Milih Ebook Reader atau Tablet PC?

Kenapa gak beli tablet aja sih?

Begitu kira-kira pertanyaan seorang teman waktu melihat saya beli Kindle awal tahun lalu. Ternyata gak cuma satu orang yang bertanya seperti itu, saya udah mendengar pertanyaan ini sering kali. Dan…. jawabannya cuma satu, sesuai kebutuhan. Kebutuhan saya ya cuma mau baca. Sesederhana itu kok. :)

Saya merasa memang jawabannya hanya itu. Ketika saya bertanya pada sepupu saya yang udah duluan beli pun jawabannya sama waktu itu, disesuaikan dengan kebutuhan. Jelas kebutuhan setiap orang berbeda-beda, malah justru sulit sekali membedakan yang mana yang kebutuhan dan keinginan. Saya juga seperti itu kok, ya wajarlah manusia ya.

Saya membuktikan kesetiaan saya pada kindle, saya masih menggunakannya untuk membaca terutama bila dalam perjalanan. Ketika Kindle saya yang baru beberapa bulan itu layarnya rusak dan disinyalir karena keinjak sama Alaya pun saya akhirnya membulatkan tekad untuk membeli kembali Kindle (nitip ama temen yang kebetulan lagi perjalanan di Amrik) Amazon walo dengan tipe berbeda. Sampe saat ini saya masih menggunakan Kindle Touch yang harganya lebih murah 5-6x lipat dari harga iPad 3 atau new iPad pertengahan tahun 2012.

Kindle & Tabtab

Selanjutnya, seorang teman bertanya apa plus minusnya ebook reader (khususnya Kindle, karena saya pake Kindle) dibanding tablet pc?

Read more

Dewan Pers, Jurnalis, Blogger dan Media di Bali Media Forum 4

Lagi. Ngomongin etika.

Namanya juga forum ya, isinya memang ngomong dan diskusi. Kali ini Bali Media Forum (BMF) mengambil tema Ethical Journalism and Citizen Media: Giving People a Voice in Support of Democracy. Acara ini masuk dalam rangkaian acara Bali Democracy Forum yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 7-9 November 2012 oleh Dewan Pers didukung oleh Thomson Foundation dan Institute of Peace and Democracy.

bmf4-2012
Bali Media Forum

Yang hadir dalam BMF ke 4 tahun ini yaitu perwakilan dewan pers, jurnalis dan media dari berbagai negara ditambah dengan para blogger Indonesia, termasuk saya dan beberapa teman lain. Baru kali ini sepertinya BMF mengundang para blogger dan dari social media, karena sesuai dengan tema yang diangkat.

Dalam 2 hari BDF diisi dengan sharing dari para perwakilan berbagai negara, baik dari dewan pers ataupun media dan dari jurnalis tentang bagaimana situasi terkait media dan jurnalisme di negaranya masing-masing baik itu media mainstream juga social medianya. Menarik mendengar banyak cerita dari Malaysia, Philipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Srilanka, Australia, Pakistan, China, Norwegia hingga Timor Leste.

Read more

Membeli dan Membaca Ebook Dengan QBaca

Berapa banyak dalam sehari kamu baca buku?

Pertanyaan begitu sering sekali ditanyain temen-temen saya, katanya saya selalu baca, padahal gak tiap hari juga ternyata bisa menyelesaikan baca satu buku (kecuali komik). Untuk itu saya pake target baca tiap tahun sejak 2 tahun terakhir, untuk bisa memastikan saya punya waktu untuk selalu membaca, dimanapun dan kapan itu.

Terus terang memang gak mudah mengatur waktu untuk membaca, apalagi godaan membaca timeline Twitter jauh lebih terasa menyenangkan bagi sebagian orang. Mulai dengan mengatur waktu, meluruskan niat untuk memberi waktu untuk membaca.

QBaca

Bagi yang kayaknya sibuk banget kerjaannya mengharuskan pergi kesana kemari, saya menyarankan untuk tetap bisa membaca melalui tablet PC atau ebook reader ya semacam Kindle dan beberapa merk lainnya. Apalagi saat ini pengguna Ipad dan berbagai tablet Android udah banyak banget penggunanya, gak ada salahnya untuk bisa membaca dari perangkat bergerak itu ketika dalam kendaraan misalnya.

Saya pengguna Kindle sejak hampir setahun ini, saya merasa Kindle adalah perangkat terenak yang bisa saya bawa kemana-mana, dalam perjalanan terutama. Saya gak akan merasa kehabisan buku yang bisa dibaca dengan membawa Kindle, berbeda dengan membawa buku yang biasanya saya bawa dan kelar dibaca hanya dalam perjalanan dari Jakarta-Bandung.

