Review Buku The Enchanted Castle

The Enchanted Castle

Judul Buku : The Enchanted Castle
Penulis : Edith Nesbit
Penerjemah : Alva Indriani dan Teguh Hari
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 378 Halaman
Harga : Rp. 40.000
ISBN : 9789790244832

Kalian suka cerita sihir? Suka dongeng? Buku ini ceritanya pas bener, dongeng sihir klasik! :)

Saya merasa buku ini adalah gabungan banyak buku-buku sihir dan buku-buku dongeng Klasik, mungkin penulisnya memang penyuka dongeng dan sihir. Berasa kayak potongan dongeng dengan sentuhan sihir ala Harry Potter. Seperti juga dongeng, buku ini juga memberikan beberapa pesan yang memang ditujukan untuk anak-anak.

Bercerita tentang tiga orang anak yaitu Jerry, Jimmy dan Cathy yang menemukan terowongan menuju sebuah kastel, lalu kastel tersebut pura-puranya dijadikan mereka sebagai kastel sihir. Mereka berjalan-jalan di labirin kastel, bermain membangunkan putri tidur, hingga akhirnya mereka menjelajah kastel lalu menemukan ruang rahasia. Nah, dari ruang itulah mulai sihirnya beneran seperti kenyataan. Mereka menemukan cincin yang katanya bisa mengabulkan permohonan.

Bisa dibayangkan tiga orang anak dengan cincin permohonan, mereka bingung dengan apa yang hendak mereka mohon. Akhirnya mereka harus melewati pengalaman menakjubkan dari permohonan mereka sendiri, karena permohonan yang dikabulkan tidak sesuai dengan keinginan mereka. Anak-anak itu harus melewati Dinosaurus, hantu, menjadi tak kasatmata dan harus menghadapi Ugly-wugly yang menyeramkan.

“Mintalah sesuatu yang benar-benar kau inginkan.”
“Tentu saja. Aku akan mengucapkan satu-satunya permohonan yang bener-benar aku inginkan. Aku mohon agar temanku hadir disini.”

Read more

Kindle itu gini lho

Ternyata ga sedikit juga dari temen-temen saya baru tau kalo ada yang namanya Kindle. Baiklah… saya kasih tau sedikit ya soal Kindle ini.

Kindle itu apa?
Kindle itu pembaca ebook (buku digital). Sesuai dengan namannya ya alat ini emang dikhususkan untuk membaca. Kindle ini merk ebook reader keluaran Amazon. Ebook reader merk laen banyak kok, sebut saja ada Barnes and Noble.
Nah, yang saya punya ini Kindle 3, bukan Kindle Fire ya teman-teman. Kindle Fire adalah seri Kindle yang bisa dibilang komplit kayak tablet pc dan berwarna. Sedangkan Kindle 3 cuma 3G+Wifi dan masih dengan layar hitam putih. Sekali lagi, saya kan emang butuh buat baca, jadi ya saya pilih Kindle 3 aja. Lebih murah dan sesuai kebutuhan.

baca di kindle 3

Selaen bisa baca trus bisa apa lagi?
Kindle 3 ini dilengkapi 3G+Wifi jadi bisa browsing juga bagi temen-temen yang mau unduh langsung ebooknya. Tapi saya lebih suka unduh dari laptop/kompie trus dicopy ke Kindle-nya. Selain itu juga bisa denger lagu kok, untuk audiobook juga soalnya. Speakernya bagus.

Gimana ebooknya, harus beli di Amazon kah?
Gak harus. Ebooknya bisa dapet dari mana aja, trus ditransfer deh ke Kindlenya. Semua format ebook kecuali .exe dan .epub yang bisa dibaca. Sejauh saya pake beberapa hari ini, yang paling bagus itu format .mobi, pdf tergantung sama ukuran font yang digunakan. Kalo kecil-kecil fontnya, ya dibesarin bisa aja, cuma jadinya harus geser-geser kanan gitu deh. Tapi pdf bagus kok klo buat komik, terbukti saya baca Tintin, juga Diary of Wimpy Kid yang pas banget ke layarnya.

tampilan baca komik (foto:thenextweb.com)

Batrenya tahan berapa lama?
Saya baru ngeh klo Kindle ini bisa di off alias dimatiin, taunya saya cuma sleep aja. Pake sistem sleep aja batrenya tahan 2 minggu kok (kata yang udah pake lama), saya baru pake 4 hari ini belom juga ngecharge, jadi ya sleep aja deh.

Jadi, bagi yang pengen liat-liat bisa cek disini nih, atau klo ga mau jauh-jauh bisa juga cek disini tokonya.

