Review Buku Hiking Girls

Hiking Girls

Judul Buku : Hiking Girls
Penulis : Kim Hye Jung
Penerjemah : Dwita Rizki
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 276 Halaman
Harga : Rp. 39.000
ISBN : 9789790243927

Sebuah perjalanan tidak akan pernah sia-sia, setidaknya ada pelajaran yang selalu akan mengingatkanmu pada orang lain.

Hiking Girls, saya kira akan berisi cerita dimana para remaja perempuan yang naik gunung bersama teman-temannya. Lalu dimana bagusnya? Gara-gara pemikiran itu diawal, saya lantas melewati saja buku ini dan membaca buku yang lainnya terlebih dulu. Sewaktu saya bosen ngerjain kerjaan, saya coba baca buku ini, dan…. saya jelas salah menilai.

Lee Eun Sung dan Bo Ra harus melakukan perjalanan 1200 KM didampingi Kak Mi Joo selama kurang lebih 70 hari karena kelakuan mereka. Perjalanan ini dipilih karena mereka berdua gak mau masuk penjara anak-anak di Korea. Eun Sung yang suka mukul dan Bo Ra yang suka mencuri memilih ‘rehabilitasi’ dengan perjalanan SilkRoad atau Jalur Sutera.

Jadi ada program baru pemerintah Korea, bagi anak-anak yang berkelakuan tidak baik termasuk suka mencuri dan memukul orang lain itu gak langsung dimasukin ke penjara. Sering kita dengar ada negara yang menghukum anak-anak dengan hukuman sosial. Nah, Korea memberlakukan hukuman yang bisa dipilih yaitu perjalanan Jalur Sutera (tentunya dengan pendampingan) atau masuk penjara anak.

Read more

Hari Blogger Nasional, Masih Ngeblog kah Kamu?

Banyak blogger yang berada pada masa-masa kemalasan menulis, entah itu karena kegiatannya yang super banyak ataupun karena udah gak tau mau nulis apa lagi di blognya.

gambar : 19bee.blogspot.com

Kebanyakan memang karena udah lebih suka maenan Twitter, tapi seperti kata Pandji, kalo males ya males aja sih ya, main Twitter tapi tetap ngeblog bisa kok ya.

Entah untuk alasan apa saja, menurut saya berhenti untuk menulis blog adalah berhenti membagi apapun itu. Mau berbagi informasi kek, kegiatan pribadi kek, ikut lomba dengan tema posting tertentu kek, bahkan kegalauan pun bisa tetap ditulis. Tinggal nyempetin waktunya aja kok, gak perlu panjang-panjang juga pun, apalagi sekarang udah bisa ngeblog dari smartphone.

Bagi saya, ngeblog selain sebagai tempat untuk menuliskan apapun juga sebagai pembuka kesempatan untuk belajar, ya tentang banyak hal. Kesempatan bertemu dengan banyak teman dan kesempatan lainnya yang akan kamu rasakan sendiri.

Selamat Hari Blogger Nasional, Kawan!
Semoga makin rajin posting :)

Momen Manis Haruslah Romantis?

Saya tanya ke para perempuan sedunia deh, momen manis selalu pengen jadinya romantis kan?

Ngaku aja deh, saya rasa tiap perempuan di dunia ini akan langsung mengangguk-ngangguk tanda setuju sambil tersenyum membayangkan kejadian-kejadian yang inginnya romantis tis tis.

gambar : highdefinitionwallpapers.com

Romantis kayak apa sih?
Kebayang dinner berdua pasangan dengan view menara Eiffel, dibawain bunga trus trus dilamar sambil si cowok berlutut dan bilang ‘Mau gak nikah sama aku?’ dan nyodorin cincin… :cinta:

Yak, saya ngerasa rada mimpi kadang-kadang kalo ngayal sampe begini ya, apalagi kalo ternyata udah nikah dan gak kejadian kayak begitu *curcol* :p
Bagi yang belum punya pasangan ya gak apa sedikit (wot sedikit?) ngayal kayak gitu ya, kalo aja kejadian beneran. Nah, yang udah punya pasangan dan belum menikah ya bolehlah berharap agar pasangan kamu terketuk pintu hatinya untuk melakukan hal-hal romantis walau gak sampe ke Paris.

Read more

Masih Suka Baca Koran?

Kalian masih suka baca koran tiap pagi?
Kalo saya sih gak ya. Emang pada dasarnya gak suka baca koran sih :baca:

gambar : howstuffworks.com

Di era serba digital begini, udah pasti beberapa dari kita udah mulai gak lagi langganan koran walo udah murah sekalipun. Yang biasanya tiap pagi sambil ngopi (saya juga gak ngopi) dan sarapan itu baca koran sekarang malah liat gadget, baca berita dari portal online, lebih update sih ya, apalagi jaman Twitter begini.

Saya gak bisa bandingkan buku dengan koran ya. Jelas saya lebih suka baca buku beneran, nyium bau kertas dari buku baru dan juga pembatas bukunya ketimbang baca buku digital atau ebook. Kalo koran? Dulu sih iya diperluin banget buat tugas kliping dari sekolah. Lah sekarang udah sekolah udah gak banyak yang nyuruh cari kliping koran. Tapi gak dengan sebagian orang, termasuk orang tua kayak Papa saya misalnya, dari dulu langganan koran, sehari bisa beli lebih dari satu koran.

