Baca lagi buku Edu-Moms dari Lingkar Pena. Alhamdulillah, saya rajin juga ternyata beli buku seri Edu-Moms dari Lingkar Pena, benar-benar menambah wawasan bagi para ibu muda, kayak saya :dandan:
Kali ini tentang selingkuh. Eits… jangan berprasangka ‘Ngapain sih baca buku kayak gitu?’ :tanya: Ini bukan untuk ditiru kok, tapi jadi bahan pembelajaran dari beberapa pengalaman orang dan kita jadi bisa lebih tau bagaimana menghadapinya. Kali ini dituturkan oleh 10 perempuan. Bayangkan, kali ini yang bercerita itu dari sisi perempuan, yah… seperti yang kita tau kebanyakan yang sering kita denger kan laki-laki yang suka selingkuh. Nah, kali ini coba baca deh cerita nyata dari sisi perempuan yang berselingkuh.
Dari sepuluh perempuan yang bercerita tentang pengalaman selingkuhnya, ternyata beda-beda ceritanya, alasannya dan siapa laki-laki lainnya juga berbeda tingkat perselingkuhannya. Maksudnya, ada yang cuma di tingkat jatuh cinta aja, jadi suka jalan bareng, ngobrol, tapi ada juga yang sampe hubungan layaknya suami istri. Dari laki-laki yang hadir dari masa lalu, teman kerja sampe yang baru aja kenal di suatu tempat.
Judul Buku : Emak Ingin Naik Haji
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : Asma Nadia Publishing House
Jumlah Halaman : 224 Halaman
Harga : Rp. 40.000
Buku ini adalah kumpulan cerpen dari Asma Nadia. Ya… seperti namanya ini cerita pendek, ya jadinya emang ceritanya pendek-pendek, terlalu pendek malah menurut saya. Tapi, salah satu cerita di buku ini dan sekaligus menjadi judul buku ini, yaitu Emak Ingin Naik Haji malah jadi sebuah film loh :kaget:
Yup. Memang yang paling mengharukan adalah cerita Emak Ingin Naik Haji. Bercerita tentang keinginan seorang ibu tua yang ingin sekali naik haji, dan ia punya seorang anak yang berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi keinginan orangtuanya itu. Karena ongkos naik haji yang ga murah dan usaha Zein yang dirasa kurang akhirnya membawa Zein pada niat buruk. Niat buruk untuk ONH si Emak? :tanya:
Bagaimana perjuangan Zein untuk Emak? Baca aja di buku ini dan kalo sabar bisa ntar nonton filmnya :)
Nih, tak kasih trailernya : Read more
Banyaknya band-band baru bermunculan membuat semua punya kesempatan untuk bisa nongol di tipi atas kreatifitas mereka dibidang musik. Kalo dulu kayaknya nge-band jadi hobi doang sekarang mah dah jadi profesi betulan *karena duitnya banyak* :D
Sebagai seorang penikmat musik, saya tidak lagi menggemari satu band atau penyanyi saja, sekarang banyak kok lagu-lagu bagus yang tercipta dari tangan-tangan anak-anak negeri, asal enak aja di denger, suatu algu bisa jadi ngetop banged. Apalagi sekarang acara musik di televisi udah bejibun, mulai dari Dahsyat di RCTI, Inbox di SCTV, Derings di TransTV dan laen sebagainya yang ga cuma ditayangin pagi hari, sekarang siang, sore sampe ke malem pun semuanya pasti ada acara musiknya :muncrat:
Nah, selanjutnya saya cuma pengen berbagi band-band asal tanah wongkito yang lagu-lagunya juga enak di denger dan udah beranjak ngetop *suer, ini murni postingan pribadi, tidak disertai dengan promo dari sahabat* :piss:
Lagi. Buku dari Asma Nadia, udah lama sih sebenernya beli, cuma…. lagi-lagi baru sempet baca dan baru ada mood lagi buat baca-baca buku. Buku Asma Nadia adalah buku wajib buat saya, jadi tiap ada buku Asma Nadia pasti langsung pengen beli :ting: apalagi buku kumpulan cerita Edu-Momsnya. Edu-Moms yaitu bacaan edukatif fan inspiratif yang dikemas secara populer, khusus untuk mengembangkan wawasan dan kepribadian perempuan. :)
