Catatan Buku 2011

Tahun ini pertama kalinya ada Reading Challenge di Goodreads. Menurut saya, ini sebuah tantangan untuk bisa memotivasi diri sendiri aja biar lebih banyak baca buku. Aturan maennya pun gampang, kita tinggal set di awal tahun 2011 kemaren, mau berapa buku yang kita pengen baca di sepanjang tahun ini. Karena, tahun kemaren saya berhasil baca 142 buku (baca statistik di Goodreads, soalnya ga rajin ngitung kayak tahun ini), maka saya ngeset 150 buku untuk tahun ini, nambahnya dikit sih tapi perjuangannya itu lho, demikian ‘sesuatu banget’ :D

Sebenernya, jumlah buku atau goalnya boleh diubah kapan saja, misal ngerasa kayaknya bisa baca lebih banyak, bisa di set lebih besar jumlahnya, atau sebaliknya bisa lebih kecil jumlahnya. Tapi saya merasa target adalah target, saya coba gak mengubahnya apapun yang terjadi. Paling kalo ga tercapai, ya sedapetnya aja deh, namanya juga usaha, ya kan ya :p

Alhamdulilah, akhir minggu lalu target baca saya tercapai. Berasa lega sih udah bisa memotivasi diri untuk hal-hal semacam ini. Nah, berikut daftar buku-buku yang saya baca sepanjang tahun ini, ini buat catatan saya sendiri juga sih :) :

Januari 2011 :
1. After Orchard. Margareta Astaman. Kompas.
2. Ma Yan. Sanie B. Kuncoro. Bentang Pustaka.
3. Buku Pintar Beasiswa. Erny Murniasih. Gagas Media.
4. The Wedding Games. Fanny Hartanti. Gramedia Pustaka Utama.
5. Komik Kambing Jantan 2. Raditya Dika. Gagas Media.
6. Ketika Bilqis Harus Cangkok Hati. Dewi Farida. Progressio.
7. Warna Langit. Kim Dong Hwa. Gramedia Pustaka Utama.
8. Gus Dur van Jombang. Heru Prasetia. Bentang Pustaka.
9. Gratis! Keliling Indonesia & Belajar di Luar Negeri karena Blog. Nonadita. B-First.
10. The Power. Rhonda Byrne. Gramedia Pustaka Utama.
11. Sakinah Bersamamu. Asma Nadia. Asma Nadiah Publishing House.
12. Love on The Blue Sky. Mya ye. Gramedia Pustaka Utama.
13. Married with Brondong. Mira Rahman & Vbi Djenggotten. Bikumiku.
14. Lavender Green. Jenny Gichara. Elex Media Komputindo.
15. Neraka Cermin. Edogawa Rampo. BukuKatta.
16. Mafalda 2. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
17. Mafalda 3. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
18. 1 Perempuan 14 Laki-Laki. Djenar Maesa Ayu. Gramedia Pustaka Utama. (Ga selesai bacanya)
19. Ranah 3 Warna. A. Fuadi. Gramedia Pustaka Utama.
20. Mafalda 4. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
21. Mafalda 5. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
22. Our Story. Orizuka. Authorized Books.

Februari 2011 :
1. Mafalda 6. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
2. Love in Rainy Days. Ifa Avianty. Lingkar Pena.
3. Excuse-Moi. Margareta Astaman. Kompas.
4. Mafalda 7. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
5. Kompor Mleduk Benyamin S. The Creative library. Hikmah.
6. Coming Home. Sefryana Khairil. Gagas Media.
7. Mafalda 8. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
8. Mengejar Malam Pertama. Wenda Koiman. Gradien.
9. Mafalda 9. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
10. The Four Fingered Pianist. Kurnia Effendi. Hikmah.
11. Mafalda 10. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
12. Balada Sang Penyiar. Marc Males. Gramedia Pustaka Utama.
13. Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada. Vbi Djenggotten. Bikumiku.
14. Oksimoron. Isman H Suryaman. Gramedia.
15. Let’s Talk About…Friendship, Love&Marriage, Ordinary Miracles. Retnadi Nuraini dkk. Halaman Moeka Publishing.

16. Muslimah Nggak Gitu Deh! Andi Tenri Dala, dkk. Lingkar Pena.
17. Panduan Ibadah Haji bagi Perempuan. Brilyantini. Hikmah.
18. The Golden Teacher. Sulung Nofrianto. Lingkar Pena.

Maret 2011 :
1. Alita@Heart. Dewie Sekar. Gramedia Pustaka Utama.
2. L. Kristy Nelwan. Gramedia Pustaka Utama.
3. Asterix: Mawar dan Pedang Bermata Dua. René Goscinny. Pustaka Sinar Harapan.
4. 9 Summers 10 Autumns. Iwan Setyawan. Gramedia Pustaka Utama.
5. Forgiven. Morra Quatro. Gagas Media.
6. Rindu Purnama. Tasaro dan A.Fuadi. Bentang Pustaka
7. The White Lama, buku 1 : Reinkarnasi. Alejandro Jodorowksy. GPU.
8. Dudul Stories @ The Office. Sidy. Gradien Mediatama.
9. Drunken Molen. Pidi Baiq. Gagas Media.
10. Sisters Red. Jackson Pearce. Atria.
11. Strawberry Shortcake. Ifa Avianty. Mizan.
12. Last Tango in Paris. Serambi.
13. I Ordered My Wife From The Universe. Stanley Dirgapradja. Gramedia Pustaka Utama.
14. Diari si Vampir Tengil. Tom Collins. Kantera.

Read more

Review Buku Letters To Sam

Letters to Sam

Judul Buku : Letters to Sam
Penulis : Daniel Gottlieb
Penerjemah : Windy Ariestanty
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 232 Halaman
Harga : Rp. 49.000
ISBN : 9789797805104

Berterimakasihlah kepada siapa pun yang datang… karena setiap tamu dikirimkan dari atas sana sebagai pemandumu ~ Jalaluddin Rumi

Rasanya saya ga bisa ga setuju dengan kalimat Rumi diatas, begitu juga Daniel Gottlieb yang mengalami cacat fisik dan menerima Sam sebagai cucunya yang sempurna walo mengidap autis. Menyadari sang kakek dan cucu ini berbeda dengan kebanyakan orang, tapi tidak membuatnya merasa berbeda. Seperti yang dikatakan kakek dalam lembar awal suratnya, menjadi berbeda bukanlah masalah, tapi merasa berbeda bisa menjadi masalah. Ketika kau merasa berbeda, perasaan itu bisa mengubah caramu melihat dunia.

Surat tetap menjadi sarana paling efektif untuk menyampaikan pesan pada seseorang yang terpisah jarak dan waktu. Seperti surat Gottlieb pada Sam ini, lembar demi lembarnya terasa sayang sekali dilewatkan. Gottlieb mengajarkan Sam dalam suratnya, untuk bisa memberikan cinta altruistik pada sekelilingya, yaitu cinta yang didasarkan belas kasih tanpa beban dan paksaan. Sam juga diajarkan untuk menjadikan kemarahan sebagai energi yang bisa memberikan keadilan bagi orang lain. Bahwa rasa sakit yang ada dan dirasakan akan sembuh dengan cara dan waktunya sendiri.

Read more

Review Buku The Jungle Book

The Jungle Book

Judul Buku : The Jungle Book
Penulis : Rudyard Kipling
Penerjemah : Anggun Prameswari
Penerbit : Atria
Jumlah Halaman : 246 Halaman
Harga : Rp. 35.000
ISBN : 9789790244900

Buku ini mengingatkan dengan film berjudul sama ya, The Jungle Book yang dirilis tahun 1967. Bagi penggemar film-film Disney, maka saya rasa buku ini pun harusnya menjadi buku yang harus dibaca karena ga kalah bagusnya dengan film itu. Liat aja covernya yang ciamik itu ya, menarik banget kan? :)

Bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Mowgli yang dibesarkan oleh serigala. Dari serigala dan di dalam hutan lah kehidupan Mowgli dan teman-temannya dimulai. Cerita Mowgli ini adalah kumpulan fabel, yaitu kisah kisah yang bercerita tentang hewan yang ditujukan untuk memberikan pesan moral. Lebih mudah bagi anak-anak untuk menonton filmnya memang, tapi menurut saya anak-anak juga harus diberikan cerita-cerita mendidik dari hal-hal kecil yang ada dalam buku ini.

Soal terjemahannya pun enak banget dibaca, jadi ga sulit buat para orangtua untuk bisa menceritakan kembali isi buku ini pada anak-anaknya. Selain itu, walo ini buku gak kayak komik yang ada gambar menariknya, buku ini tetap ngasih gambar hewan di awal bab barunya.

Ayo ikut melompat di antara pinus yang berjajar rapat,
Melesat cepat, tinggi terpencar, seperti ayunan anggur liar,
Sampah kami di singgasana, dan keramaian yang kami cipta
Yakin saja, percayalah, akan kami buat sesuatu yang indah!

