Review Buku The Jungle Book

The Jungle Book

Judul Buku : The Jungle Book
Penulis : Rudyard Kipling
Penerjemah : Anggun Prameswari
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 246 Halaman
Harga : Rp. 35.000
ISBN : 9789790244900

Buku ini mengingatkan dengan film berjudul sama ya, The Jungle Book yang dirilis tahun 1967. Bagi penggemar film-film Disney, maka saya rasa buku ini pun harusnya menjadi buku yang harus dibaca karena ga kalah bagusnya dengan film itu. Liat aja covernya yang ciamik itu ya, menarik banget kan? :)

Bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Mowgli yang dibesarkan oleh serigala. Dari serigala dan di dalam hutan lah kehidupan Mowgli dan teman-temannya dimulai. Cerita Mowgli ini adalah kumpulan fabel, yaitu kisah kisah yang bercerita tentang hewan yang ditujukan untuk memberikan pesan moral. Lebih mudah bagi anak-anak untuk menonton filmnya memang, tapi menurut saya anak-anak juga harus diberikan cerita-cerita mendidik dari hal-hal kecil yang ada dalam buku ini.

Soal terjemahannya pun enak banget dibaca, jadi ga sulit buat para orangtua untuk bisa menceritakan kembali isi buku ini pada anak-anaknya. Selain itu, walo ini buku gak kayak komik yang ada gambar menariknya, buku ini tetap ngasih gambar hewan di awal bab barunya.

Ayo ikut melompat di antara pinus yang berjajar rapat,
Melesat cepat, tinggi terpencar, seperti ayunan anggur liar,
Sampah kami di singgasana, dan keramaian yang kami cipta
Yakin saja, percayalah, akan kami buat sesuatu yang indah!

Saya pikir buku ini akan menceritakan kisah petualangan Mowgli bersama Baloo beruang dan Bagheera panther saja, tapi ternyata ga cuma itu. Ada beberapa kisah hewan yang bisa bicara dalam buku ini, kumpulan cerita yang enak banget dibacain buat dongeng anak-anak sebelum tidur. Rudyard Kipling memang spesialis deh dalam memberikan cerita anak-anak yang penuh pesan moral. Apalagi bagi penyuka cerita klasik, saya rasa buku ini patut punya dan dibaca.

Bonus Surprise Simpati Bikin Happy

Pernah dapet hadiah ga? hadiah pas ulang tahun sih biasa kan ya, lah kalo dapet hadiahnya di hari biasa selain ulang tahun, berasa surprise banget kan ya? Mendapati foto kita bagus banget aja rasanya kayak dapet hadiah apa gitu apalagi dikasih sesuatu yang kita suka :)

Begitu juga si mama baru-baru ini. Mama saya pake henpon cuma buat telpon dan sms, ya sesekali fotoin anaknya yang dirasa ganteng banget juga cucunya yang cantik. Paling heboh tiap kali ada promo nelpon murah gitu biasanya si mama langsung minta ajarin cara mengaktifkannya. Karena paling sering nelpon keluarga sampe lama gitu, Mama lebih sering mengaktifkan layanan Simpati TalkMania. Buat Mama rasanya udah seneng banget, bisa nelpon lama trus cuma kepotong pulsa 2000-3000 rupiah saja. Nah, tambah seru lagi si Mama setelah tau ada bonus surprise dari Simpati. Langsung deh dicobain.

Jadi gini, dengan mengisi ulang pulsa minimal 10rb udah bisa dapet bonus 100 menit nelpon ke seluruh pelanggan Telkomsel. Ada juga bonus 100 menit internetan, cuma karena si Mama ga paham internet ya pasti bonus yang ini ga bakal dipake. Karena seluruh keluarga pake Telkomsel, si Mama jadi seneng banget. Beli dan isi ulang pulsa hari ini, besoknya bonus pulsa yang didapet udah bisa dipake.Untuk cek bonus, hubungi aja *889#. Semakin sering ngisi pulsa bonusnya akan semakin banyak. Puas deh tuh ngobrolnya :)

Read more

Review Buku The Moneyless Man

The Moneyless Man

Judul Buku : The Moneyless Man | Kisah Nyata Setahun Hidup Tanpa Uang
Penulis : Mark Boyle
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : Serambi Ilmu Pustaka
Jumlah Halaman : 352 Halaman
Harga : Rp. 40.000
ISBN : 9789790243552

Uang bukanlah segala-galanya, Mark Boyle membuktikan hal itu!

