Belanja Online Lebih Asyik di Lazada

Lebih asyik gak sih belanja online dapet diskon terus gratis ongkos kirim? tambah lagi bisa bayar tunai, asyik banget kaaan….

Bagi saya yang tiap hari selalu terkoneksi dengan internet, adalah hal yang paling menyenangkan kalo semua bisa dikerjain cukup dengan duduk di depan laptop terus ketak ketik, klak klik dan beres :D Yaaa apa aja sekarang bisa lebih mudah dengan internet ya, bayar tagihan gak perlu ngantri lagi, bisa pake internet banking misalnya. Mau nonton juga gak perlu kelamaan ngantri juga beli tiketnya, udah banyak banget yang memberikan fasilitas pembelian online.

Begitu juga dengan belanja. Kalo sekarang mah banyak banget ya online shop alias toko online dimana-mana. Mau di Facebook, di Twitter sampe di Instagram pun banyak yang jualan sekarang. Ya gak apa sih, cuma sebagai pembeli mesti pinter-pinter untuk tahu apakah toko online tersebut beneran atau malah palsu alias toko bohongan. Gak sedikit juga yang akhirnya ketipu kan oleh beberapa toko online yang gak bertanggungjawab.

Saya sih biasa belanja online, baik beli barang-barang elektronik macem gadget/smartphone begitu sampe barang remeh temeh perintilan rumah tangga, alhamdulilah sampe sekarang nemu toko online yang beneran jualan. Barangnya ada, bagus dan pelayanannya baik hingga barangnya sampai ditangan konsumen.

Sebut aja yang paling sering ya belanja buku dan pakaiannya si kecil. Kalo buku, karena biasanya distribusi buku baru gak secepet di Jakarta ya kalo di Palembang, makanya kalo ngincer banget tuh buku ya beli online. Atau karena bukunya emang susah dicari disini, eh kebetulan di toko online bukunya ada, ya pasti dibeli deh. Belum lagi biasanya, toko buku online memberikan diskon yang lumayan daripada kita beli di toko buku biasanya.

Nah, kalo beli pakaian si kecil sih karena rasanya toko online memberikan harga yang lebih murah daripada di toko pakaian anak-anak yang biasa, sehingga ya ibu-ibu kayak saya ya pastinya lebih milih yang murah dan kalo bisa diskon terus aja gitu. hueuehuee :p
Malah ada toko online yang emang berada di kota yang sama, memberikan fasilitas pengiriman gratis, yaaa tambah seneng dong ya, barang langsung dianter ke rumah dan bayar di tempat. COD mah istilahnya ya, Cash on Delivery gitu dah :)

tampilan depan Lazada

Setelah sekian lama melakukan pencarian *halah* baru nemu deh tuh yang namanya Lazada. Ya, Lazada ini adalah toko online juga, tapi yang dijual banyak macemnya. Ada gadget kayak tablet, smartphone, modem, aksesoris ponsel, komputer, kamera, alat elektronik rumah tangga pun ada lho. Ada juga peralatan rumah tangga sebangsa peralatan dapur, peralatan listrik sampe handuk pun dijual lho.

Read more

Ibu Tetaplah Ibu, Bagaimanapun itu….

Mau working-mom, mau working-at-home-mom, mau stay-at-home-mom, ibu tetaplah ibu, itu saja!

ibu (gambar : istockphoto)

Seorang teman mengupdate di status Facebooknya, yang intinya bilang jika banyak ibu yang jadi pemales karena gak ngasih ASI ke anaknya. Oke, sampe sini aja ya, coba kalo kita update status FB/Twitter itu mbok ya dipikir dulu. Ada banyak hal yang mungkin mempengaruhi seorang ibu yang akhirnya secara terpaksa tidak memberikan ASI kepada anaknya.

