Ngeblog Seenak Pempek

Alhamdulilah semalem berkesempatan bertemu dengan Mas KukuhTW dari IDBlogNetwork. Sebagai blogger yang mau tau banyak hal, saya bersemangat sekali untuk ikutan kopdar dari IDBlogNetwork, banyak hal yang ingin saya tanyakan, walau saya ga tau sebenernya siapa yang akan datang ke Palembang. Setelah akhirnya dikasih tau suami, bahwa yang dateng itu Mas Kukuh yang dari Kumpulblogger, saat itu juga saya menyimpan beberapa pertanyaan dalam hati *halah* :D

Kopdar sama Mas Kukuh dan temen-temen IDBlogNetwork Palembang

Setelah dipesenin makanan kita mulailah obrolan serius tapi santai sekalian kenalan dengan beberapa temen-temen IDBlogNetwork Palembang. Pertanyaan yang saya simpen juga akhirnya dijawab dengan sangat jelas oleh Mas Kukuh. IDBlogNetwork sebenernya ingin mengajak banyak blogger di Palembang untuk turut ambil bagian dalam banyak kesempatan yang diberikan IDBlogNetwork. Hayooo, siapa coba yang ga mau dapet duit dari blog ? Saya sih mau banget  :cinta:

Pasti udah ngiler juga deh kayak saya? :D
Tenang temen-temen, Mas Kukuh dan juga temen-temen dari IDBlogNetwork akan datang kembali ke Palembang, mencicipi pempek Palembang yang enak itu untuk ngadain semacem seminar, sharinglah juga workshop buat para blogger kayak kita-kita gini dengan tajuk RoadBlog-Bloglicious 2011. Kopdar malem itu sekedar untuk kenalan juga minta pendapat temen-temen blogger enaknya acaranya gimana dan kayak apa.

Read more

Cara Review Buku ala Saya

Seorang teman suatu hari bertanya pada saya, ‘Gimana sih cara review buku yang bagus?’

Saya tau kenapa dia bertanya hal ini pada saya. Bukan saya kePeDean sok bilang review saya bagus, tapi paling ga saya memposisikan diri saya sebagai reviewer buku yang lumayan sering mereview banyak jenis buku dan juga memposisikan diri sebagai pembaca review orang lain.

Jawabannya adalah, ‘Saya ga tau’.
Ya, saya ga tau seperti apa review yang bagus itu. Karena, setiap orang punya cara sendiri menilai bagus atau tidaknya sebuah buku. Saya menulis review dengan cara saya sendiri, begitu juga saya menilai sebuah buku. Saya hanya merasa, buatlah review buku menurut apa yang kamu rasakan ketika mendapatkan dan membaca buku tersebut.

Bagi saya review yang bagus adalah dimana kamu bisa menceritakan baik dan buruknya buku tersebut, entah itu dari segi isi cerita, kesalahan ketik(typo) yang ada dalam buku, sampul/cover hingga ke kualitas kertas jika dirasa perlu. Yang wajib ada itu informasi bukunya dari judul, penulis, penerbit yang biasanya ditanyakan seseorang saat ingin mencari sebuah buku.

Banyak orang mengira review buku adalah meringkas isi cerita sebuah buku. Menurut saya ini jelas salah. Kasian dong temen-temen yang kebetulan belum baca bukunya lalu harus puas dengan spoiler yang kita ceritakan, trus dia jadi ga pengen ikutan baca lagi deh. Spoiler boleh saja, justru buatlah orang lain merasa ingin membaca buku tersebut. Hanya saja, jangan sampai si pembaca lalu mengetahui semua isi cerita hingga akhirnya tau sampai ke endingnya, jelas lah ini membuat mereka lantas malas membeli apalagi membaca bukunya.

