang menilai sesuatu secara pribadi. Twitwar juga kadang menjadi menarik seperti debat, banyak ide yang dimunculkan. Saya seringkali juga bisa bertanya dan mendapat jawaban dari teman-teman untuk banyak hal, dari yang remeh sampe yang berat sekali pun. Itu mengapa saya lebih menyukai Twitter hingga saat ini.


Faber-Castell Hadirkan Lomba Mewarnai Keluarga di 61 Kota

Apa yang ada dalam benak kamu ketika disebutkan Faber-Castell?
Pasti jawabannya, alat gambar. Ya crayon, pensil warna, sampe pensil 2B buat ujian.
Merk Faber-Castell udah tercipta baik dalam banyak produknya, kualitasnya pun oke punya, wajar aja Faber-Castell sudah ada sejak tahun 1761. Anak saya pun kalo mau beli alat gambar ya maunya Faber-Castell karena memang lebih oke.

Nah, sebagai produsen alat tulis tertua dan terbesar di dunia, Faber Castell rutin mengadakan beragam kegiatan untuk mendorong tumbuhnya generasi kreatif di Indonesia, salah satu diantaranya adalah lomba gambar. Faber-Castell Indonesia sendiri sudah menyelenggarakan lomba gambar usia dini ini sejak tahun 2011 lalu, karena Faber-Castell percaya bahwa sejak dini kreativitas sudah bisa dikembangkan.

press conference, family colouring competitions, Aryaduta Hotel 19 Sept 2018

Tahun 2018 ini, Faber-Castell menyelenggarakan kembali lomba gambar yang diberi tajuk Family Colouring Competitions, dengan tema Happy Family. Kenapa disebut lomba keluarga? Bapak Richard Panelewen, product manager PT Faber-Castell Internasional Indonesia mengatakan, lomba ini yang ikutan gambar dan mewarnai gak cuma anaknya saja, tapi juga melibatkan partisipasi aktif orangtuanya, bisa ayah atau ibunya. Sehingga kegiatan ini diharapkan mampu menjadi kegiatan yang menguatkan kehangatan keluarga dan menghadirkan waktu berkualitas bersama keluarga dan menghasilkan sesuatu yang kreatif. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kampanye Faber-Castell, #Art4all, di mana seni dapat dinikmati oleh banyak kalangan, dari usia dini, remaja, orang dewasa, lansia, dan semua keluarga.

Lomba ini akan digelar di 61 kota di Indonesia untuk tingkat anak usia Taman Kanak-Kanak/PAUD/RA dengan menggunakan crayon (hexagonal oil pastel) Faber-Castell. Tapi, tenang aja gak cuma kota besar di Indonesia kok yang akan disambangi Faber-Castell, tapi juga banyak kota kecil di Indonesia akan digelar juga, sehingga anak-anak di kota kecil juga bisa ikutan dalam lomba tahun ini. Palembang juga termasuk dalam kota yang akan diselenggarakannya lomba gambar ini yaitu pada tanggal 30 Oktober 2018 bertempat di Palembang Indah Mall, sebanyak 1000 anak beserta orangtuanya bisa mengikuti lomba ini. Untuk Sumatera bagian selatan lomba ini akan diselenggarakan di 18 kota. Para pemenang akan dihadiahi jalan-jalan ke beberapa lokasi wisata menarik di Indonesia, seperti Candi Borobudur di Jawa Tengah (untuk pemenang area Sumatera), Belitung (untuk pemenang area Jawa) dan Jatim Park (untuk pemenang area Sulawesi dan Kalimantan). Family Colouring Competitions ini direncanakan berlangsung hingga bulan Mei tahun depan.

Bagi yang mau ikutan acaranya di Palembang atau di kota lain, silakan cek info pendaftarannya di Gramedia atau sosial media Faber-Castell ya.
web : http://www.faber-castell.co.id/
twitter : @FaberCastell_id
instagram : @fabercastell_id