You’re what you tweet! :)
Category: Catatan Harian
Nyobain Google+ (Google Plus)
Dari 2 hari yang lalu udah heboh banget nih Google+ (Google plus).
Apaan sih Google+ ?
Google+ adalah aplikasi terbaru dari Google yang kegunaannya hampir sama kayak Facebook.
Bedanya?
- Google+ ga pake ‘like’ tapi +1
- Google+ pake yang namanya ‘cicrle’ yaitu lingkaran pengelompokan teman yang bisa dibuat semau yang punya akun. Misal, circlenya ‘Friends’, ‘Family’, dll. Sehingga, kita bisa update status bisa di setting yang bisa liat status kita itu circle mana aja, jadi ga semuanya bisa liat.
- Google+ cuma bisa buat yang punya akun Gmail
- Google+ sejauh ini baru bisa kalo punya undangan (invitation) dari temen kita yang udah bergabung duluan
- Google+ bisa share tulisan dengan format font, misal miring, tebal dan coret :D
- Google+ blom rame, jadi masih bersih dari ke-alay-an dan tagging dari online shop
Sejauh ini sih Google+ masih baru, jadi belom bisa dipastiin bisa mengalahkan Facebook seperti yang diprediksikan beberapa orang. Tapi, karena kekuatan Google, saya rasa bisa aja orang lebih enjoy berada di Google+ ini dibanding Facebook. Karena dengan 1 akun Gmail, udah banyak banget
Jadi, mau nyoba Google+ ? Ntar saya invite deh….. :)
Sedikit Cerita Liburan Pendek di Lampung
Sebenarnya ini bukanlah sebuah liburan yang direncanakan. 2 minggu sebelum keberangkatan ke Lampung, si Mama pamit mau ke Palembang untuk menghadiri pernikahan saudara, si Mama bilang yang berangkat Mama, Uwak dan seorang sepupu dengan kereta menuju Lampung. Saya lalu merasa ingin sekali naek kereta, setelah sekian lama, mungkin udah sekitar 13 tahun lamanya. Akhirnya, saya mengajukan proposal permintaan mengikuti perjalanan Mama ke Lampung pada suami tercinta, tentunya membawa serta si kecil Alaya. Dengan sedikit berat hati mungkin (karena pengen juga kayaknya) akhirnya suami membolehkan.
Udah dari awal saya bilang ke Mama untuk pesen kelas eksekutif karena si kecil kasian kalo kepanasan. Mama akhirnya minta tolong pesenin tiket sama tetangga yang kerja di stasiun Kertapati. Eh..eh..eh ternyata hari keberangkatan kita (24 Juni 2011) dikabarin klo kita ga dapet kelas eksekutif karena udah fully booked. Udah kesel banget, apa mau dikata udah dibeliin kelas bisnis. Saya terima saja walo sepanjang jalan saya ngedumel ini itu. Mulai dari keberangkatan yang ga sesuai jam (delay sejam lebih), keringetan karena kepanasan, bunyi kereta yang keras banget, orang jualan hilir mudik tiap stasiun berhenti sampe wc yang bau :( Sepanjang malam saya ga bisa tidur karena si kecil badannya panas, rewel pula, lengkaplah sudah.
Akhirnya, sampai juga pagi di Lampung. Dijemput sama uwak (kakaknya Mama) dan langsung mandi dan istirahat sampai dirumahnya. Siangnya, kita langsung memutuskan untuk ke Pantai Mutun, ternyata lumayan jauh… kira-kira 1,5 jam dari rumahnya uwak. Tapi…. pantainya keren banget loh… selaen maen pasir, keliling pulau Tangkil, kita se-sepupu-an ber-8 maen banana boat. Ini pertama kalinya saya naek banana boat rame-rame. Seruuuu banget, sampe kepala saya harus benjol karena pas jatoh kena kepala sepupu laennya :p
Lokal Portal Detik.com, Bagaimana kelanjutannya?