Satu lagi, saya agak kurang suka review yang kelewat panjang, jadi otomatis saya pun menulis review yang dirasa memang perlu saja. Ga perlu panjang2 kok buat reviewnya, asal orang lain mengerti saja bahwa pada akhirnya buku tersebut membuat orang pengen baca atau justru sebaliknya.

Fujifilm Instax, bikin pengen nyobain kamera Polaroid

Malam itu, saat si kecil udah tidur dan akhirnya punya banyak waktu untuk internetan, mulailah saya liat-liat barang yang dijual di beberapa toko online Facebook.

Fujifilm Instax

Eh, akhirnya mataku tertambat pada kamera instant polaroid nan imut ini, apalagi warnanya macem-macem. Dengan mantap saya mengetikkan kata kunci ‘Fujifilm instax’ pada kolom pencarian mbah Google, dan dapatlah saya banyak informasi tentang kamera ‘mainan’ inih.

Jadi ya, ini semacem kamera polaroid yang biasa kita liat, yang biasanya gede itu, sekarang jadi lebih kecil, yaaa… walau hasilnya dengan polaroid yang ini jadi lebih kecil, tapi justru disitu letak menariknya, lucu kan kecil-kecil kayak kita fotobox gitu deh :)

Selaen warna warni casingnya itu ya, ada juga yang versi Hello Kitty dan Micky Mouse, waduh berasa kayak kamera maenan tenan yo ini :D

Case

Harganya 1jutaan, sesuai versi gitu (ada 7s, 25 dan 55). Ada tas kameranya juga yang ga kalah lucu, juga ada album foto untuk hasil foto-foto dengan polaroid instant inih. *ngiler*

Jadi, ada yang mau beliin saya mungkin? Ntar saya ajak foto-foto deh  :senyum: *diamuk massa* :p

This is My Story : Rumah Baca untuk Semua

Kalau ditanya, seperti apa kamu di tahun 2030 nanti, kamu akan jawab apa?
Kalau saya, begini…

Tahun 2030, itu 19 tahun lagi, berarti saya berusia 44 tahun di tahun tersebut.
Apa yang saya harapkan dari wanita usia 44 tahun?
Saya berharap di usia saya sejauh itu, saya sudah bisa menjadi orang yang bisa memberi manfaat pada orang lain. Itu saja. Luas memang, tapi saya mencoba untuk memberi spesifikasi gambaran yang ada dalam benak saya di tahun 2030.

Dengan kegemaran saya membaca dari kecil hingga saat ini, saya punya sekitar 500 buku baik itu novel ataupun buku-buku lain, dari fiksi juga non fiksi. Saya melewati fase dimana saya yang dulunya mesti menabung dulu untuk membeli buku seharga 30-40rb sampai sekarang saya merasa sudah bisa belanja buku tiap bulan dengan budget yang lumayan besar. Ya, itu awalnya semata-mata karena saya hanya ingin membaca. Ada yang bilang, membaca adalah jendela dunia, a room without books like a body without soul, saya rasa itu 100% benar. Dari belajar memasak, menyulam, mengetahui seluk beluk otomotif sampai belajar banyak bahasa bisa kita pelajari dari buku. Walau memang untuk urusan belajar bahasa memang lebih cepat jika kita belajar di lembaga kursus, contohnya kita bisa belajar bahasa inggris di EF, English First yang guru-gurunya bule tulen, bisa lebih cepet deh tuh cas cis cus bahasa Inggris.

Read more

Review Buku Diari si Vampir Tengil

Diari si Vampir Tengil

Judul Buku : Diary of a Wimpy Vampire: Because The Undead Have Feelings Too (Diari si Vampir Tengil)
Penulis : Tim Collins
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penerbit : Kantera
Jumlah Halaman : 281 Halaman
Harga : Rp. 37.000
ISBN : 9786029837711

Pernah denger tentang vampir kan? Serem… memang, tapi yang ini beda!
Jangan juga mikir vampir ganteng yang kayak di buku-buku yang marak beredar ya :D
Ini vampir muda, yang waktu dia jadi vampir umurnya baru 15 tahun, kebayangkan gimana curhatan cowok ABG umur segitu, kebanyakan tentang cinta :cinta:

