You’re what you tweet! :)
Review Film Catatan Harian si Boy
Judul Film : Catatan Harian si Boy
Sutradara : Putrama Tuta
Pemain : Ario Bayu, Carrisa Putri, Poppy Sovia, Abimana Setya, Albert Halim, Onky Alexander, Didi Petet
Produksi : 700 Pictures
Durasi : 98 menit
Sungguh saya kangen nonton Catatan si Boy yang legendaris itu, pas denger akan dibuat filmnya, langsung semangat banget deh. Pas tanggal 1 Juli 2011, saya langsung ngecek 21cineplex.com untuk tau jadwal pemutaran filmnya, dan…. saya kecewa karena di Palembang cuma di puter di Internasional Plaza (IP) saja.
FYI ya, di Palembang sekarang ada 2 tempat nonton, ya di IP sama di Palembang Indah Mall (PIM). Nah, yang paling enak itu di PIM, emang sih HTMnya lebih mahal dikit, cuma lebih dingin, lebih nyaman dan lebih enak deh pokoknya. Saya, Mbak Ira dan Suzan akhirnya bela-belain deh menurunkan sedikit gengsi untuk nonton di IP demi melihat aktingnya Ario Bayu dkk ini.
Bercerita tentang pencarian Boy (Onky Alexander) oleh Natasha (Carrisa Putri) yaitu anak dari Nuke yang diceritakan sedang sakit parah dan hampir meninggal sambil terus mendekap catatan harian milik si Boy itu. Lantas, Natasha berusaha untuk mencari tau keberadaan Boy, dalam proses pencarian itulah Natasha bertemu dengan Satrio (Ario Bayu) dan ketiga sahabatnya, Andi, Heri dan Nina (Poppy Sovia), pemilik bengkel dimana Satrio, Heri dan Andi bekerja.
Satrio akhirnya membantu Natasha untuk mencari si Boy, mulai dari mencari tau lewat Emon (Didi Petet) sampe ke adeknya Boy sendiri. Masalah sebenernya bukan cuma mencari si Boy yang ternyata udah beda banget sama yang dulu, tapi juga pacar Natasha, si Nico juga masalah buat Satrio dkk. Nico cemburu sama Satrio. Biasa deh, klo cemburu semuanya bisa kejadian. Berantem sampe mobil dan bengkel milik Nina pun hancur karena cemburunya Nico pada Satrio.
Review Buku Narasi Romantis
Judul Buku : Narasi Romantis
Penulis : Amril Taufik Gobel
Penerbit : Daeng Battala Publishing
Jumlah Halaman : 149 Halaman
Harga : Rp. 46.500
Saya dapet buku ini langsung dari sang penulis, Mas Amril bulan lalu. Jujur ini kali pertama saya membaca buku beliau. Ternyata….. Mas Amril ini romantis loh :)
Buku ini memang kumpulan cerita pendek yang berbau romantis. Dari kata-kata di semua cerpen dalam buku ini terasa banget romantisnya, berasa kayak baca kata-kata pujangga cinta *halah* :D
Kalo liat dari orangnya secara fisik, mungkin kalian ga pernah berfikir Mas Amril ini romantis banget, coba deh kalian baca blognya dan baca buku ini, beeuuuh… bisa klepek-klepek deh tuh sama uraian kata-kata manis nan romantis.
Ada 16 narasi romantis dalam buku ini yaitu :
1. Menyapamu di Ruang Rindu
2. Balada lelaki Petang Temaram dan Perempuan Kilau Rembulan
3. Kinanti Menanti Janji
4. Perempuan yang Menghilang di Balik Hujan
5. Tentang Cinta, Pada Tiada
6. Kesempatan Kedua
7. Tentang Dia, Yang Membawa Kelam dihatinya
8. Biarkan Aku Mencintaimu Dalam Sunyi
9. Luka Sang Bidadari
10. Pengantin Mata Biru
11. Takdir Cinta
12. M.F.E.O
13. Salju di Kyoto
14. Bintang di Langit Hati
15. Seorang Pelacur dan Supir Taksi
16. Asmara Suatu Ketika
Liat aja dari semua judulnya berasa banget ya ga jauh dari cinta :D
“Aku kembali lagi disini, perempuanku.
Pada tempat dimana semua kenangan itu pernah berasal
Juga ketika kehilangan itu berawal“
Saya suka sekali dengan cerita pertama dan terakhir. Gaya penulisan Mas Amril emang bagus, terlihat menarik untuk dibaca lembar demi lembar. Beberapa pengulangan kata menguatkan cerita yang ada. Saya terpukau dengan kata-kata yang tertulis dalam buku ini, benar-benar seperti penyair, dimana saya menemukan banyak kata yang jarang saya dengar dan saya lihat dalam sebuah novel.
