Mulai Menonaktifkan Akun Facebook

Siapa sih zaman sekarang yang gak punya akun Facebook? Hampir semua saya rasa punya, Facebook udah kayak KTP untuk dunia perinternetan, kalo gak punya akun Facebook kayaknya dianggap aneh banget. Per hari ini, saya malah menonaktifkan Facebook. Lho kok?

gambar dari brandsynario.com

Saya udah pake Facebook lumayan lama, mungkin dari tahun 2008 (gak inget persisnya kapan, lebih dari Twitter sepertinya). Benar memang, Facebook adalah ukuran seseorang itu dikenal dalam dunia internet. Saya juga punya kartu nama pribadi yang diberikan oleh Facebook zaman dulu banget, dengan gambar laman Facebook kita sendiri. Waktu itu dikasih cuma-cuma alias gratis dari Facebook kerjasama dengan moo.com (tinggal bayar ongkos kirim aja).

kartunama dari Facebook

Jelas Facebook memberikan kemudahan bertemu dengan para kawan-kawan lama. Saya bisa ketemu dengan kawan yang sudah lama sekali gak ketemu dari Facebook. Kawan yang sempat les bareng dulu waktu zaman SD, kawan-kawan TK, SD ya sebutlah yang ketika itu internet belum hidup di Indonesia. Senang memang akhirnya bertemu kawan lama. Facebook berguna sekali untuk mempertemukan kita pada kawan juga kerabat sodara yang jauh di mata. Kita bisa tahu apa saja update tentang kawan, sodara, kerabat jauh hanya dengan ngecek halaman Facebook saja.

Read more

Jasa Titip Yahud, Tapi Bikin Bankrut

Pengakuan : saya pake jasa titip jastip) buat beli buku sale gitu dan gak cuma satu jastip, sangat membantu dan dapet buku-buku bagus, tapi ini semua bisa bikin bankrut gaes.

gambar dari blog.titipku.com

Jadi, tahun ini tuh Gramedia banyak banget buka promo sale gede-gedean. Buku-buku sekitar terbitan tahun 2015-an gitu dihargai rata-rata 10rb saja, pas hari-hari terakhir promo berjalan biasanya akan dihargai 5rb saja tiap bukunya. Kebayang kan betapa kalap saya jika berada di sana. Akhirnya saya berkenalan dengan yang namanya jastip.

Jasa titip ini memang bukan hal baru, banyak sekali jastip-jastip yang dibuka di onlineshop dengan kekhususan tertentu. Misalnya jastip kosmetik, jastip buku-buku dan mainan anak, jastip buku-buku murah diberbagai event pameran/promo buku, dan jastip lainnya. Karena lokasi di Palembang yang jarang banget ada event sale buku-buku gitu, akhirnya saya masuk ke salah satu jastip yang anggota di dalamnya udah banyak (sampe itu grup WA bisa lebih dari 200 orang).

Read more

Berpikir Positif Pada Diri Sendiri

Ah, aku capek, pengen mati aja.

Beberapa kali saya melihat teman mengetikkan itu di pesan singkat, di akun sosial medianya juga. Awalnya sedih kok ya mikir kayak begitu, trus saya tanya dong apa masalahnya, cerita lah dia begini begitu dan terjadilah obrolan panjang selanjutnya. Orang-orang seperti dia mungkin butuh didengar saja, batin saya waktu itu. Saat itu selesai, orangnya balik biasa lagi, gak berapa hari nanti muncul lagi kayak begitu entah di statusnya, sosmednya. Lama-kelamaan kalo keseringan kayak gitu, gimana ya??

Setiap orang pasti melewati masa-masa buruk, sedih, masalah yang banyak. Hei, ya orang hidup pastinya akan menghadapi banyak masalah kan? Kalo sesekali sedih, merasa capek ya oke aja, butuh didengarkan. Menjadi pendengar seharusnya setiap orang bisa, tapi gak semua orang MAU. Bercerita pun kudu milih ke mana cerita bisa diceritakan, yang setelah diceritakan akan mengurangi beban yang ada dipikiran, jangan sampe salah orang juga untuk bercerita.

