Nonton Bareng Film Pengejar Angin

undangan film Pengejar Angin

Pengejar Angin membawa saya menyadari daerah-daerah di Sumatera Selatan itu keren banget!

Setelah membujuk Fandagri, akhirnya beberapa temen di Wongkito bisa dapet undangan nonton premiere film Pengejar Angin. Saya awalnya ga tau film apa sih yang dimaksud, kalo beberapa bulan lalu emang kedengeran bakal ada film dengan setting daerah di Sumsel, katanya soal Dapunta. Yaaaa… Kirain film yang disebut-sebut produksi Hanung Bramantyo itu menyajikan film ala kerajaan Sriwijaya jaman Dapunta berjaya, ternyata film Pengejar Angin inilah yang dimaksud.

Diceritakan Dapunta (Qausar) adalah anak SMA di Lahat, salah satu kabupaten di Sumatera Selatan, yang pintar tapi keinginannya untuk melanjutkan kuliah terhalang oleh Bapang (sebutan untuk Ayah, yang diperankan Mathias Muchus). Ayahnya menginginkan Dapunta meneruskan kerja seperti yang dilakukan ayahnya, dengan alasan cinta keluarga dan negeri sendiri. Namun, Dapunta masih punya orang-orang seperti Pak Damar (Lukman Sardi), Umaknya (Wanda Hamidah) dan Nyimas (Siti Helda) yang selalu mendukung cita-cita besarnya.

Dan, ketika keinginan Dapunta terhalang biaya, Dapunta harus mendapati sang Ayah masuk penjara atas pekerjaannya selama ini. Dapunta harus bekerja ekstra keras untuk cita-citanya, belum lagi ibunya jatuh sakit dan keinginan Yusuf dan teman-teman untuk memberhentikan Dapunta dari sekolahnya. Hingga akhirnya Pak Damar melihat talenta Dapunta sebagai seorang pelari yang membawa namanya menjadi pengejar angin.

nunggu sebelum film dimulai

Secara keseluruhan filmnya bagus. Akting pemain-pemain baru seperti Qausar dan Siti Helda pun bagus, walau bahasanya amat terkesan dipaksakan, dialek yang paling pas dalam film ini ya cuma Mathias Muchus, secara ya Mas Muchus ini memang berasal dari daerah setempat. Setting di Lahat, Air Terjun Bedegung kerasa cantik sekali dan view yang diambil amatlah keren. Saya aja jadi pengen kesana.

Read more

Selamat Hari Blogger

yok, ngeblog lagi

SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL
Setelah banyak sekali berkah dari blog yang kamu dapet, terus kenapa ga mau update blog lagi? :senyum:

Dapet apa dari ngeblog?

  • Dapet temen, sahabat, pacar, jodoh
  • Dapet keluarga
  • Dapet pengalaman seru
  • Dapet gadget
  • Dapet duit

Semua itu jangan sampe membuat kita lupa apa tujuan utama kita ngeblog, ya… berbagi. berbagi cerita, berbagi ilmu, berbagi pengalaman. seperti kata Momon, blog adalah media dan semangatnya, di hari blogger ini, marilah kita memelihara semangat ngeblog itu.

Yok, ngeblog lagi :)

ilustrasi diambil dari sini.

Pembantaian Anjing Liar dan SEA Games 2011

Sejak kemarin pagi twitter dihebohkan oleh info pembantaian anjing liar untuk kepentingan SEA Games 2011, sampe akhirnya jadi Trending Topic (TT) dengan tagar #StopKillingDogsForSEAGames. Saya awalnya biasa saja menanggapi hal ini, tapi setelah @NCLYS alias Kokonic mention saya dan bertanya soal pembantaian anjing ini, dilanjutkan dengan pertanyaan Fikri di milis Wongkito, saya merasa perlu untuk menulis di blog ini sebagai tempat pengumpul informasi yang bisa dibaca oleh banyak orang.

Trending Topic di Twitter
mention NCLYS

Munculnya kabar pembantaian anjing di Palembang ini entah dimulai dari mana, dibilang bahwa untuk memperlancar jalannya SEA Games 2011, pemerintah daerah melakukan pembantaian terhadap anjing liar. Pembantaian, kata ini terdengar sadis memang, dari sana saja sudah menimbulkan persepsi seolah-olah anjing semua dibantai dengan seenaknya dengan alasan menyukseskan SEA Games 2011.  Lalu, bagaimana kenyataannya? Apakah si pemulai berita di twitter itu sudah melihat betul kenyataan pembantaian yang dimaksud? Saya sebagai warga Palembang rasanya perlu mengklarifikasi soal ini.