Saya rasa memang masih banyak yang termasuk golongan seperti itu, baca koran sambil sarapan pagi dibanding baca koran digital atau majalah digital yang sekarang bermunculan di Indonesia. Portal berita yang lebih cepat update informasi pun tetap tidak mengubah kebiasaan sarapan dengan koran tadi. Jika di beberapa negara ada media cetak yang runtuh gegara internet, saya kok masih melihat banyak koran-koran baru ya yang bermunculan di Indonesia :D walau memang sekarang medianya ada cetak ada elektronik. Soal persaingan yang heboh kayaknya sekarang justru di media elektroniknya.

Saya mah yakin ya, media cetak di Indonesia gak akan runtuh karena kayaknya masih ada aja peminatnya. Eh, tapi entahlah, mungkin jika semakin bagus kecepatan internetnya akan semakin memungkinkan pula internet meruntuhkan media cetak di Indonesia. Sayangnya, Indonesia koneksi internetnya belom merata, apalagi untuk kawasan timur Indonesia.

5 Tahun Komunitas Blogger Wongkito

Tadinya saya dan teman-teman bingung mau ngadain apa buat perayaan ulang tahunnya Komunitas Blogger Wongkito. Akhirnya setelah ngobrol-ngobrol, yuk kita bikin acara intern aja, temen-temen Wongkito dikumpulin kayak kopdar biasa tapi kita seseruan sambil makan-makan juga diskusi.

Akhirnya, dibuatlah diskusi sembari kopdar sembari makan-makan, Senin 15 Oktober 2012 kemaren itu di Dapur Iga. Yang dateng lumayan rame, ada sekitar 30an temen-temen Wongkito yang hadir, mulai dari yang senior *halah* (maksudnya yang udah gabung dari awal Wongkito ada) sampe yang baru beberapa bulan lalu lulus Pecah Telok.

sesi diskusi (foto: @suzannita)
sesi diskusi (foto: Ira)

Trijaya FM Palembang dan Musi Institute ikut bantuin Wongkito dengan ngadain diskusi dengan tema ‘Peran Blogger dan Media Sosial dalam Ranah Sosial Politik’ yang on air langsung di Trijaya FM Palembang, pembicaranya ada Mbak Ira dari Wongkito, ada Mbak Ema dari Univ Bina Dharma, ada Fandagri dari pengguna media twitter @aboutPalembang, ada pengamat politik pak Syawaludin dan ada Mas Andika Pranata Jaya dari Bawaslu. Diskusinya berjalan asyik kok dipandu sama Mas Fatur.

Read more

Review Buku Honeymoon With My Brother

Honeymoon With My Brother edisi baru

Judul Buku : Honeymoon With My Brother
Penulis : Franz Wisner
Penerjemah : Berliani M. Nugrahani
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta
Jumlah Halaman : 592 Halaman
Harga : Rp. 69.000
ISBN : 9789790243866

Bagaimana jadinya hidup kalian ketika mendapati pasangan kalian menolak menikah seminggu sebelum pernikahan?

Kalo perempuan saya pastikan mungkin banget depresi atau pengen bunuh diri kali ya saking sedihnya. Franz Wisner, sang penulis yang laki-laki aja merasa segitu putus asanya lho.

Franz Wisner harus melalui itu semua, ketika Annie memutuskan untuk tidak jadi menikah dengannya seminggu sebelum pernikahan tiba. Bayangin semua undangan udah disebar, gedung katering dan semua persiapan udah oke tinggal jalan aja sampe ke perjalanan bulan madu pun udah disiapin. Bukan itu aja, Franz juga udah nyiapin rumah untuk mereka berdua tinggal. Kebayang kan ya, secara materi udah banyak aja gitu yang keluar :D dan… secara psikis lebih parah lagi dong. Duit mah bisa dicari, lah hati yang luka gimana nyembuhinnya coba? Apalagi Franz udah pacaran 10 tahun lho :D

Read more

Birokrasi dan Perubahan

Apa yang terjadi jika seseorang yang tidak menyukai birokrasi ala pemerintah negari ini tiba-tiba dihadapkan menjadi orang dibalik birokrasi seperti itu? 

Semoga dia bisa membawa perubahan :)

Saya meyakini penuh, ditengah masyarakat yang mungkin tidak lagi mempercayai pemerintah di negeri ini, masih ada pemuda-pemudi yang selalu siap sedia berjuang untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik untuk negeri ini, untuk Indonesia.

Kemarin saya bertemu dan berdiskusi dengan seorang teman. Dia salah seorang yang punya ide-ide dan mimpi-mimpi besar. Kita sering berdiskusi untuk melakukan kegiatan ini dan itu, sharing ide, mimpi yang ingin dicapai dan bagaimana bersama-sama mencapai mimpi tersebut. Pribadi yang menarik dan bisa diandalkan. Memang belum lama saya mengenalnya, namun saling berbagi yang ada dalam pikiran membuat kita banyak tahu bagaimana orang tersebut bukan? :)

Sama seperti saya, dia termasuk orang yang tidak menyukai birokrasi ala pemerintah, yang ribet, yang harus begini begitu dan juga malas berhubungan dengan orang-orang didalamnya. Hidup kadang memang tidak pernah kita tahu membawa kita kemana ya, hingga akhirnya dia berada dan menjadi bagian dalam sebuah birokrasi, pejabat publik lah bisa dibilang. Selain skejul yang semakin padat dan mendapati gak bisa diskusi lebih sering, saya melihat dia masih tetap orang yang sama.

Read more