Review Buku A Cat in My Eyes

Sebenernya saya pengen mengambil beberapa kalimat di buku ini, tapi… yah sekalian aja saya review nih buku ;)

Kucing dimataku
Kucing dimataku

Judul : A Cat in My Eyes | Karena bertanya tak membuatmu berdosa
Pengarang : Fadh Djibran
Penerbit : Gagas Media

Saya kira sebelumnya, ini buku soal bagaimana kita melihat kucing, ya ada yang suka dan ada yang ga *termasuk saya*, itu juga yang saya dapati diawal cerita buku ini. Mau dibilang kumpulan cerpen, mungkin benar, tapi kok saya berasanya beberapa nama, muncul kembali di judul yang berbeda, seperti ceritanya nyambung begitu.

Buku ini tentang pertanyaan, ya… tentang pertanyaan dari seorang tentang banyak hal yang tidak ia mengerti, pertanyaan tentang apa itu cantik, apa itu cinta, apa itu kebahagiaan, Tuhan itu bagaimana…. semua yang biasa kita pertanyakan pada hidup. Fadh, mampu membawa pertanyaan itu sebagai jendela dimana dia memperlihatkan apa yang ada dipikirkannya.

Kata-kata yang ditulis, ada yang begitu sederhana tapi cukup membawa saya menyatakan bahwa pengarang buku ini tidak hanya mampu berimajinasi, namun juga mampu menulis. Karena, buku ini berbeda dengan buku fiksi yang hanya mengandalkan imajinasi saja. Pembaca dibawa untuk berpikir dan serasa diajak untuk berdiskusi tentang jawaban atas segala pertanyaan dalam buku ini.

Read more

Review Buku Maryamah Karpov

Saya emang telat buat review ini, udah pada besebaran dah pokoknya tentang buku ke-4 dari tetralogi Laskar Pelangi ini. Beli karena pengen cepet akhirnya saya beli online, walo akhirnya si kakak dulu yang selesai baca. Kenapa? karena, baru baca 50 halaman saja membuat saya berhenti. Tapi, itu awalnya loh… :)

Judul : Maryamah Karpov | Mimpi-Mimpi Lintang
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Sastra Bentang

Sebelum kelar membaca Maryamah Karpov ini pun, saya sudah bisa menulis reviewnya sebenarnya, tapi rasanya tidak lega kalo blom mengkhatamkan buku ini. Bercerita tentang kembalinya Ikal, inilah topik utama buku ini. Ya iyalah ya, secara yang nulis si Ikal sendiri. Mulai dari sidang tesis yang bikin Ikal ketar ketir hingga dia sampai ke tanah Belitong untuk melepas rindunya pada Ayah dan Ibu. Tak hanya itu, Ikal juga bertemu dengan Arai, ini yang paling saya tunggu-tunggu. Arai akhirnya mendapatkan cinta Zakiah Nirmala dan melanjutkan kembali studinya.

Ikal kembali untuk mencari cinta sejatinya, A Ling. Dengan susah payah Ikal mencari hingga perlu membuat perahu yang dinamainya ‘Mimpi-Mimpi Lintang’. Ya, karena kemunculan dan ide brilian Lintang lah yang akhirnya membuat Ikal mampu membuat perahu dan akhirnya menemukan A Ling. Namun, buku ini ditutup dengan penolakan ayah Ikal terhadap keinginan Ikal untuk meminang A Ling. Kenapa ? Saya juga ga tau, lebih baik mungkin tanya Mas Koen yang sekantor sama Andrea :piss: Kabarnya memang buku ini akan dilanjutkan dengan Maryamah Karpov jilid 2 dengan sub judul berbeda.

Read more

Review Film Syahadat Cinta

Judul Film : Syahadat Cinta
Pemain : Arif Rahman, Adhitya Putri, Cantika, Ricky Harun, Affandi, Hengky Kurniawan

Film yang di ambil dari cerita novel karya Taufiqurrahman Al-Azizy ini menurut saya ingin mengikuti kesuksesan film Ayat-Ayat Cinta. Saya luput nonton film ini di bioskop, karena eh karena Palembang Indah Mall tidak memutar film ini :patah:

Bagi yang udah pernah baca novel Trilogi ini, yaitu Syahadat Cinta, Makrifat Cinta dan Musafir Cinta, pasti udah pada tau jalan ceritanya. Berawal dari anak semata wayang dari keluarga kaya, Iqbal (Arif Rahman), yang kurang perhatian dari orang tuanya sehingga menjadi anak berandalan. Suatu hari, secara tidak sengaja karena dalam keadaan mabuk, ia menyebabkan ibunya (Minati Atmanegara) hampir meninggal, lalu Iqbal berjanji akan mengikuti keinginan ibunya untuk masuk ke pesantren Tegal Jadin agar menjadi lebih baik. Cerita pun dimulai di pesantren.