Apa yang ada dalam pikiran kita jika harus menjalani hidup tanpa uang? ya, tanpa uang. Saya rasa, saya akan menjawab ‘saya merasa tidak hidup jika tidak punya uang’, bagaimana dengan kalian?

Saya sepakat, jika memang uang bukanlah segala-galanya, hanya saja semua butuh uang. Banyak kebahagiaan yang bisa kita beli dengan uang, katakanlah bisa beli gadget baru misalnya, pakaian baru, makanan enak, semua dibeli dengan uang. Lalu, siapa Mark Boyle ini? Apa benar dia bisa hidup tanpa uang selama setahun? Saya pun ragu kawan, sampai akhirnya saya membaca buku ini. Mark Boyle menuturkan sendiri bagaimana awalnya dia punya ide se-‘aneh’ ini. Saya katakan aneh, karena mungkin hampir semua orang akan berkata tidak mungkin.

Mark Boyle belajar bisnis selama empat tahun di Irlandia sampai akhirnya dia mengelola sebuah perusahaan makanan organik di Inggris selama enam tahun. Dari perjalanan karirnya mengelola perusahaan makanan, Boyle berkesimpulan bahwa gaya hidup manusia saat ini sesungguhnya sudah terputus dari segala hal yang menjadi objek konsumsi manusia itu sendiri. Kita memakai pakaian tanpa tahu siapa pembuatnya, apakah mereka yang membuat pakaian dibayar dengan layak. Lalu, kita makan dan minum tanpa kita tahu lingkungan seperti apa makanan dan minuman itu diolah. Semuanya karena uang. Setelah melalui pemikiran panjang, akhirnya November 2008, Boyle memutuskan untuk mulai menjalani hidup tanpa uang setahun.

Beneran Tanpa Uang?
Diceritakan sangat detil dalam buku ini bagaimana Boyle melakukan persiapan yang matang atas idenya itu. Mulai dari menjual rumahnya dan akhirnya membeli karavan, semua kartu kredit ditinggalkan. Boyle menjadi vegetarian dan berusaha menanam sendiri sayuran dan buah. Boyle membuat sendiri tungku pemanas untuk karavannya, mencuci sendiri pakaiannya dengan sabun yang dia buat sendiri. Boyle tidak lagi merasa bingung saat dia menjalankan idenya ini. Boyle masih sanggup memberi orang lain.

Read more

Nonton Bareng Film Pengejar Angin

undangan film Pengejar Angin

Pengejar Angin membawa saya menyadari daerah-daerah di Sumatera Selatan itu keren banget!

Setelah membujuk Fandagri, akhirnya beberapa temen di Wongkito bisa dapet undangan nonton premiere film Pengejar Angin. Saya awalnya ga tau film apa sih yang dimaksud, kalo beberapa bulan lalu emang kedengeran bakal ada film dengan setting daerah di Sumsel, katanya soal Dapunta. Yaaaa… Kirain film yang disebut-sebut produksi Hanung Bramantyo itu menyajikan film ala kerajaan Sriwijaya jaman Dapunta berjaya, ternyata film Pengejar Angin inilah yang dimaksud.

Diceritakan Dapunta (Qausar) adalah anak SMA di Lahat, salah satu kabupaten di Sumatera Selatan, yang pintar tapi keinginannya untuk melanjutkan kuliah terhalang oleh Bapang (sebutan untuk Ayah, yang diperankan Mathias Muchus). Ayahnya menginginkan Dapunta meneruskan kerja seperti yang dilakukan ayahnya, dengan alasan cinta keluarga dan negeri sendiri. Namun, Dapunta masih punya orang-orang seperti Pak Damar (Lukman Sardi), Umaknya (Wanda Hamidah) dan Nyimas (Siti Helda) yang selalu mendukung cita-cita besarnya.