Seorang teman bercerita bahwa sebegitu keras ia mencoba memberikan ASI kepada anaknya dengan cara apapun itu, tapi ternyata gak bisa karena alasan kesehatan si ibu. Akhinya mau gak mau diberikan susu formula untuk si anak. Bukan inginnya si ibu kan ya? :)

Saya termasuk ibu yang beruntung bisa memberikan ASI pada Alaya hingga dia 2 tahun lebih, nyapihnya pun gak susah. Tapi saya pikir kita harus bisa menghargai semua keputusan para ibu, apapun pilihannya. Saya yakin, tidak ada yang tidak mau yang terbaik buat anak-anaknya.

Seperti juga alasan untuk bekerja dan tidak bekerja. Kenapa banyak ibu lalu seperti membanding-bandingkan satu sama lain, lebih baik bekerja atau lebih baik di rumah saja. Semuanya baik menurut saya, silakan aja pada pilihan setiap ibu. Mau bekerja baik adanya, bisa membantu perekonomian rumah tangga, mau kerja di rumah juga baik, bisa sambil kerja bisa sambil ngeliatin anak, atau mau di rumah aja kayak saya juga saya rasa baik juga, bisa ngurus anak secara penuh dari dia bangun sampe tidur.

Semua punya kelebihan sendiri yang hanya bisa dirasakan sendiri. Walo saya stay-at-home-mom tapi untuk selalu menggali informasi dan belajar banyak hal itu penting. Ya untuk tahu banyak hal, agar bisa selalu diajak berdiskusi tentang apa aja. Lah kan ya udah ada internet yang bisa ngajarin dan ngasih kita info tentang banyak hal.

Saya percaya tidak ada ibu yang tidak menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ibu tetaplah ibu, bagaimanapun itu.

Linimassa 2 : Ketika Orang Biasa Melakukan Hal yang Luar Biasa

Semua orang, tidak terkecuali sebenarnya mampu melakukan perubahan.

Iya, ini tentang film dokumenter kedua dari Linimas(s)a. Bagi yang belum pernah menonton film ini, bisa kok diliat langsung dari Youtube atau kalo yang mau unduh, bisa langsung unduh di webnya Linimassa.

Kalo di film Linimassa 1 ada banyak tokoh di dalamnya, yang rata-rata sudah banyak dikenal, seperti Bibit-Chandra soal korupsi, Prita Mulyasari dengan kasus pencemaran nama baik, Harry van Yogya si tukang becak yang ngehits itu, juga bagaimana JalinMerapi dan juga Blood4Life membantu sesama. Nah, Linimassa kedua ini lebih banyak mengangkat hal-hal di daerah yang dilakukan oleh orang biasa tapi menjadi hal yang luar biasa.

Nonton Bareng Linimassa 2 #FGD2012

Saya beserta teman-teman blogger juga aktivis informasi lain berkesempatan menonton pemutaran perdana film Linimassa 2 pekan lalu. Sepuluh menit pertama, mata penonton disuguhi dengan cerita Ambon. Diceritakan bagaimana Almas juga teman-teman disana berusaha memberi informasi tentang keadaan Ambon kala itu, dimana media-media mainstream dengan hebohnya memberitakan kerusuhan di Ambon. Disaat Ambon sudah mulai membaik, media mainstream berulang kali menayangkan berita yang hanya membuat banyak orang panik.

Almas dkk memberitakan kejadian langsung dari Ambon melalui social media yang membawa kelegaan dari para pembaca. Saat itu, pelan-pelan social media justru menjadi media yang lebih dipercaya. Belum lagi tayangan keindahan Ambon di film itu ditambah dengan lagu Ambon Manise dari Glenn Fredly membuat saya menyesal kenapa waktu itu gak jadi ikut ke Ambon :D

Ada lagi tentang Kampung Cyber, dimana sekampung itu sudah melek internet, mereka warganya sudah bisa menggunakan internet untuk peluang usaha mereka. Ada juga seorang ibu yang rela mengajar PAUD di sebuah desa tanpa mikirin bayaran, dia buat sebuah kelas untuk belajar dengan bambu dan beratap terpal.