Read more

Blogger Itu Pejuang HAM

Teman : Bahasanmu berat Nik, soal HAM. Mbok ya yang ringan-ringan aja gitu.
Saya : Gak kok, Saya mah nulisnya yang ringan kok, ya dibuat ringan deh :)

Kalo denger HAM atau Hak Asasi Manusia, ngerasa bahasan berat aja gitu ya. Padahal hal-hal yang selama ini kita tulis yang ringan-ringan pun kadang menyangkut HAM lho sebenernya.

gambar : http://www.government.se

Rabu, 31 Oktober kemarin sebelum acara ID-IGF itu, Saya dan temen-temen blogger bertemu dan ngomongin soal HAM di beskem Internet Sehat. Berkenalan lah dengan Mas Isnur dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Lalu kita diskusi, satu-satu temen blogger ngomong soal HAM yang mereka tau, pernah gak nulis soal HAM dan apa ajalah yang mau ditanyain terkait HAM.

Mas Isnur jelasin soal HAM yang fundamental dengan santai dan enak banget. Jadinya bahasan ini gak seberat yang banyak orang kira. Hampir semua temen-temen menjawab HAM adalah hak yang dibawa dari sejak lahir dan negara lah yang bertanggung jawab atas penegakan HAM. Saya yang sebenernya males bener nyimak soal hukum dan segala pasal hukum, akhirnya juga mau gak mau mesti tau :p

Jaminan terhadap hal atas kebebasan berpendapat dan berekspresi ada dalam Deklarasi Umum Hak-Hak Asasi Manusia (DUHAM), lebih khusus pasal 19 yang bunyinya begini :

Read more

Deklarasi Tata Kelola Internet Indonesia (ID-IGF)

Forum Tata Kelola Internet Indonesia, ngomongin apa aja sih?

Kamis, 1 November 2012, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyelenggarakan Forum Tata Kelola Internet Indonesia atau Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) untuk pertama kali di Hotel Borobudur, Jakarta.

Kalo kita liat dari namanya, forum ini jelas keliatan seperti obrolannya para petinggi saja yang ngomongin gimana mengelola internet di Indonesia. Tapi ternyata gak begitu, para pemangku kepentingan (multi-stakeholder) semua hadir dalam acara itu, baik dari pemerintah, swasta/bisnis dan juga civil society. Saya dan beberapa blogger lainnya dari berbagai kota di Indonesia turut hadir dan menyimak semua yang disampaikan dalam diskusi di acara tersebut.

Sebenarnya ada 5 keranjang Tata Kelola Internet Indonesia yaitu meliputi bidang Hukum, Sosial Budaya, Pembangunan, Infrastruktur dan Standarisasi serta Ekonomi. Tadinya ID-IGF ini akan ngomongin ke semua bidang ini dalam 3 hari pertemuan, tapi ternyata harus dipadatkan menjadi 1 hari untuk ngomongin Hukum, Sosial Budaya dan Pembangunan.

Di keranjang Hukum lebih khusus diomongin soal Cyberlaw and Sovereignty, yang ikut ngomong ada dari Kemkominfo, Kemhumham, Detiknas, Pandi, BRTI, UI dan juga APJII. Ya, yang dibahas soal hukum, kebanyakan peraturan kali ya kita di Indonesia ini :D

Keranjang Sosial Budaya ngomongin Internet and Right to Information, yang ngomong mulai ada dari Kemkominfo, Arus Pelangi, Koalisi Perempuan, ELSAM, AJI, APTIKOM. Sesi ini yang seru menurut saya karena mungkin bersinggungan banget sama blogger dan tentang kebebasan berekspresinya.

Terakhir keranjang Pembangunan soal Enabling Environment to Address Development Problems. Sesi ini udah sesi akhir, yang ngomong juga kaitannya sama pembangunan yaitu dari Kemkominfo, BP3TI, BPPT, FTII, Biznet, Mastel dan Satu Dunia.

Read more

Kapan Ya Bisa Beli Aplikasi di Google Play Dengan Potong Pulsa?

Siapa sekarang yang gak kenal dengan OS Android?
Malah udah pake istilah agama dalam OS yang biasa digunakan orang, kalo gak iOS, Android atau Blackberry, eh iya ada Windows Mobile satu lagi.