Dan, ketika keinginan Dapunta terhalang biaya, Dapunta harus mendapati sang Ayah masuk penjara atas pekerjaannya selama ini. Dapunta harus bekerja ekstra keras untuk cita-citanya, belum lagi ibunya jatuh sakit dan keinginan Yusuf dan teman-teman untuk memberhentikan Dapunta dari sekolahnya. Hingga akhirnya Pak Damar melihat talenta Dapunta sebagai seorang pelari yang membawa namanya menjadi pengejar angin.

nunggu sebelum film dimulai

Secara keseluruhan filmnya bagus. Akting pemain-pemain baru seperti Qausar dan Siti Helda pun bagus, walau bahasanya amat terkesan dipaksakan, dialek yang paling pas dalam film ini ya cuma Mathias Muchus, secara ya Mas Muchus ini memang berasal dari daerah setempat. Setting di Lahat, Air Terjun Bedegung kerasa cantik sekali dan view yang diambil amatlah keren. Saya aja jadi pengen kesana.

Read more

Review Film Simfoni Luar Biasa

Simfoni Luar Biasa

Judul Film : Simfoni Luar Biasa
Pemain : Christian Bautista, Ira Wibowo, Ira Maya Sopha, Gista Putri, Maribeth, Verdy Solaeman
Sutradara : Awi Suryadi
Produksi : Nation Pictures & Primetime
Durasi : 100 menit

Sebenernya ini acara nonton dadakan. Awalnya Mbak Ira ngajak nonton Pacar Hantu Perawan, demi apa ya saya mau diajakin nonton film begituan? Dewi Persik? dibayarin pun ogah deh… Jadilah akhirnya saya dan Indah berencana nonton film lain, nah dipilihlah Simfoni Luar Biasa ini, dengan alasan sederhana, mau nonton Christian Bautista  :cinta:

Saya udah ditungguin juga disms-in Indah terus karena film udah dimulai. Ini nih malesnya nonton di Internasional Plaza (IP) pasti deh mulainya lebih dulu dari jam main yang ada di webnya 21cineplex. Untungnya cuma telat 5 menit (kayaknya sih :p) dan mulailah kita nontonin si mas Christian Bautista ini, dan… karena sedikit yang nonton, jadi berasa punya bioskop sendiri :)

Berceria tentang Jayden (Christian Bautista) yang bercita-cita menjadi musisi terkenal di Manila, tapi karena kesulitan keuangan tantenya (Maribeth) ngasih saran supaya Jayden ke Indonesia menemui ibunya (Ira Wibowo). Setelah bertahun-tahun mengetahui dari almarhum Ayahnya, Jayden merasa Ibunya adalah orang yang egois karena tega meninggalkan dia dan sang Ayah.  Sang Ibu sudah menikah lagi dan Jayden punya Carissa si adik tiri yang sangat perhatian dan menyayanginya (ya iyalah ya, punya kakak keren gitu mesti dijaga baek-baek :p).

Jayden diminta untuk mengajar musik di sekolah anak-anak yang berkebubutuhan khusus yang dikelola oleh ibunya. Awalnya Jayden merasa kesulitan untuk mengajar anak-anak tersebut, tapi akhirnya Jayden mampu mencari cara agar murid-muridnya mampu bernyanyi dengan baik. Dan… terbukti, Jayden mampu membuat rasa percaya orang tua semakin meningkat pada anaknya walopun anaknya tidak sama dengan anak biasanya. Begitu pula dengan Zaky, yang kurang perhatian dari orangtuanya tapi akhirnya mampu menunjukkan bakatnya.

Read more

Menengok Venue SEA Games 2011 di Jakabaring

Udah 2 minggu terakhir, Wongkito punya kegiatan jalan-jalan tiap weekend. Ga perlu jauh-jauh sih, cuma enak aja kalo kita sama-sama belajar untuk tau beberapa tempat di Palembang yang bersejarah, yang menarik untuk dikunjungi. Paling ga ya, biar saya sendiri bisa tau dan bisa jadi bahan postingan di blog :D

Kalo sabtu lalu kemaren udah ke Museum Balaputradewa (trus mana postingnya? iyaaa… masih di draft nih, maafkan :p), minggu ini kita jalan-jalan ke Jakabaring nengokin beberapa venue buat perhelatan akber yang akan dimulai bulan depan, SEA Games ke 26. Kebetulan ada @adityasani dan @alderina yang weekend ini ke Palembang, jadi ya lumayan rame jalan-jalannya.