Masih ada lagi Mbak Ayu dari Koalisi Aids yang bercerita bagaimana ia berusaha membantu mensosialisasikan HIV AIDS dengan bantuan web, twitter, FB. Saya pribadi salut dengan Mbak Ayu dengan semua cara yang dia lakukan agar banyak orang tahu bagaimana HIV AIDS itu.

Eh, iya ada juga Bunda Yati, nenek berusia 72 tahun yang aktif belajar ngeblog untuk mengisi banyak waktunya lho, beliau tergabung di Kumpulan Emak-Emak Blogger. Daaaann… ternyata di film tersebut, ada penampakan diriku, dikit sih (malu juga kalo banyak) paling juga 2-3 detik gitu deh :D

Ah, ternyata masih banyak orang-orang biasa yang mampu melakukan hal-hal luar biasa seperti ini ya.

Tanpa bantuan siapapun kita sebenarnya bisa melakukan perubahan ~ Shita Laksmi

Bagi yang mau nonton filmnya, yang sabar ya. Linimassa 2 akan segera didistribusikan. Bagi yang mau ikut nyawer untuk film ini masih boleh lho, cek aja infonya disini ya.

Review Buku Suddenly Supernatural #4

Suddenly Supernatural #4

Judul Buku : Suddenly Supernatural #4 – Hantu Dalam Bus
Penulis : Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah :Barokah Ruziati
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 198 Halaman
Harga : Rp. 30.000
ISBN : 9789790244962

Saya sih seorang yang penakut, jangankan lihat hantu beneran, lihat film horor pun saya gak mau :D

Buku keempat seri Suddenly Supernatural. Rasanya saya hanya kurang buku keduanya dari serial ini. Walau serial ini serial teenlit atau remaja banget gitu, tapi saya merasa cerita teenlit penulis luar jauh lebih beragam ceritanya, dibanding teenlit penulis dalam negeri yang seragam nulis soal cerita cinta dan paling gak ya bully membully khas geng populer dan gak populer di sekolah.

Eits, sebenernya saya bukan bilang penulis dalam negeri gak bagus, saya hanya bilang ceritanya kadang seragam. Mungkin ada baiknya bisa melihat keragaman cerita-cerita teenlit luar yang kadang fantasinya luar biasa menurut saya, tapi seru aja sih.

Masih soal Kat yang punya kemampuan melihat mahluk dari alam yang berbeda. Kali ini Kat  dan teman-teman di sekolahnya berlibur (ya berlibur mulu ya si Kat ini) ke Montreal, Canada. Nah, perjalanan kali ini Kat dan teman-teman menggunakan bus. Yaaa, kayak judulnya ya, Kat akhirnya menemukan arwah-arwah dalam bus yang ditumpanginya.

Arwah yang ada pun sesuai banget dengan tempat mereka, ada hantu pemandu wisata sampe hantu penjaga perbatasan. Kat sebenernya seneng banget sama liburan kali ini, dia berharap bisa ngajak Ben, gebetannya ngobrol gitu dan kali aja bisa lebih deket sama Ben. Namanya juga remaja kan ya, gak jauh juga dari cerita suka-sukaan *halah* :D

Di seri kali ini, Kat gak cuma bisa melihat para arwah tersebut, tanpa disangka Kat juga mendapatkan kemampuan mendengarkan suara-suara itu. Oke, pada bagian ini saya mulai takut, ya kan saya penakut sebenernya :D Kat harus berurusan dengan para arwah tersebut karena mereka mulai usil dan mencelakai perjalanan Kat dan teman-teman.

Secara cerita saya merasa kurang greget dengan cerita seri ini, saya lebih suka cerita di seri ketiga, tentang Kat dan sahabatnya. Lebih kerasa sih cerita remajanya. Soal terjemahan, menurut saya buku-buku terbitan Atria sudah enak banget, apalagi istilah remaja dalam buku ini pun terasa enak dibaca.

Kat : dan harus kuakui, tidak melihat apa-apa tak pernah terasa seindah ini.