Saya pikir buku ini akan menceritakan kisah petualangan Mowgli bersama Baloo beruang dan Bagheera panther saja, tapi ternyata ga cuma itu. Ada beberapa kisah hewan yang bisa bicara dalam buku ini, kumpulan cerita yang enak banget dibacain buat dongeng anak-anak sebelum tidur. Rudyard Kipling memang spesialis deh dalam memberikan cerita anak-anak yang penuh pesan moral. Apalagi bagi penyuka cerita klasik, saya rasa buku ini patut punya dan dibaca.

Festival Pembaca Indonesia 2011

Sempat mikir ga jadi lagi ke Festival Pembaca Indonesia atau Indonesian Reader Festival (IRF) 2011 akhirnya kemaren bisa hadir dan menikmati acara besar tahunan yang diselenggarakan temen-temen Goodreads Indonesia (GRI). Ini kali pertama saya hadir di IRF, setelah tahun lalu sukses diadakan pertama kali. Jadi ya, saya ga bisa bandingin tahun lalu apakah lebih rame dan lebih seru dibanding tahun ini. Saya merasa harus banyak belajar dari temen-temen GRI biar bisa bikin acara seru kayak gini juga nantinya.

sempetin foto sama mbak Indah dan Helvry

Pagi itu saya hadir sebelum jadwal yang seharusnya jam 10 pagi, tapi disana saya melihat semua sudah pada siap. Arena bookswap (tukar buku) udah mulai disusun, semua booth yang ada udah tinggal rapi-rapi, tenda untuk nonton film udah siap, pohon buku udah ada, diskusi buku tinggal jalan. Saya acungi jempol deh untuk temen-temen panitia IRF kali ini. Sebelum pada rame saya duduk di boothnya Ijul dan saya melongo liat ijul buka booth dengan bawa 1 kontainer + 1 tas gede berisi buku koleksi pribadinya, yang emang blom semuanya dibaca. Saya tau Ijul lah, kami punya kemiripin soal selera buku, tapi ngasih rating buku ya blom tentu sama :D

booth WWF

Jam 10 lebih akhirnya saya memutuskan untuk keliling ke semua booth yang ada, mulai dari depan sampe ke belakang, ga lupa sambil kenalan dengan temen-temen GRI yang beberapa baru kenal namanya doang. Ada WWF yang ngasih dongeng ke anak-anak, saya terharu ada juga booth laen seperti Rumah Dongeng, mereka dengan sabar ngasih dongeng ke anak-anak hampir satu per satu dan anak-anak yang dateng pun menyimak dengan seneng. Saya sadar, untuk membangun generasi membaca itu emang harus sejak dini, kalo dari kecil mereka udah kenal buku lebih baik dari maen game, kebiasaan membaca itu akan tumbuh sampe gede. Saya mengalami itu, walo Mama dan Papa ga ngasih dongeng sebelum tidur, orang tua saya sering banget beliin majalah atau buku bacaan kayak Bobo, Paman Gober malah berlangganan. Walo ga semua orangtua bisa seperti itu, ada banyak cara kok untuk menumbuhkan kesukaan membaca.

booth AIUEO
booth AIUEO

Contohnya, ada AIUEO yang memberikan fasilitas membaca gratis untuk umum, yang biasanya hadir pada Minggu ke 2 dan terakhir Car Free Day, pukul 7 – 10 WIB di Bundaran HI, Jakarta. Mungkin ga banyak dari kita ada yang tau soal ini, tapi gerakan seperti ini terbukti bisa menumbuhkan kesukaan membaca. Saya salut sama AIUEO ini, dan sekaligus membuat saya sadar saya sendiri punya banyak buku tapi belum bisa memberikan fasilitas seperti itu khususnya pada anak-anak.

Read more

Review Buku The Moneyless Man

The Moneyless Man

Judul Buku : The Moneyless Man | Kisah Nyata Setahun Hidup Tanpa Uang
Penulis : Mark Boyle
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : Serambi Ilmu Pustaka
Jumlah Halaman : 352 Halaman
Harga : Rp. 40.000
ISBN : 9789790243552

Uang bukanlah segala-galanya, Mark Boyle membuktikan hal itu!

Apa yang ada dalam pikiran kita jika harus menjalani hidup tanpa uang? ya, tanpa uang. Saya rasa, saya akan menjawab ‘saya merasa tidak hidup jika tidak punya uang’, bagaimana dengan kalian?