Wisma atlet yang heboh itu

Dimulai dari masuk stadion Gelora Sriwijaya yang dikenal sebagai stadion nomer 2 terbesar di Indonesia setelah Gelora Bung Karno. Dari depan, Gelora Sriwijaya ini bagus banget, sayangnya Palembang begitu terasa gersang akhir-akhir ini, sampe harus ada banyak ibu-ibu pekerja yang nanemin rumput disekitar halaman depan Gelora Sriwijaya, mungkin biar terlihat lebih hijau.

Venue Aquatic

Sampe dengan hari ini, kompleks venue SEA Games ini masih kerasa banget sibuk-sibuknya. Sibuk sama pekerja dimana-mana. Maklum ini udah tinggal sebulan lagi menjelang SEA Games dibuka. Beberapa venue emang udah kelar, kayak stadion bola Gelora Sriwijaya (ini sih udah lama ya :p) dan lapangan tenis. Kedua venue ini yang akhirnya saya dan temen-temen sempet masuk dan foto-foto.

dari pintu barat

Masuk ke stadion bola itu sesuatu banget ya. Saya ini ndak suka nonton bola, jadi harap maklum klo saya ga pernah masuk ke stadion Gelora Sriwijaya yang ternyata keren banget ituh. Sampe didalem, kerasa kayak pemain bola gitu deh, luas banget tapi kita ditegor sama yang nungguin tempatnya karna ternyata ga boleh nginjek rumput dilapangannya. Saya berjanji dalam hati, kalo saya mesti nonton pertandingan bola dikursi VIP Gelora Sriwijaya siapapun yang sedang berlaga dilapangan itu :)

Read more

Sandra Dewi ada masalah, bisa bantu?

Social media membawa perubahan banyak dalam pola hidup seseorang. Yang tadinya biasa aja, sekarang malah pengen tau semua dari media sosial. Begitu juga dengan kemudahan teknologi sekarang, rasanya semua mendukung sekali untuk kita bisa tau banyak hal. Kalo istilahnya temen saya, media sosial bisa menjauhkan yang dekat dan seharusnya yang mungkin tidak bisa digapai secara nyata, bisa digapai dalam dunia sosial media.

Termasuk dalam hal kepo. Lah kepo apaan sih? Kepo itu rasa ingin tau biasanya sih dalam artian pengen tau aja urusan orang. Rasanya semua aktifitas bisa terlihat dalam jejaring sosial kita, lagi apa dan dimana kita, semua orang kayaknya tau segalanya. Kepo kalo untuk kita-kita yang orang awam sih gpp kali ya, tapi biasanya banyak orang sekarang justru pengen lebih dekat dengan artis idolanya. Artis yang ga punya akun twitter didesak para fansnya untuk buat akun twitter hanya agar mereka tau, lagi apa dan ngapain si artis kesayangannya.

Untuk artis yang mengerti kalo social media bisa membawa mereka lebih dekat dengan para fansnya, si artis akan leih terbuka dalam urusan pribadi. Misalnya, selalu update status kalo mereka lagi kemana, ada acara apa, amlah disertai foto nan cantik juga ganteng. Buat para fans hal itu justru menyenangkan karena mereka bisa lebih dekat dengan idolanya. Apalagi kalo si artis mau membalas satu per satu mention yang datang.

Jika si artis update berita seneng atau menggembirakan, semua fans pastinya ikut seneng, puja-puji deh dari para followers. Nah, pas lagi dirundung duka, si artis juga banyak sekali dapet rasa turut berduka dari semua fans. Nah, ga jarang jika idolanya lagi nyari sesuatu dan butuh bantuan, fans cepet banget bisa bantuin. Dan, kalian tau? Sandra Dewi lagi ada masalah loh.

Tau Sandra Dewi kan?
Yang penyanyi itu? Bukaaaan…
Sandra Dewi yang cantik, rambutnya panjang, pemain film dan sinetron itu loh.
Masih ga inget?
Ini saya kasih gambarnya nih,

Sandra Dewi

Inget kan?
Sandra Dewi lagi ada masalah tuh, mungkin kalian bisa bantuin cari jalan keluarnya?
Emang, apa sih masalahnya Sandra Dewi? Cek disini deh.

Siapa aja bisa bantu Sandra Dewi kok. Yook bantuin doi disini :)