Judul Buku : Homeless Bird
Penulis : Gloria Whelan
Penerjemah : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 182 Halaman
ISBN : 9789790245044
Harga : Rp. 24.900
Saya yang menikah di usia belum genap 22 tahun saja dibilang muda, apalagi 13 tahun?
Di India, tradisi di desa dalam buku ini terutama, anak perempuan yang telah memasuki 13 tahun sudah boleh menikah. Orangtua yang akan dengan semangat mencarikan calon suami.
Seperti Koly, anak perempuan ini baru berusia 13 tahun dan ia harus rela mengikuti tradisi untuk dinikahkan dengan suami yang dia tidak tahu bagaimana rupa, keadaan dan bagaimana orangnya. Orangtua perempuan di India harus membawa maskawin sebagai syarat pernikahan di India yang menganut matrilineal.
Pada saat pernikahan digelar, barulah Koly tahu bagaimana suaminya yang ternyata menderita TBC. Ketidakjujuran mertua Koly atas kondisi Hari, suaminya membuat Koly merasa sangat sedih. Apalagi setelah mengetahui maskawin yang diberikan untuk digunakan sebagai biaya pengobatan Hari. Tak lama Koly pun menjadi janda setelah Hari meninggal.
Judul Buku : Wonder
Penulis : R.J. Palacio
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 430 Halaman
Harga : Rp. 49.900
ISBN : 9789790245082
Don’t judge a book boy by its cover his face.
Bagaimana kalian membayangkan jika mau tidak mau mendapati wajah kalian berbeda dengan orang lain? Saya rasa tidak ada yang mau membayangkan, punya jerawat aja udah panik setengah mati, bukan? :)
August Pullman seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang telah menjalani 27 kali operasi karena lahir dengan mandibulofacial dysostosis atau Treacher Collins syndrome yaitu sebuah sindrom bawaan (genetik) yang menyebabkan anomali pada wajah.
Jika diliat di umur 10 tahun saja, August atau Auggie sudah melakukan 27 kali operasi dan juga banyak sekali sesi terapi mulai dari terapi bicara, terapi wajah, dan lainnya, mungkin teman-teman bisa membayangkan bagaimana anomali pada wajahnya Auggie. Saya memposisikan diri sebagai orang tua atau ibu dalam membaca buku ini. Di awal baca aja rasanya udah mrebesmili.
Auggie punya Mom dan Dad juga kakak perempuan yang bernama Via, yang semuanya cantik, punya wajah normal kata August. Karena kelainan dari kecil inilah, Via sang kakak menjadi pribadi yang memaklumi benar bahwa semua galaksi dalam keluarga mereka berubah sejak Auggie lahir. Mereka semua planet-planet yang mengelili Auggie, sang matahari.
Dengan kondisi fisik seperti itu, jelas Auggie menjadi tidak biasa ketika bertemu orang lain. Tapi Auggie memiliki 3 sahabat dari kecil yaitu Christoper, Zachary dan Alex. Sampai akhirnya, Auggie ingin masuk sekolah, ingin seperti anak sebayanya yang bisa main dan belajar bersama.
Judul Buku : Hiking Girls
Penulis : Kim Hye Jung
Penerjemah : Dwita Rizki
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 276 Halaman
Harga : Rp. 39.000
ISBN : 9789790243927
Sebuah perjalanan tidak akan pernah sia-sia, setidaknya ada pelajaran yang selalu akan mengingatkanmu pada orang lain.
Hiking Girls, saya kira akan berisi cerita dimana para remaja perempuan yang naik gunung bersama teman-temannya. Lalu dimana bagusnya? Gara-gara pemikiran itu diawal, saya lantas melewati saja buku ini dan membaca buku yang lainnya terlebih dulu. Sewaktu saya bosen ngerjain kerjaan, saya coba baca buku ini, dan…. saya jelas salah menilai.
Lee Eun Sung dan Bo Ra harus melakukan perjalanan 1200 KM didampingi Kak Mi Joo selama kurang lebih 70 hari karena kelakuan mereka. Perjalanan ini dipilih karena mereka berdua gak mau masuk penjara anak-anak di Korea. Eun Sung yang suka mukul dan Bo Ra yang suka mencuri memilih ‘rehabilitasi’ dengan perjalanan SilkRoad atau Jalur Sutera.
Jadi ada program baru pemerintah Korea, bagi anak-anak yang berkelakuan tidak baik termasuk suka mencuri dan memukul orang lain itu gak langsung dimasukin ke penjara. Sering kita dengar ada negara yang menghukum anak-anak dengan hukuman sosial. Nah, Korea memberlakukan hukuman yang bisa dipilih yaitu perjalanan Jalur Sutera (tentunya dengan pendampingan) atau masuk penjara anak.
Judul Buku : Dead Girl Dancing
Penulis : Linda Joy Singleton
Penerjemah : Maria Susanto
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 352 Halaman
Harga : Rp. 49.000
ISBN : 9789790243835
Tidak ada yang lebih seksi daripada rasa percaya diri
Ya, ini buku kedua dari seri Dead Girl. Kalian yang penakut kayak saya, pastinya langsung mengernyitkan dahi, tetiba males baca buku beginian kan? Saya pun sebenernya, tapi ternyata cerita dalam buku ini gak begitu menakutkan kok, jangan bayangin cerita di film-film horor Indonesia yang biasanya ya. Buku ini gak ke horor kok, percayalah :D
Adalah Amber Borden si tokoh utama dalam buku ini yang bisa masuk jiwanya (apa arwah ya? tapi blom mati sih) ke raga alias tubuh orang lain. Di buku pertama, Amber masuk ke tubuh cewek populer di sekolahnya dan Amber akhirya jadi tahu ternyata lebih enak menjadi diri sendiri setelah masuk ke tubuh Leah Montgomery. Kali ini Amber masuk lagi ke tubuh Sharayah Rockingham, yaitu kakak dari pacarnya, Eli Rockingham, pas banget waktu mereka berdua ciuman *nahlho* *kata-nenek-bahaya-kan-ya* :)
Usut punya usut, ternyata Amber bisa masuk ke tubuh orang lain karena Amber terpilih menjadi ‘penghuni sementara’ atas permintaan neneknya. Penghuni Sementara hanya menggantikan orang-orang yang tidak bisa menerima masalah mereka dan sedang dalam situasi krisis. Ternyata jadi penghuni sementara itu gak mudah, Amber harus mentaati peraturan sbb :
Lakukan kewajiban dan rencanaJiwa Asli pemilik tubuh
Dengan alasan apa pun, kamu tidak diperkenankan mengungkapkan identitas aslimu
Tanyakan jika ada yang tidak dimengerti dalam panduan ini kepada yang sudah berpengalaman
Jauhi godaan: tuntun Pemilik tubuh asli pada pilihan yang positif
Jika kamu merasakan kehadiran Penghuni Kegelapan, mundur dan segera laporkan
Dilarang melakukan tindakan yang bertentangan dengan keyakinan moral Jiwa Asli
Hormati Tubuh yang sedang kamu gunakan; dilarang menato, mewarnai rambut, atau membuat tindikan
Waktumu berada di dalam tubuh si Jiwa Asli tidak bisa melebihi siklus perputaran bulan
Jaga tubuh Jiwa Asli sebaik-baiknya. Jika tubuhnya mati, kamu juga mati.
Oke, peraturan ini di awal-awal baca bikin saya males ngelanjutin baca, berasa horor duluan gitu deh. Tapi ternyata saya keliru, ini bukan cerita horor tapi lebih ke cerita remaja gitu deh.
Judul Buku : Suddenly Supernatural #4 – Hantu Dalam Bus
Penulis : Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah :Barokah Ruziati
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 198 Halaman
Harga : Rp. 30.000
ISBN : 9789790244962
Saya sih seorang yang penakut, jangankan lihat hantu beneran, lihat film horor pun saya gak mau :D
Buku keempat seri Suddenly Supernatural. Rasanya saya hanya kurang buku keduanya dari serial ini. Walau serial ini serial teenlit atau remaja banget gitu, tapi saya merasa cerita teenlit penulis luar jauh lebih beragam ceritanya, dibanding teenlit penulis dalam negeri yang seragam nulis soal cerita cinta dan paling gak ya bully membully khas geng populer dan gak populer di sekolah.
Eits, sebenernya saya bukan bilang penulis dalam negeri gak bagus, saya hanya bilang ceritanya kadang seragam. Mungkin ada baiknya bisa melihat keragaman cerita-cerita teenlit luar yang kadang fantasinya luar biasa menurut saya, tapi seru aja sih.
Masih soal Kat yang punya kemampuan melihat mahluk dari alam yang berbeda. Kali ini Kat dan teman-teman di sekolahnya berlibur (ya berlibur mulu ya si Kat ini) ke Montreal, Canada. Nah, perjalanan kali ini Kat dan teman-teman menggunakan bus. Yaaa, kayak judulnya ya, Kat akhirnya menemukan arwah-arwah dalam bus yang ditumpanginya.
Arwah yang ada pun sesuai banget dengan tempat mereka, ada hantu pemandu wisata sampe hantu penjaga perbatasan. Kat sebenernya seneng banget sama liburan kali ini, dia berharap bisa ngajak Ben, gebetannya ngobrol gitu dan kali aja bisa lebih deket sama Ben. Namanya juga remaja kan ya, gak jauh juga dari cerita suka-sukaan *halah* :D
Di seri kali ini, Kat gak cuma bisa melihat para arwah tersebut, tanpa disangka Kat juga mendapatkan kemampuan mendengarkan suara-suara itu. Oke, pada bagian ini saya mulai takut, ya kan saya penakut sebenernya :D Kat harus berurusan dengan para arwah tersebut karena mereka mulai usil dan mencelakai perjalanan Kat dan teman-teman.
Secara cerita saya merasa kurang greget dengan cerita seri ini, saya lebih suka cerita di seri ketiga, tentang Kat dan sahabatnya. Lebih kerasa sih cerita remajanya. Soal terjemahan, menurut saya buku-buku terbitan Atria sudah enak banget, apalagi istilah remaja dalam buku ini pun terasa enak dibaca.
Kat : dan harus kuakui, tidak melihat apa-apa tak pernah terasa seindah ini.
Ya iyalah ya, saya juga gak mau kalo dikaish kemampuan kayak gitu. Kalo bisa nolak mah, udah nolak kali ya :D
Judul Buku : Gossip From The Girls Room
Penulis : Rose Cooper
Penerjemah : Nadya Andwiani
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 200 Halaman
ISBN : 9789790244788
Harga : Rp. 35.000
Kalo kamu suka Diary of Wimpy Kid, kamu juga akan menyukai buku ini, percayalah! :)
Buku ini memang setipe dengan Diary of Wimpy Kid, kalo saya bilang buku dengan tipe seperti ini buku-buku berjenis diary, yaitu diketik dengan font tulisan tangan dilengkapi dengan garis-garis seperti buku kebanyakan dan dibikin menarik dengan gambar-gambar khas corat coret lucu gitu. Diary banget kan ya? Buku-buku serupa ini biasanya memang ceritanya tentang remaja, teenlit gitu deh. Ya, emang menarik banget sih ya buat dibaca.
Kalo Wimpy Kid itu bocah tengil nan lucu dan bahkan udah dibikin filmnya, kali ini Rose Cooper, seorang ilustrator buku anak-anak menuliskan cerita tentang anak perempuan bernama Sofia Becker. Nah, Sofia ini tipikal anak perempuan biasa saja yang pengen banget jadi populer. Dia pengen banget kayak Mia St. Claire yang populer, cantik dan banyak temennya. apalagi setelah dia tau bahwa gebetannya, si Andrew suka sama Mia.
Si Sofia ini punya blog yang disebutnya, blogstatic-anonim karena dia membuatnya tanpa identitas jelas, semata-mata pengen punya sesuatu yang bisa dia tulis dan dia bisa terkenal dari blog, seleb blog gitu deh. Sofia akhirnya mencari cara agar blognya bisa banyak pengunjungnya dan banyak yang baca, hingga akhirnya Sofia punya ide untuk nulis gosip-gosip yang ada di sekolahnya dengan cara dengerin temen-temennya ngobrol di toilet cewek.
Gimana ya rasanya bisa melihat ‘dunia lain’?
Saya gak kebayang bagaimana orang-orang yang biasa disebut anak indigo mampu melihat arwah-arwah disekitarnya, seperti juga Kat yang sejak berusia 13 tahun mampu melihat arwah yang gentayangan disekitarnya, tidak hanya merasakan, tapi juga mampu melihat. Gak usah ngebayangin deh, nonton film hantu-hantu gitu aja saya udah ciut duluan :p
Begitulah seorang Kat yang mewarisi kemampuan melihat berkomunikasi dengan para arwah dari ibunya. Kat dan temannya Jac bersama si ibu untuk pertama kalinya berlibur musim panas bersama ke acara KMTLM alias Konvensi Musisi Timur Laut Muda yang diadakan di hotel bergaya viktoria yang dibangun di pertengahan tahun 1800-an dan merupakan salah satu hotel tertua di Timur Laut. Ya, bisa dipastikan disana Kat akan bertemu banyak arwah :D Baru masuk hotel aja Kat bertemu dengan seorang arwah perempuan yang ternyata berprofesi sebagai medium, Madame Serene. Arwah tersebut terlihat tidak bahagia dan gak ngerasa udah tiada alias ngerasa masih hidup aja gitu. Nah Madame Serene ini merasa kebalikannya gitu, melihat Kat sebagai seorang arwah yang mungkin bisa membantunya, disitulah perjalanan musim panas Kat dimulai, dari kamar 505.
Kat berusaha sekali agar Madame Serene menyadari dirinya udah berada di alam lain, ternyata memang gak mudah. Untuk itu Kat butuh pertolongan Jac. Sayangnya, selama disana Jac malah gak mau bantuin Kat, malah sibuk sendiri sama gebetannya (cowok yang ditaksir sama Jac). Yang ada Jac dan Kat berantem gitu deh, tapi justru disana kan ya persahabatan bernilai.