Di Palembang, khususnya di kota tidak terlalu banyak anjing yang berkeliaran. Memang ada tapi mungkin tidak sebanyak seperti yang kita lihat di Bali. Seorang teman, Lies Surya mengatakan di milis Wongkito bahwa di daerah Pagar Alam memang sudah dilakukan pembantaian (saya belum menemukan kata yang lebih baik untuk ini) anjing liar, dikarenakan anjing liar yang ada sering sekali menimbulkan kecelakaan kendaraan bermotor. Lies sendiri mengalami kecelakaan motor dikarenakan anjing liar ini bulan Juni lalu. Tidak hanya itu saja, anjing liar ini juga sering mengejar dan menggigit para pengguna jalan, khususnya pejalan kaki. Saya rasa untuk alasan inilah, anjing liar banyak meresahkan masyarakat, sehingga pemerintah daerah perlu melakukan pembersihan terhadap anjing-anjing liar ini.

Read more

Ayo Indonesia Bisa, semoga menjadi dukungan yang nyata

Mari kita hitung mundur SEA Games 2011, tinggal 20 hari lagi. Palembang pun sudah terlihat lebih siap untuk menyambut perhelatan besar ini, seperti venue SEA Games yang akhirnya satu per satu kelar juga. Pagi ini Sriwijaya Post memberitakan bahwa venue akuatik (yang konon ditakutkan ga selesai) sudah siap. Saya merasa inilah dukungan nyata dari media, pemberitaan positif. Semangat positif inilah yang bisa membawa kebanggaan warga pada negaranya.

Sripo, venue akuatik siap

Sekitar 3 minggu yang lalu, saya masih melihat venue ini masih dalam pengerjaan. Wow, saya hampir tak percaya ternyata semua venue akhirnya bisa selesai sebelum SEA Games dimulai. Dari pembangunan venue ini, saya akhirnya percaya bahwa kisah Loro Jonggrang itu mungkin memang benar adanya :)

Palembang udah mulai rame, ga cuma macet dimana-mana tapi juga udah banyak atlet yang memang sedang melakukan pre test venue. Jembatan penyeberangan udah pada dicat ulang, banner selamat datang udah dibentang di bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, di sekitar jembatan layang udah dipasang pernak pernik modo-modi, bus kota dan juga mobil dinas udah berstikerkan SEA Games 2011. Ga cuma di Palembang, seluruh Indonesia pun harus mendukung Indonesia. Ayo Indonesia Bisa adalah suatu dukungan yang merangkul semua warga Indonesia agar mendukung atlet-atlet Indonesia dalam SEA Games 2011 ini.

#AyoIndonesiaBisa

Read more

Lesung Pipi, Cacat yang Jadi Anugerah

Hari itu saya baca buku yang menyebutkan ‘lesung pipit’, saya pun akhirnya bertanya pada semua temen-temen di Twitter :

nanya lesung pipi

Saya yakin yang bener itu adalah lesung pipi bukanlah lesung pipit. Entah kenapa masih banyak saja yang bilang ‘lesung pipit’, termasuk juga buku yang saat itu sedang saya baca. Saya juga akhirnya mengetik kata kunci lesung pipi di Google, dan ternyata… memang masih ada yang menyebutkan lesung pipit.

hasil googling

Akhirnya, beberapa temen menjawab pertanyaan saya via twitter tadi dengan jawaban yang sama, LESUNG PIPI. Nah, jawaban seorang temen justru ada tambahan seperti ini :

twitnya @da_carola

abnormal? akhirnya dibalas juga sama @indahonly :

twitnya @indahonly

Nah loh, saya baru tau kalo ternyata lesung pipi ini masuk kategori cacat alias abnormal. Lanjut, akhirnya saya cari tau soal cacat yang dimaksud Indah. Dulu, saya pernah bertanya pada Mama saya gimana caranya biar punya anak yang ada lesung pipinya? Jawabannya, ‘Mama ga tau’. Dan saya menemukan artikel ini :

Read more

Fans Fanatik dan Idolanya

idola

Pernah merasa mengidolakan seseorang artis/penyanyi sebegitu fanatiknya?
Saya pernah, jaman SMP, saya ngefans banget sama Westlife. Semua kaset dari berbagai versi album saya punya, original, setiap majalah yang ada poster/pin-upnya saya beli dan dipajang di kamar. Berasa puas banget klo udah beli semua pernak pernik Westlife, apalagi kalo bisa hafal semua lagu mereka.
Selain karena mereka ganteng-ganteng ya rasanya pengen tau terus informasi tentang kehidupan pribadi mereka, rasanya ikut sedih jika ada satu diantara mereka ada yang sedih, misal diputusin pacarnya, atau terjadi musibah pada keluarga mereka. Begitulah fans menurut saya, jika idolanya seneng, fans ikut seneng, begitu juga sebaliknya.

Di Indonesia pun begitu, banyak banget artis baik itu penyanyi, pemain sinetron yang punya fans sendiri, bahkan mereka punya nama tersendiri untuk menyebut fans club mereka. Dan, sekarang Lagi heboh banget kabar band ST 12 bubar. Band yang mengusung aliran pop melayu ini emang udah terkenal banget, mereka punya fans fanatik sendiri yang disebut ST Setia, walo banyak juga yang mencibir mereka. Saya sendiri penikmat musik *halah bahasanya ya*, jadi mana musik yang menurut saya enak, tentu saja saya suka.