Nyobain Google+ (Google Plus)
Dari 2 hari yang lalu udah heboh banget nih Google+ (Google plus).
Apaan sih Google+ ?
Google+ adalah aplikasi terbaru dari Google yang kegunaannya hampir sama kayak Facebook.
Bedanya?
- Google+ ga pake ‘like’ tapi +1
- Google+ pake yang namanya ‘cicrle’ yaitu lingkaran pengelompokan teman yang bisa dibuat semau yang punya akun. Misal, circlenya ‘Friends’, ‘Family’, dll. Sehingga, kita bisa update status bisa di setting yang bisa liat status kita itu circle mana aja, jadi ga semuanya bisa liat.
- Google+ cuma bisa buat yang punya akun Gmail
- Google+ sejauh ini baru bisa kalo punya undangan (invitation) dari temen kita yang udah bergabung duluan
- Google+ bisa share tulisan dengan format font, misal miring, tebal dan coret :D
- Google+ blom rame, jadi masih bersih dari ke-alay-an dan tagging dari online shop
Sejauh ini sih Google+ masih baru, jadi belom bisa dipastiin bisa mengalahkan Facebook seperti yang diprediksikan beberapa orang. Tapi, karena kekuatan Google, saya rasa bisa aja orang lebih enjoy berada di Google+ ini dibanding Facebook. Karena dengan 1 akun Gmail, udah banyak banget
Jadi, mau nyoba Google+ ? Ntar saya invite deh….. :)
Nonton Bareng Milli and Nathan
Judul Film : Milli and Nathan
Sutradara : Hanny R. Saputra
Pemain : Olivia Jensen, Christ Laurent, Sabai Morscheck, Fendy Chow
Produksi : Falcon Pictures
Durasi : 110 menit
Udah lama ga nonton, akhirnya nonton lagi film Milli and Nathan. Emang sih ini film remaja, tapi karena dapet tiket gratis dari Kak Goiq, jadilah saya dan teman-teman menonton film ini. Di awal saya sudah tidak berekspektasi terlalu tinggi dengan film ini, anggap saja ini ftv yang biasa di tonton. Tapi, ternyata filmnya lumayan loh. Berasa kembali muda aja waktu nonton ini :D
Adalah Milli (Olivia Jensen) yang pacaran dengan Nathan (Christ Laurent) sejak SMA di Bandung. Milli yang santai dan Nathan yang serius dnegan semua pelajaran. Hingga suatu saat mereka lulus, Nathan memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Jakarta sedangkan Milli ingin menjadi penulis saja, sehingga Nathan mengakhiri hubungan mereka karena ga bisa long distance (kayak jauh banget ya Jakarta-Bandung). Walau sedih diputusin Nathan, Milli tetap cinta banget sama Nathan. Mereka masih berhubungan baik hingga Milli menjadi penulis terkenal.
Singkat cerita, mereka tumbuh dewasa, Milli akhirnya bertemu dengan Oscar (Fendy Chow), mereka sempat bersama namun akhirnya Milli memilih untuk putus karena merasa Oscar terlalu baik (toyor aja kepala ini si Milli, cowo baek gitu kok :p). Hatinya Milli masih tertaut pada Nathan, lalu mereka bertemu lagi setelah Nathan lulus kuliah, deket lagi, tapi justru Nathan yang akhirnya menjauh dari Milli. Ternyata…. Nathan menyembunyikan sesuatu dari Milli. Apakah itu?
Ini memang film remaja, tentang cinta. Cinta pertama memang ga pernah mati, tapi katanya nih cinta pertama itu ga pernah berujung indah loh :D Ini yang terjadi juga sama Milli dan Nathan. Akting Olivia dan Christ Laurent ini ga usah diragukan deh, mereka nampak pintar sekali menumbuhkan chemistry, apalagi Christ bisa keliatan dewasa sekali dari umur aslinya. Terlepas dari akting tiap tokoh dari film ini, sebenarnya ada beberapa yang ga pas.
Sedikit Cerita Liburan Pendek di Lampung
Sebenarnya ini bukanlah sebuah liburan yang direncanakan. 2 minggu sebelum keberangkatan ke Lampung, si Mama pamit mau ke Palembang untuk menghadiri pernikahan saudara, si Mama bilang yang berangkat Mama, Uwak dan seorang sepupu dengan kereta menuju Lampung. Saya lalu merasa ingin sekali naek kereta, setelah sekian lama, mungkin udah sekitar 13 tahun lamanya. Akhirnya, saya mengajukan proposal permintaan mengikuti perjalanan Mama ke Lampung pada suami tercinta, tentunya membawa serta si kecil Alaya. Dengan sedikit berat hati mungkin (karena pengen juga kayaknya) akhirnya suami membolehkan.
