Sejauh ini saya masih berstatus mahasiswa. Tidak perlu malu atau minder walau umur sudah tua masih aja statusnya mahasiswa. Namanya juga belajar, tidak kenal tua dan muda. Lah, kan emang ada pepatah yang bilang, kejarlah cita-citamu setinggi langit.
Saya pernah lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di kota ini, dan saat ini pun masih terdaftar sebagai mahasiswa perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi negeri tidak selamanya baik dan perguruan tinggi swasta juga tidak semuanya menjadi nomer dua saat ini. Ini masalah kenyamanan belajar, kompetensi dosen dan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar di sebuah perguruan tinggi.
Perguruan tinggi negeri misalnya, merasa sudah punya status ‘negeri’ sehingga tidak lagi melihat sisi kenyamanan mahasiswa untuk belajar. Contohnya, dosen terlambat datang (malah kadang tidak datang), belajar dengan mahasiswa lebih dari 40 orang dalam satu kelas, apa dosennya bisa melihat mahasiswanya memperhatikan? atau justru ngobrol sendiri?. Menurut saya hal ini beneran jadi tidak efektif. Apalagi ditambah dengan kartu kuliah yang bisa titip menitip, ooh… *tepok jidat*. Kalau untuk biaya kuliah sih, jaminan deh, lebih ringan di kantong dibanding perguruan tinggi swasta :)