Band ini cuma punya 3 orang personil, kalo 2 keluar ya tinggal 1, apa bisa gitu ngeband sendirian? bubar kan ya jadi namanya?. Barusan saya nonton Intens (oke, saya nonton Intens karena sepupu saya lagi pilih RCTI siang ini #pencitraan) dan saya takjub juga sedih melihat para fans ST 12 yang disebut ST Setia ini berurai air mata menceritakan kesedihan mereka atas keluarnya kedua personil ST 12 tersebut. Ga cuma sedih, menangis, ada yang mogok makan, tanda tangan pake darah, ga masuk kerja dan katanya ada yang sampe dipecat? WOW, saya bener-bener ga habis pikir, sebegitu ekstrimnya para fans ST 12 ini ya?

Read more

Twitter dan Bagaimana Kita Menanggapinya

Ada banyak hal yang bergeser di era 2.0 ini, kalo dulu bisa tukeran nomer telpon untuk kenalan sama teman baru, sekarang yang ditanya bukan lagi nomer telpon, tapi akun twitter. Ya, jika Facebook kayak KTP buat setiap orang yang mesti punya, Twitter menjadi temen yang tak kalah menariknya untuk dimiliki.  Kalo punya Facebook untuk mengumpulkan temen-temen lama, sebaliknya Twitter adalah tempatnya punya temen baru.

Saya sendiri punya akun Twitter sejak 7 Mei 2007, tapi akhirnya bawel ngetwit baru setahun terakhir deh kayaknya. Sejak Twitter heboh, semua orang berlomba-lomba punya akun Twitter, sampe kayaknya semua brand sekarang punya akun Twitter, dan ga cuma brand tapi juga semua institusi yang memberikan pelayanan umum pun sekarang punya akun Twitter. Harusnya ini adalah hal yang menyenangkan, ketika kita bisa lebih dekat dengan sebuah brand, sebuah layanan, sebuah institusi, sebuah akun yang memberikan informasi yang memang kita butuhkan. Cukup dengan mengikuti mereka (follow) di Twitter, kita akan dapet semua informasi yang memang ingin kita tahu.

Contoh yang paling gampang adalah bagaimana kita mengetahui tempat gentayangannya para jenderal @infomaicih misalnya. Yang mau beli keripik dengan level pedas itu bisa cek garis waktu (timeline) mereka, dan kita tinggal beli disana, mudah bukan?.
Tidak hanya itu, jika kita mau bertanya tentang suatu hal yang kita tidak tau dengan suatu info, kita bisa mention akun Twitter tersebut dan mereka pun membalasnya dengan info yang kita butuhkan. Contohnya, saya pernah nanya ke @BNI46 kenapa akses internet bankingnya ga bisa, dan ga lama kemudian mereka membalas memang karena mereka sedang melakukan perbaikan. Sungguh senang rasanya, sepertinya info yang kita butuhkan dengan mudah kita dapatkan. Sebagai pengguna kita mereka senang dekat dengan 1 brand tersebut, dan sebaliknya brand tersebutpun senang karena bisa dekat dengan penggunanya sehingga tau masalah yang sering muncul dan mereka bisa mencarikan solusinya.

Nah, itu yang mungkin seharusnya menjadi keinginan kita bersama, saling menguntungkan kedua belah pihak. Tapi apa yang ada dalam pikiran kita jika ada 1 brand justru tidak menyukai kritikan yang diberikan oleh pengguna? Saya yakin , harusnya tidak seperti itu yang harusnya terjadi.

profile @plns2jb

Seorang teman memperkenalkan saya dengan akun yang katanya dibuat oleh seorang relawan (volunteer) PLN yaitu @plns2jb. Saya ga tau kapan tepatnya, sudah mungkin sebulan terakhir Palembang sering banget mati listrik. Oke kalo 2-3 jam ya, di daerah rumah saya bisa 12 jam satu kali mati listrik, dan itu berulang di hari berikutnya. Saya sadar saya pun sering kali mengeluh soal ini, Twitter adalah salah satu tempat keluhan itu tertampung. Dan, saya tidak pernah mention sekalipun si @plns2jb ini, temen-temen saya lah yang akhirnya memperkenalkan saya dengan akun ini. Saya tak juga follow akun tersebut. Hari ini saya menerima mention seperti ini :

mention @rdlimosin

Saya tidak follow akun tersebut, karena itu saya coba cek timeline mereka, dan benar saya lihat timeline dan akun ini malah memblock beberapa twitter yang dianggap ga berguna.

twit soal block follower

Ga lama kemudian saya dapet mention dari @plns2jb berikut isinya :

Read more