Ya iyalah ya, saya juga gak mau kalo dikaish kemampuan kayak gitu. Kalo bisa nolak mah, udah nolak kali ya :D

Sebentar Menikmati Kuala Lumpur

Malaysia Truly Asia katanya, iya kah? :)

Yeah, ini postingan yang tertunda. Tapi ya, daripada tidak sama sekali, saya mau cerita ah soal perjalanan ke Kuala Lumpur akhir Juni lalu.

Sebenernya perjalanan saya ke Kuala Lumpur adalah untuk mendampingi temen-temen TKI disana mempelajari bagaimana ngeblog, walau begitu sedikitnya waktu disempatkan saja untuk paling tidak melihat twin tower dari jarak dekat saat bersinar terang kala malam hingga jalan-jalan di Pasar Seni.

Ini perjalanan pertama saya keluar negeri sendirian, ya walau sesampainya disana saya bertemu dengan Mbak Dewi, Mbak Anaz, Mas Baha, Felix dkk tapi tetap saja menurut saya lebih enak kalo gak sendirian, ada yang diajak ngobrol gitu. Yang paling saya perhatikan dari Kuala Lumpur adalah bagaimana transportasi umumnya.

Twin Tower malam itu

Awalnya saya naik taksi dari airport ke KLCC, lebih karena pengen cepet nyampe dan perut udah memberikan alarm kelaperan akut. Saya pun nyetop taksi, tapi mereka kompak bilang harus beli tiket dulu di dalem (kedatangan). Oke, awalnya saya pikir taksinya keren nih, teratur gitu. Dan… pas beli tiket taksi, ternyata lumayan mihil juga ya, Rm 74,5 menuju ke KLCC.

Besoknya, saya beserta Mbak Dewi dan Mbak Anaz menuju KBRI dari hotel di kawasan Petaling, China Town nyetop taksi dan taksinya gak mau pake argo. Oke tawar menawarlah disana. Dan ternyata begitulah taksi di Kuala Lumpur, hampir sebagian besar gak mau pake argo dan menurut saya taksinya gak jauh lebih bagus dari di Jakarta apalagi Palembang yang masih kinclong.

Read more

Belajar Ngeblognya Para TKI di Kuala Lumpur

TKI juga butuh menulis dan didengar!

Kalo kita tanya diri kita sendiri, menulis buat apa sih? Pengen berbagi aja, membagi suka duka, seneng sedih dan semua informasi yang kita ketahui. Begitu juga para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara tetangga seperti Malaysia, mereka berhak menulis apapun yang mereka jalani dan rasakan selama berada di negeri orang.

Minggu, 24 Juni lalu saya berkesempatan berlibur mendampingi para teman-teman TKI di Kuala Lumpur, Malaysia belajar ngeblog. Jangan salah lho, ternyata mereka gak segaptek yang mungkin banyak orang kira. Apalagi 39 orang teman-teman TKI yang hadir di KBRI Kuala Lumpur seharian itu pada semangat belajar soal blog.

modul yang disiapin
modul yang disiapin

Jadi, ini kali pertama saya pake label ‘Relawan TIK‘ selain sebagai fellow Internet Sehat dan langsung ada di Kuala Lumpur gitu ya :)

Awalnya, saya dikenalkan dengan Mbak Anazkia yang berada di Malaysia oleh Almas. Setelah cerita dan ngobrol-ngobrol via konferen Y!M, akhirnya kita sepakat bantu Mbak Anaz dan Mas Baha untuk bikin portal sendiri, dengan nama suaratki.web.id. Karena kita lihat teman-teman TKI disana banyak tapi ternyata masih belum banyak yang ngerti soal blog, maka kita coba bikin pelatihan. Daaan… akhirnya Mbak Anaz cs bisa bekerja sama dengan pihak KBRI disana untuk penyelenggaraan workshop blog.