Akhirnya Punya Kindle juga

Tepatnya 30 Desember 2011, saya merasa sangat ingin punya Kindle. Dan, akhirnya kesampean juga :)

Baca petunjuk

Kindle ini ebook reader, bagi yang belum tau. Yaitu alat untuk membaca buku digital. Yang saya beli ini Kindle 3 namanya. Dengan memory 4GB dengan 3G+Wifi. Cukup lah buat kebutuhan saya membaca ebook.

Kenapa kok beli Kindle?
Saya merasa lebih butuh Kindle dibanding tablet pc. Selain harganya lebih murah, Kindle memang lebih banyak manfaatnya saat ini buat saya. Beberapa buku yang saya baca terjemahannya ternyata memang kadang bikin kecewa, padahal untuk membaca buku berbahasa Inggris, saya tipikal yang sulit memahami, banyak liat kamus dan tentu saja, buku-buku import itu mahal. Dan… Saya menemukan banyak buku-buku versi ebook yang emang keren-keren.

Saya bisa tetap baca buku berbahasa Inggris dengan modal Kindle ini. Bisa belajar juga klo artinya ga ngerti, karena Kindle ini udah ada kamus oxford di dalamnya. Gampang dibawa karena tipis dan dengan layar 6inch.
Pilih yang pake keypad karena emang e-ink (layarnya) kurang responsif kayak lcd smartphone/tablet, jadi lebih enak pake keypad. Layarnya item putih, emang cuma buat kebutuhan baca, beda sama Kindle Fire ya.

Read more

Di Balik Bebersih Sungai

Hari ini pertama kali kegiatan #bebersihsungai dilakukan. Saya rasa memang tidak mudah untuk memulai sesuatu, tapi patut untuk dicoba. Karena ide tetaplah hanya akan jadi ide jika tidak ada aksi. Dari sana, kenapa kita harus nunggu ada yang ngajak untuk punya kegiatan positif? Marilah mencoba untuk memulainya. Tidak usah mikirin banyak ga yang bakal ikut, tapi cobalah untuk mengajak untuk menjadikan ide tersebut sesuatu yang nyata.

Dari mana idenya?
Ide membersihkan sungai ini, sebenernya udah lama saya dengar dari Youth Aspiration. Fandagri pernah memaparkannya pertengahan tahun lalu untuk sama2 membersihkan Sungai Musi, karena dinilai Sungai Musi sudah semakin tidak bisa lagi diandalkan untuk kebutuhan air di Palembang jika dibiarkan terus seperti sekarang. Tapi, sampe kegiatan #bebersihsungai dilakukan Youth Aspiration belum pernah melakukan kegiatan apapun sebagai aksi nyata. Padahal saya semangat sekali dengan ide ini, Rizma pun begitu.

tim bebersih sungai kali ini

Sampai akhirnya, saya menyadari pembuat ide akan berada di satu titik itu saja jika tidak diwujudkan. Bermula dari ‘kebosanan’ saya melihat banyaknya kegiatan blogger yang terkesan asyik-asyik terus (ya, asyik tapi masih banyak aja gitu yang nyinyir :p) akhirnya saya terpikir gimana kalo blogger sekali-sekali punya kegiatan turun ke jalan, berpeluh keringat, tapi bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Kenapa tidak dengan ide bebersih sungai?

Saya coba ngajak temen-temen Wongkito, walo banyak pertanyaan, seperti kenapa harus tanggal 1 Januari? Kenapa ga gandeng komunitas laen? Sampe ke pertanyaan kita perlu publikasi untuk acara ini.

Saya coba jelaskan, saya tidak punya alasan khusus untuk tanggal 1 Januari, kecuali karena semua libur. Saya berharap akan ada banyak temen yang bisa menyempatkan sedikit waktu tidurnya, setelah begadang tahun baruan dengan ikut dalam acara ini. 1 Januari juga dimana pesta usai, saatnya bersih-bersih.

Saya tidak merasa kegiatan ini bisa dinilai asyik dimata banyak orang/blogger/netizen, maka saya merasa tidak segitu perlu untuk mengundang secara khusus via email kepada teman-temen komunitas lain. Saya dibantu teman2 coba hanya share via Facebook dan Twitter untuk info acara ini. Terima kasih sekali untuk temen-temen yang sudah membantu share info ini ya.

yang disebelah, airnya dikit, susah ngambilin sampahnya (foto:Rizma)

Untuk publikasi, saya mencoba untuk tidak menjadi seperti pejabat pemerintahan, sebelum kegiatan dimulai pada sebar info, panggil semua media untuk publikasi. Siapalah kami ini? Kami cuma butuh temen-temen support kegiatan ini dengan cara ikut dalam acaranya. Publikasi biarkan kami tulis dengan pengalaman itu.

ngumpulin sampah pinggir sungai (foto:Rizma)
Diar dan Boim turun ke bawah

Read more