Read more

Cerita Sunatan Gemilang

Ternyata melihat anak disunat itu rasanya deg-degan, ngeri, kasian ya.

Gak tahu awalnya gimana, kepikiran untuk sunat Gemilang. Setelah dipikir-pikir dan diskusi sama suami, kayaknya memang baik juga kalo Gemilang lebih cepat disunat, biar gak terlalu susah nanti ngebujuknya. Akhirnya, kami mikir Gemilang akan disunat pas dia berumur 4 tahun (Oktober 2019). Pas dia ulang tahun ke 4, saya tanya adek mau gak kalo disunat, trus dia bilang mau.

Sebenarnya maju mundur juga ini anaknya, hari ini bilang mau, besok bilangnya nanti aja. Sebelumnya saya dan ayahnya juga udah menjelaskan dengan singkat apa itu disunat, walau dia masih kecil, kami berusaha agar dia tau disunat itu kayak gimana. Anaknya akhirnya bulat bilang mau setelah diimingi bisa main game di gadget sendiri, karena selama ini minjem punya kakaknya. Selanjutnya PR saya adalah nyari tempat buat sunatan.

Setelah tanya sana sini, ternyata banyak yang menyarankan untuk sunat manual, bukan yang laser (katanya ini lebih dikit sakitnya, tapi ternyata ada kurangnya juga). Lanjut nyari tahu deh di mana tempatnya, kami lebih memilih untuk sunatan di rumah sakit saja. Keputusan sunatan jatuh ke RSAB Azzahra saja. Gak perlu waktu lama, telpon buat janjian sama dokternya dan 18 November 2019 adalah waktu yang dipilih.

Read more

Berkeliling Kota Surabaya dengan Suroboyo Bus Cukup Bayar dengan Botol Plastik

Melihat Atri ngumpulin botol plastik bekas setelah selesai acara pertama di Persamuhan Pendidik Pancasila kemarin, saya pun buru-buru bantuin, saya pikir memang buat bantu-bantu yang beresin aja gitu, ternyata gak gitu. Atri bilang ngumpulin botol plastik bekas biar bisa jalan-jalan naik bus. Gimana ceritanya?

Suroboyo Bus jurusan UNESA-ITS

Iya loh, ternyata untuk bisa jalan-jalan keliling Surabaya cukup bayar dengan botol kemasan plastik kosong aja gitu. Surabaya udah banyak duit katanya, gak perlu bayar bus pake duit tapi cukup pake botol plastik. Namun, hari itu saya dan Atri gak jadi bawa botol kosong itu dengan alasan bakal gak sempat juga gitu karena jadwal kegiatan sampe malem.

ngumpulin botol plastik bekas pas acara

Besoknya, di hari kedua kegiatan, saya lihat kali ini Roma yang ngumpulin botol plastik, ya udah ya saya ikut aja karena ternyata ada waktu sekitar 2-3 jam sebelum acara selanjutnya dimulai. Gak perlu waktu lama kami dengan mudahnya mengumpulkan 20 botol plastik bekas ukuran 300 ml, gak pake mandi langsung cuss kami menuju tempat pemberhentian busnya tepat di sebelah hotel Shangri-La, tempat kegiatan kami berlangsung.

Read more

Kayanya Budaya Indonesia di Persamuhan Pendidik Pancasila

Indonesia itu sangat kaya budaya, betul kan? Jika kita berada di suatu daerah, kita pastinya akan melihat banyak sekali budaya setempat. Untuk menikmati banyaknya budaya di Indonesia ya jalan-jalan adalah kuncinya, tapi di Persamuhan Pendidik Pancasila kita bisa menikmati keindahan budaya Indonesia dalam satu tempat saja.