Dua bulan di pesantren, Iqbal hanya disuruh untuk mengambil air dan tidak diajarkan agama seperti mengaji dan sholat. Walo ia menyelesaikan perintah kyai sepuh dengan baik, namun Iqbal kesal dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari pesantren. Seperginya dari pesantren, justru kehidupan religi Iqbal semakin baik. Ia bertemu dengan pemulung tua dan anaknya, Irsyad (Ricky Harun) yang akhirnya mengajarkan Iqbal sholat dan mengaji. Tak hanya itu, Iqbal juga bertemu dengan Priscilia (Cantika), seorang nasrani yang sedang mencari tahu Islam lebih dalam. Bersamaan dengan waktu, Priscilia banyak belajar dari Iqbal tentang Islam.

Read more

Hasil Festival Film Indonesia 2008

Semalem, Festival Film Indonesia 2008 di gelar di Bandung, nah mau share dikit hasilnya, biar bisa sekalian di review :ting:

Piala Citra 2008
Piala Citra 2008

Berikut daftar nominasi dan pemenangnya : (pemenang ditebelin yah)

Pemeran Utama Pria:
1. Aming dalam film Doa yang Mengancam
2. Donny Alamsyah (Fiksi)
3. Nicholas Saputra (3 Doa 3 Cinta),
4. Vino G. Bastian (Radit & Jani)
5. Yama Carlos (May).

Pemeran Utama Wanita:
1.Ayu Laksmi (Under The Tree)
2. Fahrani (Radit & Jani)
3. Jenny Chang (May)
4. Ladya Cheryl (Fiksi),
5. Pevita Pearce (Lost In Love).

Pemeran Pendukung Pria:
1. Dwi Sasono (Otomatis Romantis)
2. Lukman Sardi (Kawin Kontrak)
3. Oka Antara (Ayat-ayat Cinta)
4. Tio Pakusadewo (May)
5. Yoga Pratama (3 Doa 3 Cinta)

Read more

Mencintai atau dicintai ?

Beberapa hari terakhir, saya jadi konsultan asmara, iya…. percintaan, masalah cinta, asmara…. :cinta:
Entahlah, kenapa harus saya. Mungkin saya dinilai paham soal beginian *padahal ga loh* ;)

Pertanyaan yang kadang terlontar,

lebih pilih mana, mencintai seseorang yang tidak mencintai kita atau dicintai seseorang yang tidak kita cintai ?

Terlampau berat mungkin untuk dijawab, seiring pernyataan yang nantinya akan muncul, namun terasa klise, cinta tak harus memiliki.

Kita hanya belajar untuk memahami, itu saja. Namun, terkadang manusia tak cermat membaca :), yang saya tau dan saya yakini adalah satu hal, bahwa kita tidak boleh mencintai seseorang melebihi cinta kita pada Allah, sehingga apabila sewaktu-waktu dia tak bersama kita lagi, kita harus rela. itu saja. :senyum:

Review Serial Korea Princess Hours

Sebenernya emang ini serial udah lama, udah jadul, tapi  saya harus akui, saya baru selesai nonton serial ini :)
Kesukaan saya nonton serial Korea diawali karena saya dipinjemin serial Man of The Vineyard oleh Triana, sejak saat itu saya ketagihan nonton serial Korea dan mencari-cari Princess Hours yang heboh itu. Ah, ternyata…. serial itu…. memang keren abiz.. :up:

Barengan saya beli DVD 21, setelah pencarian saya yang begitu lama akan serial ini, akhirnya saya nemu juga, apalagi pemainnya si cantik Yoon Eun Hye dan Joo Ji Hoon yang keren :cinta: *saya ga pernah hapal namanya, itu baru aja search ;)*

Sebenernya, ceritanya simpel, berkisah tentang keluarga kerajaan Korea, sang Pangeran akhirnya menikah dengan orang biasa tanpa cinta dan masih SMU. Banyak hal terjadi dan akhirnya membuat keduanya benar-benar saling jatuh cinta. Memang ini kisah percintaan, layaknya sinetron biasa, tapi… entahlah, orang Korea saya nilai sangat pintar meracik episode demi episode berbumbu romantis dan humor secara apik. Tak perlulah lagi saya menceritakan bagaimana ceritanya, karena serial ini udah lama, udah banyak yang ceritain.

Hanya sekilas mereview, beberapa serial yang saya tonton, dalam hal ini serial Korea, membuat saya pengen membandingkannya dengan sinetron Indonesia. Misal :
Cerita
Sebenernya jalan cerita antara sinetron Indonesia dan Korea tidak banyak berbeda, banyak menonjolkan percintaan, keluarga, kaya dengan miskin. Namun, kenapa serial Korea lebih terasa ‘megang’ ? Seperti yang saya bilang, orang Korea sangat lihai membuat adegan demi adegan lebih lucu dan fresh, ditambah lagi aktor dan aktrisnya mampu mengekspresikan cerita dengan lebih baik. Dan, harus diakui beberapa sinetron Indonesia banyak menjiplak cerita serial Korea :roll: ditambah pemain yang ganteng dan cantik, makin top :up:  tuh serial :senyum:

Read more