Harta itu semakin besar, semakin mahal, akan semakin lelah kamu menjaganya. Tapi ilmu, semakin dalam, semakin luas, semakin kuat, dialah yang akan menjagamu.
Quote itu saya temui dalam film Air Mata Terakhir Bunda. Saya gak berencana akan menonton film ini jika saja saya tidak mendapati undangan nonton ini dikirimkan Kak Arie beberapa hari yang lalu. Lumayan, karena udah lama gak nonton dan menurut saya film lumayan juga buat ditonton.
Benar saja, film ini bagus, bikin haru, kalian yang nonton mungkin perlu menyiapkan tissue, dan film ini akan membuat kalian lebih mencintai lagi sosok seorang ibu.
Sriyani (Happy Salma) adalah seorang ibu dari Delta (Vino G Bastian) dan kakaknya Iqbal (Rizky Hanggono) yang sehari-harinya berjualan Lontong Kupang di Sidoarjo. Sriyani membesarkan kedua anaknya sendirian setelah berpisah dari suaminya, sejak Delta masih dalam kandungan.
Film ini memang menceritakan bagaimana beratnya perjuangan seorang ibu. Sriyani berusaha sekuat tenaga agar kedua anaknya bisa menjadi orang yang kaya dengan ilmu bukan sombong dengan harta. Suatu hari mendapati Iqbal dan Delta ikut makan di acara kondangan, si Ibu marah besar hingga memukul tangan mereka berdua. Sang Ibu bilang, tidak ada anak Ibu yang mencuri, mengambil yang bukan haknya. Saya tersenyum juga terharu pas bagian ini. Saya merasa ibu seperti ini adalah ibu yang sangat hebat, yang mampu mengajarkan anaknya banyak hal kecil tapi dampaknya besar bagi kehidupan si anak nantinya.
Jangan pernah menjual kesedihan dan tangismu hanya untuk masa depan, karena masa depan adalah rancangan, kehidupan adalah sekarang, hadapi!”
Mampu mengajarkan anak untuk tidak mengambil yang bukan haknya, mengajarkan mereka kejujuran, mengajarkan bahwa harta bukanlah hal yang bisa dibanggakan, tapi ilmu yang banyaklah yang mampu menjaga hidup. Hal ini yang membawa Delta berjuang keras dan akhirnya mendapatkan beasiswa di ITS, juga menjadi lulusan terbaik. Kesedihan mendapati puncaknya ketika Delta harus wisuda tanpa kehadian Sang Ibu yang dinanti-nantikannya.
Alur maju mundur di film ini memang terlihat lambat, tapi justru karna masa-masa kecil Delta lah film ini menjadi lebih bermakna dan punya pesan. saya menikmatinya. Menikmati tiap pesan yang ada.
Beberapa kebingungan juga ada dalam film ini, seperti tidak ada cerita kenapa Bapak dan Ibunya berpisah. Bagaimana dengan teman perempuan saat SMA yang membuat Delta gugup setengah mati. Dan…. kebingungan saya terungkap dengan membaca buku dimana film ini diadaptasi. *Silakan baca blog buku saya ya* :)
Saya tentu terharu. Saya seorang ibu. Ibu seperti Bu Sriyani ini yang menginspirasi saya dalam mengajarkan banyak hal-hal mendasar pada anak. Point-point penting yang tidak boleh lupa kita ajarkan dan juga contohkan pada anak. Menjadi pribadi yang baik, menjadi jujur dan tidak mengambil yang bukan haknya.
Jika ilmu bisa kita cari dan kita gali sampai kapanpun usia kita, tapi pribadi yang baik harus ditanamkan sejak kecil.
Ibu, jika banyaknya helaan nafas ini bisa membuktikan rasa terima kasihku. Maka, semuanya untukmu….
kayanya aku mesti baca novel nya…
Lho, blom baca kak?
Lengkap klo sekalian baca bukunya.
Thx ya kak :)
baca dulu novelnya lebih seru ya mbak. wah yang maina ad avino G Bastian :)