Beberapa hari yang lalu, saya mendapat email yang berisi ajakan untuk bergabung ke 1 group (mailing list/milis) yang diberi judul ‘Lokal Portal’. Dalam hati, saya merasa senang sekali diajak bergabung ke milis ini, dengan banyak pertanyaan yang mungkin akan saya dapatkan dari milis ini tentang lokal portal Detik.com yang sejak roadshow Detik.com Maret 2011 lalu saya coba.
Oke, saya cerita dulu ya gimana saya akhirnya dapet lokal portal beralamat di http://nikerasyid.lokal.detik.com. Detik.com di awal tahun ini, membuat satu roadshow di beberapa kota tentang citizen journalism dan entrepreneurship. Di Palembang kemaren diadakan tanggal 12 Maret 2011 di Novotel. Peserta yang ikutan akhirnya membludak hingga hampir 300 orang untuk seminarnya, dan untuk workshop sudah dipilih sekitar 45 orang saja, termasuk saya dan beberapa temen dari Wongkito.
Seminar yang diisi antara lain oleh Budiono Darsono (founder dari Detik.com) dan Raditya Dika ini berlangsung seru, saya pribadi merasa seminarnya ‘dapet’ banget deh dan tidak membosankan. Setelah kelar sesi seminar, kita masuk ke sesi workshop. Mulailah kita (sekitar 45 orang) mendapat banyak info tentang lokal portal sampai poin-poin menulis ala jurnalis. Terakhir, kita diminta untuk belajar langsung menulis lewat lokal portal yang sudah disediakan.
Sebelumnya, memang saya sudah mendapatkan email berisi username dan password yang akan digunakan untuk bisa mengakses lokal portal tersebut, tapi nyatanya password yang dikirim keemail tidak dapat digunakan, karena pihak panitia Detik.com sendiri telah membuat password baru dan sama untuk semua peserta hari itu, dengan alasan untuk memudahkan mereka memantau lokal portal masing-masing orang. Oke, lanjut akhirnya kita diminta untuk membuat sebuah posting tentang sebuah perampokan dengan dinilai langsung poin-poin penulisannya, seperti judul, isi dsb. Saya sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa menulis ala wartawan itu sulit (ini bagi saya yang biasa menulis di blog ya). Terlalu banyak aturan yang harus diikuti, harus begini dan begitu. Tapi ya, memang sepertinya harus seperti itu jika menulis di sebuah portal berita.
Karena saya punya blog dan saya merasa lebih enjoy nulis di blog, saya melupakan lokal portal yang saya punya. Hingga, di awal April saya mau login dan saya lupa passwordnya. Lantas saya coba reset aja, dapet email sih, tapi halaman reset passwordnya ga bisa dibuka. Lah, piye??
Sejak hari itu saya ga pernah buka lagi deh tuh lokal portal dari Detik.com
Setelah bergabung dengan milis Lokal Portal, bukannya saya mendapat pencerahan, sebaliknya saya mendapat pertanyaan baru, yang justru muncul dari temen-temen yang dapet lokal portal di kota-kota lainnya. Kalo saya boleh rangkum, kira-kira keluhan mereka seperti ini :
Mengintip Isi Tas Doraemon Saya
Saya lupa bahwa posting yang ini udah di draft cukup lama.
Karena adanya beberapa kesibukan sehingga postingan ini terabaikan *maafkan daku Fen :p*
Saya dapet PR nih, dari Jeng Fenty untuk memposting apa aja yang ada dan selalu saya bawa dalam tas saya. Maka, inilah beberapa barang-barang yang selalu mengisi tas doraemon saya :)
Ini tas belom lama juga dibeli, sekitar akhir tahun 2010 lalu deh kayaknya. Cukup suka dengan modelnya yang minimalis dan warnanya abu-abu. Walau emang lebih cepet kotor karna tas ini bahannya kanvas, tapi tas ini terbukti mampu menopang berat yang lumayan dari semua barang-barang pribadi saya juga kadang ditambah dengan barang-barang keperluan si kecil.