Gimana ya rasanya kejatuhan cinta seorang vampir?
Cowo vampir tengil ini mengisahkan semua kisah hidupnya dalam lembar-lembar kertas dalam buku hariannya, secara lucu dan menarik sekali. Dari mulai bagaimana dia belajar untuk menarik perhatian Chloe, si pujaan hati hingga bagaimana membuat Chloe jatuh cinta padanya. Lucu banget. Tiap kali melihat Chloe, tiba-tiba yang ada taringnya memanjang dan semata-mata karena dia gak mau ketauan bahwa dia seorang vampir, terpaksalah harus nunduk di balik buku atau lari ke toilet setiap kali kehausan, dan tiap ke sekolah bekal yang dibawa adalah sebotol darah.

Read more

Pemenang Panasonic Gobel Award 2011

Berikut pemenang Panasonic Gobel Awards ke 14 tahun 2011, cekidot yah :

1. Kategori presenter reality show terfavorit : Uya Kuya
2. Kategori presenter acara musik terfavorit : Olga Syahputra
3. Kategori program berita terfavorit : Seputar Indonesia
4. Kategori kuis dan game show terfavorit : Super Family
5. Kategori pertandingan olahraga terfavorit : AFF Suzuki Cup 2010
6. Kategori Musik & Variety show terfavorit :
Dahsyat
7. Kategori presenter berita terfavorit : Putra Nababan
8. Kategori reality show terfavorit : Uya Memang Kuya
9. Kategori Talent Show terfavorit : Ananda Omesh
10. Kategori presenter olahraga terfavorit : Donna Agnesia
11. Kategori infotainment terfavorit : Silet
12. Kategori komedian terfavorit : Sule
13. Kategori program komedi terfavorit : Opera van Java
14. Kategori aktor terfavorit : Atalarik Syah
15. Kategori presenter infotainment terfavorit : Irfan Hakim
16. Kategori aktris terfavorit : Nikita Willy
17. Kategori drama seri terfavorit : Putri Yang Ditukar

Dengan byknya kemenangan sinetron Putri Yang Ditukar malam ini, apa sinetron ini akan diperpanjang jumlah episodenya? *males banget*

Tampaknya memang jaman Cinta Fitri sudah beralih ke Putri Yang Ditukar.

Sekian laporan pandangan mata malem ini. *tidur*

Review Buku Sisters Red

Sisters Red

Judul Buku : Sisters Red : Dua Saudari Bertudung Merah
Penulis : Jackson Pearce
Penerjemah : Ferry Halim
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 432 Halaman
Harga : Rp. 55.000
ISBN : 9789790244641

Masih inget dengan cerita dongong Si Tudung Merah dan serigala?
Iya, yang ceritanya si Tudung Merah ingin mengunjungi Neneknya dan akhirnya si Nenek dimakan sama serigala jahat.
Nah, dari sanalah sepertinya cerita ini berasal.
Dengan pengembangan cerita yang begitu menarik Sisters Red ini, saya baru menyadari begitu banyak cerita dongeng yang bisa diangkat dan berkembang menjadi begitu menarik dan seru oleh tangan-tangan penulis seperti Jackson Pearce.

Sisters Red yaitu duo kakak beradik, Scarlett dan Rosie March, si pemburu Fenris (serigala) di Ellison yang selalu menggunakan tudung merah sebagai sarana memancing Fenris. Scarlett, sang kakak berusaha keras untuk bisa menjaga adiknya, Rosie dari keganasan Fenris. Dibantu oleh Silas, yaitu teman Scarlett sejak kecil yang berprofesi sebagai pandai kayu, Scarlett memburu Fenris yang akhir-akhir ini banyak menampakkan diri dan mencari dari Ellison ke Atlanta.

Read more