Pembukaan Persamuhan Nasional Pendidik Pancasila

Persamuhan Nasional Pendidik Pancasila dilangsungkan di Hotel Shangri-La, Surabaya 29 November – 2 Desember kemarin. Mengajak sekitar 500 pendidik di seluruh Indonesia (34 provinsi) khususnya para guru sejarah dan guru seni budaya, persamuhan (pertemuan) itu menjadi sangat kaya, kaya akan keragaman bahasa, kaya dengan baju adat yang sangat cantik dan menarik, kaya tarian daerah, kaya ide dan bahasan juga tentang makna Pancasila.

Bu Irene Camelyn Sinaga, Direktur BPIP di awal acara menjelaskan makna kegiatan ini disambung dengan Prof. Dr. Hariyono sebagai Plt. Kepala BPIP sekaligus membuka persamuhan ini di Graha Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, dengan menceritakan sejarah Pancasila dan mengingatkan kita semua agar melihat masa lalu (sejarah) dengan perspektif masa depan. Agar kita tidak melulu merasa berada di zaman perang, tapi melihat semua sejarah dan keragaman agar lebih baik di masa mendatang.

Read more

Alternatif Semua Produk Google

Tahun 2007 (ya 12 tahun lalu) saya pernah menulis juga di blog ini, bahwa produk-produk Google sangat mendominasi kehidupan perinternetan saya. Setelah berlalu sekian tahun itu, saya ternyata berhasil mengurangi dominasi Google, ya memang gak dipungkiri saya (mungkin juga kamu) gak bisa lepas dari Google, tapi setidaknya saya punya alternatiflain selain menggunakan produk Google.

gambar dari betanews.com

Kenapa harus punya alternatif? toh Google sudah memberikan banyak kemudahan, gratis lagi kan. Ya tinggal pake aja, ye kan?

Jawabannya karena mereka sungguh kapitalis mendominasi, ruang gerakmu selalu diawasi., lalu kamu tak lagi hirau akan privasi. Mari mulai untuk konsen sama online privasi dan juga keamanan data pribadi.

Mulai untuk punya alternatif produk Google juga untuk menghindari kamu tergantung pada aplikasi tersebut, ya kalo aplikasinya akan selalu ada, kalo tiba-tiba Google bilang, itu aplikasi bakal ditutup, wasalam dah semua yang kamu simpan dan kamu biasa gunakan akan jadi hilang juga.

Sebut aja sebagai contohnya yaitu Google Reader yang akhirnya ditutup, ada Google+ juga dan beberapa produk lainnya Google yang tidak bertahan lama. Makanya kita perlu alternatif lain selain produk Google, banyak kok ternyata produk lain sejenis yang bisa kita gunakan gratis dan juga gak kalah bagusnya.

Berikut daftar alternatif produk Google yang bisa dicoba, diambil dari artikel di sini ya.

Alternatif Pencarian Google

  • DuckDuckGo – Mesin pencari yang lebih privat (berbasis di AS)
  • StartPage – StartPage memberi hasil pencarian Google, tetapi tanpa pelacakan (berbasis di Belanda).
  • Searx – Mesin metasearch yang ramah privasi, serbaguna yang juga open source.
  • MetaGer – Mesin metasearch open source dengan fitur bagus (berbasis di Jerman).
  • SwissCows – Mesin pencari privat tanpa pelacakan yang dihosting di secure Swiss infrastructure (berbasis di Swiss).
  • Qwant – Mesin pencari privat yang berbasis di Perancis.
  • Mojeek – Satu-satunya mesin pencari sejati (bukan mesin metasearch) yang memiliki crawler dan indeks sendiri (berbasis di Inggris).
  • YaCy – Mesin pencari terdesentralisasi, open source, peer-to-peer.
  • Givero – Givero menawarkan lebih banyak privasi daripada Google dan menggabungkan pencarian dengan sumbangan amal (berbasis di Denmark).
  • Ecosia – Ecosia berbasis di Jerman dan menyumbangkan sebagian dari pendapatan untuk menanam pohon.
Read more