Saya sepakat, jika memang uang bukanlah segala-galanya, hanya saja semua butuh uang. Banyak kebahagiaan yang bisa kita beli dengan uang, katakanlah bisa beli gadget baru misalnya, pakaian baru, makanan enak, semua dibeli dengan uang. Lalu, siapa Mark Boyle ini? Apa benar dia bisa hidup tanpa uang selama setahun? Saya pun ragu kawan, sampai akhirnya saya membaca buku ini. Mark Boyle menuturkan sendiri bagaimana awalnya dia punya ide se-‘aneh’ ini. Saya katakan aneh, karena mungkin hampir semua orang akan berkata tidak mungkin.

Mark Boyle belajar bisnis selama empat tahun di Irlandia sampai akhirnya dia mengelola sebuah perusahaan makanan organik di Inggris selama enam tahun. Dari perjalanan karirnya mengelola perusahaan makanan, Boyle berkesimpulan bahwa gaya hidup manusia saat ini sesungguhnya sudah terputus dari segala hal yang menjadi objek konsumsi manusia itu sendiri. Kita memakai pakaian tanpa tahu siapa pembuatnya, apakah mereka yang membuat pakaian dibayar dengan layak. Lalu, kita makan dan minum tanpa kita tahu lingkungan seperti apa makanan dan minuman itu diolah. Semuanya karena uang. Setelah melalui pemikiran panjang, akhirnya November 2008, Boyle memutuskan untuk mulai menjalani hidup tanpa uang setahun.

Beneran Tanpa Uang?
Diceritakan sangat detil dalam buku ini bagaimana Boyle melakukan persiapan yang matang atas idenya itu. Mulai dari menjual rumahnya dan akhirnya membeli karavan, semua kartu kredit ditinggalkan. Boyle menjadi vegetarian dan berusaha menanam sendiri sayuran dan buah. Boyle membuat sendiri tungku pemanas untuk karavannya, mencuci sendiri pakaiannya dengan sabun yang dia buat sendiri. Boyle tidak lagi merasa bingung saat dia menjalankan idenya ini. Boyle masih sanggup memberi orang lain.

Read more

Dateng ke Festival Pembaca Indonesia 2011 yok!

IRF2011
e-poster IRF 2011

Tahun ini, temen-temen di Goodreads Indonesia kembali membuat satu event yang bertajuk Festival Pembaca Indonesia atau Indonesian Reader Festival, kali ini dengan mengusung tema ‘Jelajahi Dunia Membaca’.

Tahun lalu walo ga hadir ke IRF2010 saya sempet ketemu dengan temen-temen Goodreads Indonesia (GRI), karena sebelumnya udah sering ngobrol di GRI, jadi setelah ketemu untuk pertama kalinya berasa kayak lama aja gitu. Jadi ya, di IRF2011 kali ini akan diadakan hari minggu tanggal 4 Desember 2011 di Plaza Area, Komplek GOR Soemantri Brojonegoro, Pasar Festival, Kuningan Jakarta Selatan. Acaranya apa aja? banyak banget dan seru-seru, misalnya nih :

Read more

Review Buku Catatan Si Boy

Catatan si Boy

Judul Buku : Catatan Si Boy
Penulis : Rio Haminoto
Penerbit : Masima & Tuta Media Corporation
Jumlah Halaman : 146 Halaman
Harga : Rp. 53.000
ISBN : 9789791545211

“To the light of my life, a girl whom i greatly shared with… my everything”

Itu kalimat pembuka dalam Catatan Si Boy ini. Dalem ga tuh? :)
Hari itu ke TGA cuma niat nyariin buku titipannya Mbak Ira, ternyata buku yang dicari Mbak Ira ga ada, saya malah nemu Catatan Si Boy. Ga pake pikir panjang deh, langsung menuju kasir.

Catatan Si Boy adalah film yang ngetop banget di era 80-an. Tentu saja saya yang waktu itu masih SD berasa belum ngeh sama kehebohan film ini. Tapi, karena filmnya sering banget diputer ulang, saya jadi tau kenapa film ini begitu banyak penggemarnya, tak terkecuali bokap dan nyokap gue (ngomongnya pake gaya Si Boy). Si Boy diperankan oleh Onky Alexander, dimasa itu Onky ini ganteng banget menurut versi Mama saya.

Juli 2011 lalu saya nonton Catatan Harian Si Boy. Film ini bisa dibilang keturunan Catatan Si Boy yang ngetop itu. Tentu saja Boy tidak tergantikan dengan siapapun. Onky Alexander tetep main di film itu, hanya saja bukan Boy yang jadi tokoh utama, melainkan Ario Bayu, yang hidupnya dibikin mirip sama kehidupan Boy. Mulai dari punya 2 sahabat baik, punya 1 adek cewek dan sedikit playboy.

Read more