Sebenernya buku ini sudah diterbitin dulu dengan judul The Real Dezperate Housewives dan sekarang dikemas dan diterbitkan ulang dengan tambahan judul La Tahzan. Kumpulan cerita di buku ini membuat saya mengerti banged kalo jadi seorang ibu itu ga gampang, semuanya dengan penuh problem rumah tangga, mulai dari anak, mertua, ipar, urusan pekerjaan rumah tangga, dsb. Nah, di buku ini semuanya udah diceritakan lengkap semua yang pernah dialami para ibu dengan segala kesulitan2 yang bisa menjadi pelajaran moral buat kita semua, khususnya buat ibu muda seperti sayah :dandan:
Awalnya Alaya mo kita buat acara Aqiqah beneran, saya bilang disini ‘beneran’ yaitu dengan mengundang keluarga dan teman-teman untuk dateng ke acara, menyaksikan Alaya dicukur rambutnya dan makan daging kambing aqiqahnya Alaya. Tapi, setelah Ayahnya berpikir lebih lanjut juga didiskusikan bersama Bundanya Alaya :cinta:, kami memutuskan untuk tidak membuat acara besar, dikarenakan uangnya ga cukup :ting: hehehe…. dan berpikir bagaimana kalo uang yang sedikit itu bisa kita buat aqiqah sederhana namun memberi kelapangan bagi ayah dan bundanya juga keluarga :)
Rumah Aqiqah
Setelah browsing kesana kemari, dapet deh Rumah Aqiqah, yaitu tempat dimana kita bisa minta tolong meng-aqiqah kan anak kita tentunya dengan syarat-syarat dan kaedah yang benar menurut Islam. Beberapa kemudahan yang bisa kita dapatkan yaitu :
Bisa memilih harga seekor kambing sesuai dengan kantong :matre: , yaitu harga Rp. 800.000, Rp. 1.000.000 dan Rp. 1.200.000 yah saya juga kurang jelas bener apa bedanya, mungkin yah itu semakin mahal semakin besar kambingnya dan semakin banyak pula daging yang didapet.
Bisa minta dimasakin juga, bisa mau digulai kari atau dibuat sate :makan: dan jangan khawatir, yang kita rasakan adalah daging kambingnya beneran enak loh, kita nyoba yang dibuat jadi kari
Pastinya dengan Rumah Aqiqah, Aqiqah dilakukan sesuai dengan syaratnya, mulai dari kriteria kambingnya, bacaannya, penyembelihannya dan memasakkan juga.
Layanan Rumah Aqiqah di Palembang dilakukan via Rumah Zakat, dengan cara mengisi form dan memberikan DP sebagai tanda jadi dan bisa dilunasi pada hari H-nya. Pemesanan dilakukan minimal 2 hari sebelum hari H. Kirain yah, mesti dilunasin saat itu juga loh, terus pake jasa anter pula ke rumah. Bener-bener top dah! :cium:
Awalnya ga terlalu berminat beli buku ini, sampe liat bagian belakangnya dengan sedikit isi cerita buku ini, tertarik juga. Akhirnya, minta Kakak buat beli dan si Kakak yang malah akhirnya baca buku ini duluan.
Mungkin, untuk jaman saya yang kuliah di tahun 2000an ini buku ceritanya kurang begitu real. Buku ini menceritakan tentang kehidupan 6 orang mahasiswa/i Institut Teknologi Bandung (ITB) dari berbagai latar belakang, dari mulai perjuangan masuk perguruan tinggi terkenal Indonesia itu, perjuangan sewaktu kuliah hingga akhirnya lulus dan bekerja, tak luput juga dengan cerita cinta mereka masing-masing.
Adalah Poltak dari Siantar, Slamet dari Trenggalek, Gun Gun dari Cimahi, Fuad dari Surabaya, Benny dari Jakarta dan Ria dari Padang. Itulah 6 orang yang menjadi inti cerita ini. Setting cerita di tahun 80-an, yup kerasa lama bener buat saya, jaman Pak Harto gitu :ting:
Ceritanya memang nyata, Indonesia banged dan ITB banged, karena emang mengangkat cerita mahasiswa ITB. Walo saya bukan mahasiswa ITB, saya sangatlah setuju bahwa sampai saat ini pun yang masuk ITB memang orang pintar. Tentang pertemanan antara keenamnya, kisah cinta hingga masa-masa setelah lulus kuliah. Semuanya benar-benar khas mahasiswa, seperti nyari kos-kosan, ikutan demo sampe cerita tentang dosen-dosen ituh. :piss: