Apa yang salah dengan ‘kritik’?

Ketika kita mendengar atau membaca kalimat dengan sebutan ‘kritik’, apa yang harus dilakukan dan apa yang kalian rasakan?

Menurut wikipedia :
Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

Kebiasaan untuk mengkritik memang mungkin tidak dimiliki oleh setiap orang, tapi tidak dengan saya. Saya biasa berkomentar baik dan buruknya sesuatu hal, entah itu cara berpakaian, tentang buku yang saya baca, tentang film yang saya tonton dan tentang banyak hal. Saya terbiasa dengan mudah memberikan komentar baik di blog maupun di sepanjang 140 karakter yang disediakan twitter. Tapi, kita harus sadar bahwa ternyata masih ada yang belum bisa menerima kritik dengan senyum :)

Dari sikap seseorang setelah mendengar kritikan kita lantas bisa menilai, mana yang terlihat bisa menerima dan mana yang tidak. Dan atas sikap dari penerimaan itu pula lah, seseorang dinilai. Yang nilainya baik, maka akan lebih mudah punya banyak teman dan yang nilainya buruk, saya rasa akan banyak yang mundur teratur.

Kritik yang datang bisa saja terdengar keras dan tajam, tapi cobalah untuk belajar menerima itu semua dengan bijak. Jadikan itu sebagai sesuatu yang memompa semangat kita untuk lebih baik. Tariklah kesimpulan atas sebuah kritik untuk menjadi saran yang mampu diterima dengan senyum :senyum:

Review Buku Hot Chocolate

Hot Chocolate

Judul Buku : Hot Chocolate
Penulis : Kinoysan
Penerbit : Media Pressindo
Jumlah Halaman : 326 Halaman
Harga : Rp. 45.000
ISBN : 9789799110060

Kinoysan sebenarnya nama penulis yang tak asing bagi saya, sebelumnya saya sudah pernah baca Tahajud Cinta dan beberapa tulisan non fiksi lainnya, tapi justru baru kali ini saya membaca tulisan fiksinya. Rasanya, seperti mencicipi Hot Chocolate pertama kali. Terasa enak! :)

“Gue nggak mau nikah sama dia. Ngapain nikah sama orang yang udah nggak sayang sama gue?”
“Elo lebih rela ngorbanin perasaan elo?”
“Bukan. Itu perlindungan buat gue. Rugi nikah sama cowok yang hatinya untuk perempuan lain! Emang enak dapat badannya doang! Mending cari lagi!”

Menceritakan perjalanan cinta Berlian diantara 3 lelaki yaitu Bondan, Bimo dan Bastian. Bondan dan Bimo adalah rekan sekerja Berlian di suatu rumah produksi, Intan Perdana, sedangkan Bastian adalah teman sejak kecilnya Berlian. Bondan adalah teman sekerja sekaligus orang yang mengasah kemampuan Berlian dari awal tidak tahu apa-apa menjadi seorang creative editor yang handal. Bondan dan Berlian sering kali terlibat banyak pekerjaan yang sama sehingga membuat mereka terlihat kompak dimata orang-orang sekantor, sampai muncul gosip mereka berpacaran. Namun, ternyata Berlian menyimpan kekaguman pada Bimo yang juga rekan sekantor Berlian. Bimo sangat bertolak belakang dengan Bondan. Jika Bondan adalah sosok yang semaunya dan ga alim lain dengan Bimo yang terlihat lebih saleh. Lain lagi dengan Bastian yang sepertinya sudah mengenal Berlian luar dalam karena mereka sudah kenal dari kecil. Persamaan ketiganya menurut Berlian dalam buku ini yaitu mereka semua cakep dan mapan secara ekonomi.

Ketika Berlian dihadapkan dalam masalah Bondan yang akan menikah dengan Belinda, seorang model dengan masa lalu yang kelam, disaat itu pula Bimo memutuskan untuk melanjutkan hubungan yang serius dengan Berlian. Buku ini benar-benar membuat perjalanan cinta Berlian berliku-liku dan saya yakin kalo berada pada posisi Berlian, saya juga akan sama bingungnya seperti Berlian, bingung mau pilih yang mana :D

Di sepertiga terakhir dalam buku ini saya ketar ketir bacanya, takut kalo endingnya ga sesuai harapan, saya sih suka rada kesel gitu kalo ternyata endingnya ga pas sama yang saya mau (maksa ya :p), tapi ternyataaa…. saya suka, bener deh. Menurut saya pilihan Berlian sangat tepat :)

Read more

Review Buku Gadis Korek Api

Gadis Korek Api

Judul Buku : Gadis Korek Api dan Dongeng-Dongeng Lainnya
Penulis : Hans Christian Andersen
Penerjemah : Ambhita Dhyaningrum
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 267 Halaman
Harga : Rp. 35.000
ISBN : 9789790244627

Bagi orang tua yang kehabisan cerita dongeng buat anaknya sebelum tidur? Baca buku ini, dijamin seru! :)

Jika dulu waktu kecil kalian adalah penyuka atau malah pencinta dongeng, maka setelah baca buku ini, kalian akan semakin cinta sama dongeng terutama dongeng klasik.
Jika waktu kecil kalian sering didongengin sebelum tidur, maka setelah baca buku ini, kalian akan merasa perlu untuk menceritakannya kembali pada anak dan keponakan.

Dongeng memang tidak pernah mati. Dari kecil kita sudah kenal sekali bagaimana cerita Gadis Korek Api, Putri Duyung dan sebagainya, tapi sepertinya dongeng yang sepertinya jarang saya dengar ceritanya ternyata ada dalam buku ini. Setiap cerita dongeng selalu mengajarkan kebaikan, maka dari itu banyak orang tua ingin memberikan makna kebaikan itu dalam setiap cerita. Kita selalu diajarkan untuk bisa mengambil makna baik dalam tiap cerita dongeng. Begitu juga yang ada dalam buku ini.

Read more

Pengumpulan Buku untuk Donasi Pendidikan

Dear teman-teman sekalian,

Dengan posting ini saya mengajak temen-temen sekalian untuk ikut berpartisipasi dalam Gerakan Satu Hati juga Komunitas Blogger Wongkito untuk turut menyumbangkan buku-buku sebagai tanda donasi pendidikan bagi teman2 kita yang membutuhkan.

Satu Hati

Gerakan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 1 – 15 Mei 2011. Teman-teman boleh menyumbangkan buku apa saja yang masih layak baca (buku baru juga boleh) mulai dari novel, majalah, buku teks sekolah yang udah kepake, komik, semuanya kita terima asal bukan buku porno ya :)

Buku-buku akan dikumpulkan di rumah saya sampai waktu yang ditentukan dan Insya Allah akan diberikan langsung pada perpustakaan atau sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Yook…. ikutan ya :)

Last Child-Pedih

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…

Lagi sering denger lagu ini, entah ya kenapa lagu mellow lebih cepet berasa enak ditelinga :D
Video clipnya lumayan bercerita, Saya sih suka gitu sama Fanny Fabriana dan ga tau deh tuh siapa itu model cowoknya, cuma lumayan cakep juga :p

*dengerin lagunya lagi* :D

Review Buku Dari Datuk ke Sakura Emas

Dari Datuk ke Sakura Emas

Judul Buku : Dari Datuk ke Sakura Emas
Penulis : A. Fuadi, Alberthiene Endah, Andrei Aksana, Asma Nadia, Avianti Armand, Clara Ng, Dewi ‘Dee’ Lestari, Dewi Ria Utari, Happy Salma, Icha Rahmanti, Indra Herlambang, M. Aan Mansyur, Putu Fajar Arcana, Sitta Karina
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 166 Halaman
Harga : Rp. 40.000
ISBN : 9789792269826

Dari awal buku ini terbit saya udah pengen beli aja, secara gitu ya nama-nama penulis terkenal ada disana. Sebut aja A. Fuadi, Alberthiene Endah, Dewi ‘Dee’ Lestari, Icha Rahmanti, Andrei Aksana, Indra Herlambang, Sitta Karina dan nama-nama laennya.

Iya, buku ini emang sebuah kumcer atau kumpulan cerita pendek yang dikemas khusus untuk akhirnya semua royalti dari buku ini akan disumbangkan oleh para penulis di dalamnya kepada Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. Hal ini saja sudah membuat saya merasa wajib untuk membelinya :D

Awalnya saya ingin sekali mengobati rindu pada beberapa penulis yang tulisannya sudah lama tidak mengeluarkan buku atau tulisan terbaru mereka, seperti Icha Rahmanti yang sejak Beauty Case, blom mengeluarkan buku baru lagi, padahal Icha Rahmanti adalah salah satu penulis favorit saya loh. Tapi saya cukup kecewa, ketika mendapati tulisan Asma Nadia, Dee dan Sitta Karina ternyata republish dari tulisan lama mereka. Asma Nadia dengan Emak Ingin Naik Haji-nya, Dee dengan Mencari Herman-nya dan Sitta Karina dengan Sakura Emas-nya. Padahal saya berharap sekali ada tulisan terbaru dari mereka dalam buku ini. Kekecewaan saya akhirnya tertutupi juga oleh tulisan yang sangat menarik dari Alberthiene Endah, Icha Rahmanti dan M. Aan Mansyur :)

Read more

Sejarah Minuman Ion, Pocari Sweat

Tau Pocari Sweat kan?
Saya yakin 10 orang yang ditanya 10 orang itu juga akan mengangguk dan mengatakan ‘Ya’.
Siapa sih yang tidak kenal dengan minuman ion satu itu, rasanya Pocari Sweat adalah minuman ion pelopor di Indonesia, dan ternyata di Jepang (asal minuman Pocari Sweat) itu juga begitu. Pertama dan yang paling dikenal hingga saat ini.

Tidak banyak yang tau bagaimana sejarah lahirnya minuman ion satu ini. Boro-boro nanya sejarah kan ya, biasanya yang ditanya tiap beli minuman itu kalo ga harganya ya rasanya? Bener kan :)
Nah, kali ini coba deh kita nonton video satu ini, emang sih lumayan lama videonya. Total durasinya hampir 30 menit. Video ini menceritakan awal mula ide membuat minuman ion Pocari Sweat.

Karena kesel nontonnya buffering melulu, akhirnnya saya unduh aja videonya biar nontonnya puas.
Video ini menceritakan dari awal muncul ide memproduksi minuman ion Pocari Sweat hingga akhirnya Pocari Sweat dikenal luas di banyak negara.

Di Jepang, perusahaan yang sudah cukup terkenal, Otsuka Farmasi muncullah ide dari Rokuro Harima yaitu seorang penanggung jawab minuman untuk membuat produk cairan infus yang bisa diminum atas pengalamannya ke Mexico yang kekurangan cairan infus. Akhirnya 3 tahun kemudian, direktur Akihiko Otsuka menyetujui ide Mr. Harima untuk membuat minuman kesehatan yang enak di tenggorokan. Penelitian dilakukan oleh peneliti muda yaitu Akihisa Takaichi.

Read more