Bu Nurul Dewi dan Pak Fandhy dari perwakilan KBRI Kuala Lumpur sangat setuju dengan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk para TKI. Katanya kalo bisa temen-temen disana bikin kegiatan rutin yang akan di support penuh oleh pihak KBRI. Seneng banget ya. Saya juga ngerasa salut sama Pak Fandhy yang akhirnya harus ‘kerja’ di akhir pekan karena workshop kali itu. Pak Fandhy rela ngikutin workshop dari awal sampe akhir, ikut ngajarin temen-temen TKI yang menemui kesulitan saat praktek buat blog juga ikut mendokumentasikan kegiatan hari itu. Terima kasih ya pak :)

temen-temen TKI lagi belajar ngeblog

Workshop ngeblog hari itu berjalan lancar dari pukul 10.00 – 17.00 yang diisi gak cuma pratek buat blog tapi juga ada sharing tentang Internet Sehat dari Mbak Dewi dan juga saya yang berbagi tips-tips menulis blog. Di sesi kedua, teman-teman diminta untuk langsung menulis dan ternyata…. tulisan mereka bagus-bagus lho. Kebanyakan dari mereka nulis soal suka duka bekerja sebagai TKI dan walau susah nyari yang terbaik, akhirnya kita dapet 6 orang yang tulisannya paling baik.

Read more

Ponsel Pintar untuk Perempuan

Perempuan juga ingin selalu belajar :)

Saya rasa semua perempuan dimana pun berada akan selalu ingin belajar. Entah itu belajar hal baru ataupun mengasah bakat yang mungkin sebenernya udah dimiliki. Kalo di kota besar, hampir semua perempuannya gak kalah sama laki-laki untuk urusan ponsel. Penggunaannya ponsel pintar malah semakin banyak diminati banyak perempuan. Tapi bagaimana dengan daerah-daerah lain? Ternyata ponsel juga udah jadi kebutuhan para perempuan di daerah.

Sebut saja tante saya yang bekerja sebagai bidan di daerah Muara Dua, Oku Selatan (kira-kira 8 jam dari Palembang) yang boleh dibilang update banget soal ponsel. Entah sudah berapa kali dia ganti ponsel. Awalnya kebutuhan biasa ponsel ya, semacam telpon dan sms. Semakin kesini, sinyal semakin baik di daerah, maka semakin banyak pula kebutuhannya. Gak lagi hanya butuh sms dan telpon, tapi juga akses internet. Internet? sebutuh itu kah?

Saya pikir nantinya semua orang akan dimudahkan dengan kepintaran ponsel. Apalagi ponsel adalah alat paling mungkin yang bisa digunakan banyak orang dimana-mana untuk memudahkan tak hanya komunikasi tapi juga bersentuhan dengan internet. Saya sempat bengong liat tante saya ikut-ikutan buat akun di Facebook. Tapi ya, ambil positifnya aja kan ya, dari sana si tante jadi belajar gimana internetan, buka browser, walo yang diliat baru halaman Facebook doang.

Kemudahan mengakses internet dengan ponsel semakin menarik banyak orang untuk berkenalan dengan kemajuan teknologi, tak terkecuali perempuan. Kalo udah kenalan sama internet, bisa jadi candu buat tahu lebih banyak lagi soal ini itu. Kejadian sama tante saya itu. Abis tahu Facebook, entar lagi dia udah bisa searching obat-obat yang dia perluin untuk pasiennya. Pelan-pelan jadi makin banyak tahu banyak hal, pelan-pelan diajarin email-emailan juga kali ya :)

Kalo ngomongin kepintaran ponsel ya erat ya kaitannya sama provider. Saya merasa beberapa provider sudah memperbaiki kualitas sinyal hingga ke daerah-daerah. Begitu juga dengan Indosat, apalagi sekarang Indosat punya paket yang namanya paket hebat keluarga. Cocok banget nih buat para perempuan khususnya para ibu. Karena dari ibu yang hebat lahirlah keluarga yang juga heibad ;)

Gak cuma ada paket ngobrol dengan tarif hemat, tapi juga ada info soal perempuan dan…. yang paling penting juga bisa dengan mudah mengakses internet. Kalo mau punya ponsel yang gak mahal, gak ribet tapi juga pinter, bisa coba deh Nokia Asha. Sederhana dan juga pintar. *bagus banget nih buat Mamaku yang cuma bisa pake ponsel Nokia* :p