Udah dari awal saya bilang ke Mama untuk pesen kelas eksekutif karena si kecil kasian kalo kepanasan. Mama akhirnya minta tolong pesenin tiket sama tetangga yang kerja di stasiun Kertapati. Eh..eh..eh ternyata hari keberangkatan kita (24 Juni 2011) dikabarin klo kita ga dapet kelas eksekutif karena udah fully booked. Udah kesel banget, apa mau dikata udah dibeliin kelas bisnis. Saya terima saja walo sepanjang jalan saya ngedumel ini itu. Mulai dari keberangkatan yang ga sesuai jam (delay sejam lebih), keringetan karena kepanasan, bunyi kereta yang keras banget, orang jualan hilir mudik tiap stasiun berhenti sampe wc yang bau :( Sepanjang malam saya ga bisa tidur karena si kecil badannya panas, rewel pula, lengkaplah sudah.
Akhirnya, sampai juga pagi di Lampung. Dijemput sama uwak (kakaknya Mama) dan langsung mandi dan istirahat sampai dirumahnya. Siangnya, kita langsung memutuskan untuk ke Pantai Mutun, ternyata lumayan jauh… kira-kira 1,5 jam dari rumahnya uwak. Tapi…. pantainya keren banget loh… selaen maen pasir, keliling pulau Tangkil, kita se-sepupu-an ber-8 maen banana boat. Ini pertama kalinya saya naek banana boat rame-rame. Seruuuu banget, sampe kepala saya harus benjol karena pas jatoh kena kepala sepupu laennya :p
Lokal Portal Detik.com, Bagaimana kelanjutannya?
Beberapa hari yang lalu, saya mendapat email yang berisi ajakan untuk bergabung ke 1 group (mailing list/milis) yang diberi judul ‘Lokal Portal’. Dalam hati, saya merasa senang sekali diajak bergabung ke milis ini, dengan banyak pertanyaan yang mungkin akan saya dapatkan dari milis ini tentang lokal portal Detik.com yang sejak roadshow Detik.com Maret 2011 lalu saya coba.
Oke, saya cerita dulu ya gimana saya akhirnya dapet lokal portal beralamat di http://nikerasyid.lokal.detik.com. Detik.com di awal tahun ini, membuat satu roadshow di beberapa kota tentang citizen journalism dan entrepreneurship. Di Palembang kemaren diadakan tanggal 12 Maret 2011 di Novotel. Peserta yang ikutan akhirnya membludak hingga hampir 300 orang untuk seminarnya, dan untuk workshop sudah dipilih sekitar 45 orang saja, termasuk saya dan beberapa temen dari Wongkito.
Seminar yang diisi antara lain oleh Budiono Darsono (founder dari Detik.com) dan Raditya Dika ini berlangsung seru, saya pribadi merasa seminarnya ‘dapet’ banget deh dan tidak membosankan. Setelah kelar sesi seminar, kita masuk ke sesi workshop. Mulailah kita (sekitar 45 orang) mendapat banyak info tentang lokal portal sampai poin-poin menulis ala jurnalis. Terakhir, kita diminta untuk belajar langsung menulis lewat lokal portal yang sudah disediakan.
Sebelumnya, memang saya sudah mendapatkan email berisi username dan password yang akan digunakan untuk bisa mengakses lokal portal tersebut, tapi nyatanya password yang dikirim keemail tidak dapat digunakan, karena pihak panitia Detik.com sendiri telah membuat password baru dan sama untuk semua peserta hari itu, dengan alasan untuk memudahkan mereka memantau lokal portal masing-masing orang. Oke, lanjut akhirnya kita diminta untuk membuat sebuah posting tentang sebuah perampokan dengan dinilai langsung poin-poin penulisannya, seperti judul, isi dsb. Saya sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa menulis ala wartawan itu sulit (ini bagi saya yang biasa menulis di blog ya). Terlalu banyak aturan yang harus diikuti, harus begini dan begitu. Tapi ya, memang sepertinya harus seperti itu jika menulis di sebuah portal berita.
Karena saya punya blog dan saya merasa lebih enjoy nulis di blog, saya melupakan lokal portal yang saya punya. Hingga, di awal April saya mau login dan saya lupa passwordnya. Lantas saya coba reset aja, dapet email sih, tapi halaman reset passwordnya ga bisa dibuka. Lah, piye??
Sejak hari itu saya ga pernah buka lagi deh tuh lokal portal dari Detik.com
Setelah bergabung dengan milis Lokal Portal, bukannya saya mendapat pencerahan, sebaliknya saya mendapat pertanyaan baru, yang justru muncul dari temen-temen yang dapet lokal portal di kota-kota lainnya. Kalo saya boleh rangkum, kira-kira keluhan mereka seperti ini :