Kira-kira itulah semua isi tas saya. Ada dompet, ada tempat kartu (semacem kartu diskon beberapa outlet, kartu tempat bermain si kecil, kartu rumah sakit, member apotik dll), ada tempat beberapa keperluan perempuan, henpon, charger bebeh+ batre cadangan, kamera saku, tempat kacamata dan buku. Secara tidak langsung saya selalu pasti membawa buku entah itu novel ataupun komik :D
Obrolan Santai bersama Tere Liye
Temen-temen kenal dengan Tere Liye?
Beberapa dari kalian pasti kurang tau siapa itu Tere Liye iya kan?
Itu tuh penulis novel Hafalan Sholat Delisa :)
Itu buku pertama sekaligus yang paling terkenal dan nantinya akan dibuat sebuah film.
Saya justru tau Hafalan Sholat Delisa dari seorang teman, sampe akhirnya suami saya (dulu blom jadi suami saya :p) beli dan baca trus saya akhirnya dipinjamkan. Tebak? ya….. saya nangis loh :nangis:
Sejak itu saya mengikrarkan diri sebagai fans dari Tere Liye. Saya beli dan baca semua bukunya. Sebelum ada Toko Buku Online (TBO) Delisa yang dipegang oleh Mbak Kiki (istri Bang Tere), saya bela-belain cari kemana-mana bukunya, sampe nitip Rembulan Tenggelam di Wajahmu sama Emel di Jogja. Setelah ada TBO Delisa, hampir tiap ada buku baru dari Bang Tere Liye saya selalu pesen disana dan biasanya dikirim cepet sama Mbak Kiki (tengkyu Mbak :D).
Akhirnya, setelah sering berkomunikasi tidak langsung (via email, Goodreads, FB) saya akhirnya bertemu langsung dan ngobrol santai bersama Bang Tere Liye. Bang Tere menghubungi saya kalo beliau ada acara mendadak balik ke Lahat (daerah asalnya), untungnya Bang Tere mau diajakin ketemuan untuk sekedar ngobrol2 dengan para penyuka buku-bukunya.
Film-Film Thailand Nan Romantis
Sebagai seorang wanita berhati mulia, saya menyukai film-film romantis (apa ya hubungannya? :D). Sekarang tontonan di tv yang menarik cuma sebatas reality show Big Brother Indonesia sama Masterchef Indonesia, yang laennya sinetron yang bikin capek. Saya pribadi lebih suka film lepas kayak ftv gitu, sayangnya ftv Indonesia lebih sering diulang-ulang, yang tayang baru-baru malah dimulai jam 23 malem, yaolo…. nyiksa mata juga tuh kan ya? Ftv Indonesia sebenernya bagus-bagus kok asal ga njiplak dari film luar :D
Akhirnya, pilihan saya jatuh pada beli dvd (ya deh masih saya akui saya masih beli dvd bajakan :p), kadang beli dvd drama romantis hollywood atau dvd film Korea yang terkenal lucu dan romantis. Ternyata…. sekarang justru heboh film Asia khususnya film-film Thailand. Setelah jatuh hati dengan Crazzy Little Things Called Love, saya ketagihan nonton film lainnya kayak Hello Stranger dan Bangkok Traffic Love Story. Semuanya bagus, lucu dan yang pastinya romantis :)
Selanjutnya, hasil pencarian Google, saya menemukan Suck Seed yang sepertinya direkomendasikan untuk ditonton :D
Klo, teman sepertontonan ftv saya punya Fenty, apakah saya bisa menemukan beberapa teman baru untuk ngomongin artis film Thailand ya? :p
Eh, ada yang mau rekomendasi film Thailand lagi kah yang bagus selaen 4 film inih?