Dewan Pers, Jurnalis, Blogger dan Media di Bali Media Forum 4

Lagi. Ngomongin etika.

Namanya juga forum ya, isinya memang ngomong dan diskusi. Kali ini Bali Media Forum (BMF) mengambil tema Ethical Journalism and Citizen Media: Giving People a Voice in Support of Democracy. Acara ini masuk dalam rangkaian acara Bali Democracy Forum yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 7-9 November 2012 oleh Dewan Pers didukung oleh Thomson Foundation dan Institute of Peace and Democracy.

bmf4-2012
Bali Media Forum

Yang hadir dalam BMF ke 4 tahun ini yaitu perwakilan dewan pers, jurnalis dan media dari berbagai negara ditambah dengan para blogger Indonesia, termasuk saya dan beberapa teman lain. Baru kali ini sepertinya BMF mengundang para blogger dan dari social media, karena sesuai dengan tema yang diangkat.

Dalam 2 hari BDF diisi dengan sharing dari para perwakilan berbagai negara, baik dari dewan pers ataupun media dan dari jurnalis tentang bagaimana situasi terkait media dan jurnalisme di negaranya masing-masing baik itu media mainstream juga social medianya. Menarik mendengar banyak cerita dari Malaysia, Philipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Srilanka, Australia, Pakistan, China, Norwegia hingga Timor Leste.

Read more

Dari Bali Hingga Dialog Dini Hari

Saya kira bisa sedikit bersantai ria di Bali, menikmati pantai dan makan makanan khas Bali. Tapi ternyata cuma bisa nyicip bubur ayam Bali di Kopi Tiam Oey Denpasar deket Pop Harris hotel. Yang tadinya mau nyicip ayam betutu, batal karena yang ada malah pengen makan Indomie. Okeh, bagian ini pasti akan diledekin sama Kang Iwok, Mbak Injul dan Mbak Tuteh :D

CD Album 2 Dialog Dini Hari

Tapi, ga rugi juga kok, abis gala dinner Asean Blogger Conference, rabu malam itu sama Mas Anton diajakin nonton Dialog Dini Hari (DDH), mereka maen di Art Cafe di daerah Seminyak. Yang awalnya Mbak Tuteh dan Almas yang diajak kayak ga mau, sampe disana yang pada semangat itu mereka berdua, sampe foto-foto pula sama Mas Dadang si vokalisnya. Saya sih maunya foto sama Gio Zio *ditimpuk botol* tapi ga jadi :D Ngobrol sambil denger lagu live dari DDH rasanya enak banget gitu ya, Mbak Tuteh langsung ngefans aja gitu sama mereka. Walo gak lama, sempet lah kita ngobrol-ngobrol dan beli CD aslinya DDH. Eh, si Almas beli 2 CD yang sama lho, buat hadiahnya katanya yang satu ;)

Foto Almas dan Mbak Tuteh (foto: Anton)

Balik dari Art Cafe udah malem banget kayaknya, tapi masih aja lanjut ngobrol tapi kali ini ada Mbak Injul, Mas Bahtiar sama Rifkie juga sambil nyobain yang namanya jus pala. Untungnya ya, tasnya si Rifkie ini ketemu (sempet ilang ala ‘bagasi Lion Air’) kalo gak, mungkin saya ga bakalan nyoba yang namanya jus pala. Kata Almas, jus pala ini biar enak tidurnya. Bener aja, abis minum jus pala, emang hangat kayak minum wedang jahe, abis itu langsung tepar di kamar masing-masing :D

Read more

Deklarasi Asean Blogger Conference di Bali

Setelah banyaknya temen-temen yang menulis tentang cerita di Bali, tentang serunya jalan-jalan disana dan juga ketemu para blogger dari seluruh nusantara, saatnya saya juga menulis, boleh lah ya yang sedikit serius tentang isi deklarasi blogger ASEAN yang sesuatu banget itu. Saya sadar kok, dalam hal ini saya termasuk blogger penggembira yang memang ingin nulis dan merasakan yang gembira-gembira aja, tapi saya rasa mungkin emang seharusnya kita bisa menulis sesuatu yang tidak didengar pada saat konferensi itu berlangsung.

suasana di Museum Pasifika
suasana di Museum Pasifika

Saat ramai ngomongin nama ASEAN dan Asia Tenggara di kelompok sebelah, saya yang tergabung di kelompok B dengan ketua Mas Agus Lahinta diminta untuk diskusi soal prinsip ASEAN Blogger. Saya awalnya bingung, apa sebetulnya yang mau didiskusikan, sampe akhirnya Mas Agus mengeluarkan kertas yang diberikan panitia, yaitu beberapa poin yang harus didiskusikan dalam kelompok B saat itu. Wow, saya heran dan temen-temen lain pun saya rasa juga merasa hal yang sama, cuma ada 1 copy poin-poin tersebut yang akhirnya digilir untuk dibaca. Kenapa coba ga di copy-in aja gitu 10 atau berapa gitu? biar kita semua bisa baca dan bisa berdiskusi dengan waktu yang singkat dan diiringi dengan ngelap keringet. Atau paling tidak sebelumnya sudah diberikan via email, sehingga kita lebih siap memberikan apa-apa aja yang ingin disampaikan.

Banyak masukan dari para peserta termasuk soal kebebasan berekspresi. Terus terang memang semua masukan itu bagus-bagus, tapi kok ya rasanya aneh diskusi soal poin-poin yang nyatanya emang susah didiskusikan karena udah bawa nama negara. Selain itu ya, itu kok diskusi poinnya udah 2 lembar aja gitu, gimana lagi hasilnya? setelah ngomong sedikit, akhirnya saya memutuskan untuk melipir, memberikan waktu yang sedikit itu untuk para blogger serius memberikan masukannya pada Mas Agus sebagai ketua kelompok. Hasilnya dibacakan Mas Agus pada sesi selanjutnya, bersama dengan ketua kelompok  A dan C.

Read more

Review Kartun Benny & Mice : Lost in Bali

Judul : Benny & Mice | Lost in Bali
Pengarang : Benny Rachmadi & Muhammad Misrad (Mice)
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Jumlah halaman : 105 halaman
Harga : Rp. 40.000 (Kalo di TB Online disc menjadi Rp. 34.000)

Benny & Mice ; Lost in Bali
Benny & Mice ; Lost in Bali

Setelah baca reviewnya si Zam atas kartun Benny & Mice, akhirnya saya juga nyari seri kartunnya duo BM (Benny Mice) ini. Karena di Gramedia Palembang kagak ada, akhirnya toko buku online lah pilihan saya.

Awalnya, pengen beli yang seri Lagak Jakarta, tapi karena seri ini udah banyak yang beli, saya beli yang seri paling baru aja deh, yaitu Lost in Bali ini. Pengen liat aksi Benny dan Mice waktu liburan ke Bali? Disini kamu bisa liat dan bisa ngakak sendiri.

Kalo liat dari cerita, sebenernya kalo kartun ini dikategorikan komik, mungkin ga terlalu pas juga. Karena dalam kartun ini ga terlalu bercerita seperti layaknya komik-komik yang ada. Kartun ini memang menyajikan gambar-gambar selayaknya komik tapi rasanya lebih pas kalo dibilang kartun sebagai pemandu. Ya, pemandu bagi teman-teman yang ingin berlibur ke Bali, ke beberapa objek wisata di Bali, kartun ini cocok banged. Dikemas secara menarik, dengan gambar dan juga tips-tips menarik seputar kebudayaan Bali.

Read more