Banyak aplikasi yang diberikan secara gratis di tiap OS, tapi banyak juga yang memang harus beli untuk menggunakan aplikasinya.

Kalo ada yang gratisan kenapa harus bayar? teman saya pernah bilang begitu.
Jawaban saya, ada beberapa hal yang bikin saya lantas membeli sebuah aplikasi yaitu :

  1. Aplikasi itu cuma nyediain free trial atau dengan masa waktu tertentu gratisnya, abis itu kalo mau dipake ya mesti bayar.
  2. Suka banget sama aplikasinya, kepake banget deh buat saya
  3. Aplikasi itu sebenernya harganya gak mahal kok dan sekalian bisa bantuin para pembuat aplikasi dengan menghargai hasil karyanya

Memang gak semua aplikasi harus dibeli, menurut saya ya yang bener-bener guna dan saya suka aja gitu. Kalo gak ya, tinggal pake aja yang gratisan. Tentunya aplikasi yang gratisan ini kadang-kadang rada nyebelin yaitu ads alias iklannya itu lho kadang mengganggu mata :D

Nah…. Sayangnya kemudahan membeli aplikasi itu belum banyak didukung sama operator lokal kita. Jadi, beli aplikasinya kudu pake kartu kredit yang yaaa rada-rada riskan penggunaannya di ranah online ini *halah*

Mau beli lagu anak-anak ini nih :D

Kalo di Blackberry yang telah saya gunakan dari tahun 2009, saya puas dan gembira banget waktu Indosat akhirnya memberikan layanan beli aplikasi, theme, games atau apalah lagi yang ada di Blackberry App World dengan pemotongan pulsa. Waktu itu saya langsung coba beli theme seharga 13rb kalo gak salah. Sekarang pun masih sering beli theme juga aplikasi lain kayak Vectir, Super color LED, Surat Yaseen, dsb lah. Gak cuma itu juga sih, kita bisa jadiin kado tuh aplikasinya alias bisa beliin orang juga. Bagi yang pake pasca bayar, langsung mausk ke tagihan bulanannya.

Nah…. Sayangnya di Android belum bisa beli pake potong pulsa. Saya berharap  sih ada operator lokal yang segera memberikan fasilitas ini. Jadi enak bisa beli aplikasi gak bingung lagi mesti pake kartu kredit. Tinggal isi pulsa dan pembelian dilakukan dengan pemotongan pulsa.

Saya 2 kali beli dari Google Play dengan deg-degan, ya walopun cuma $3-4 yang dibeli tetep aja agak gak pede kalo belinya pake kartu kredit :D

Perawatan Kulit Malam Hari, Perlukah?

Sebagai perempuan yang tidak terlalu rajin perawatan di salon atau di tempat-tempat perawatan tubuh lainnya semisal spa gitu, saya selalu bertanya apa benar perawatan kulit tubuh malam hari itu diperlukan?

Mari kita temukan jawabannya *halah* :)

Jadi sebenernya kulit manusia itu kan beda-beda ya ada yang kulitnya sensitif, kering dan normal. Perbedaan ini biasanya dikarenakan banyak hal, bisa jadi dari lahir ada yang kulitnya udah sensitif kena panas dikit udah merah dan bisa jadi juga karena iklim. Orang-orang di negara beriklim tropis kayak di Indonesia biasanya kebanyakan kulitnya normal atau kering. Apalagi pas musim panas ya, rasanya udah berasa kering aja apalagi kalo kamu yang banyak beraktivitas di luar rumah. Nah, ada baiknya kita mengetahui jenis kulit kita. Jadi kita bisa pake produk perawatan tubuh yang sesuai dengan jenis kulit kita.

Kalo saya ini termasuk kulit normal dan cenderung kering ditambah kebiasaan yang kerjanya banyak dari rumah aja membuat saya malas perawatan yang ribet. Tapi ya saya merasa sebagai perempuan kita memang harus merawat tubuh dengan baik biar sehat, kan ada quote tuh “Mens sana in corpore sano” , dibalik tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pastinya kita semua pengen punya jiwa yang kuat tapi terlebih dulu rawatlah tubuh menjadi lebih sehat. Salah satunya dengan cara merawat kulit tubuh setiap hari, gak perlu yang mahal, tapi cukup yang pas dengan kulit kita, kita tau manfaatnya buat kulit dan dilakukan secara rutin. Cantik juga? Itu sih langsung muncul dengan sendirinya kan ya, kalo udah kulitnya sehat otomatis pesona cantikmu terpancar kemana-mana :cinta:

Read more