Akhirnya Punya Kindle juga

Tepatnya 30 Desember 2011, saya merasa sangat ingin punya Kindle. Dan, akhirnya kesampean juga :)

Baca petunjuk

Kindle ini ebook reader, bagi yang belum tau. Yaitu alat untuk membaca buku digital. Yang saya beli ini Kindle 3 namanya. Dengan memory 4GB dengan 3G+Wifi. Cukup lah buat kebutuhan saya membaca ebook.

Kenapa kok beli Kindle?
Saya merasa lebih butuh Kindle dibanding tablet pc. Selain harganya lebih murah, Kindle memang lebih banyak manfaatnya saat ini buat saya. Beberapa buku yang saya baca terjemahannya ternyata memang kadang bikin kecewa, padahal untuk membaca buku berbahasa Inggris, saya tipikal yang sulit memahami, banyak liat kamus dan tentu saja, buku-buku import itu mahal. Dan… Saya menemukan banyak buku-buku versi ebook yang emang keren-keren.

Saya bisa tetap baca buku berbahasa Inggris dengan modal Kindle ini. Bisa belajar juga klo artinya ga ngerti, karena Kindle ini udah ada kamus oxford di dalamnya. Gampang dibawa karena tipis dan dengan layar 6inch.
Pilih yang pake keypad karena emang e-ink (layarnya) kurang responsif kayak lcd smartphone/tablet, jadi lebih enak pake keypad. Layarnya item putih, emang cuma buat kebutuhan baca, beda sama Kindle Fire ya.

Read more

Di Balik Bebersih Sungai

Hari ini pertama kali kegiatan #bebersihsungai dilakukan. Saya rasa memang tidak mudah untuk memulai sesuatu, tapi patut untuk dicoba. Karena ide tetaplah hanya akan jadi ide jika tidak ada aksi. Dari sana, kenapa kita harus nunggu ada yang ngajak untuk punya kegiatan positif? Marilah mencoba untuk memulainya. Tidak usah mikirin banyak ga yang bakal ikut, tapi cobalah untuk mengajak untuk menjadikan ide tersebut sesuatu yang nyata.

Dari mana idenya?
Ide membersihkan sungai ini, sebenernya udah lama saya dengar dari Youth Aspiration. Fandagri pernah memaparkannya pertengahan tahun lalu untuk sama2 membersihkan Sungai Musi, karena dinilai Sungai Musi sudah semakin tidak bisa lagi diandalkan untuk kebutuhan air di Palembang jika dibiarkan terus seperti sekarang. Tapi, sampe kegiatan #bebersihsungai dilakukan Youth Aspiration belum pernah melakukan kegiatan apapun sebagai aksi nyata. Padahal saya semangat sekali dengan ide ini, Rizma pun begitu.

tim bebersih sungai kali ini

Sampai akhirnya, saya menyadari pembuat ide akan berada di satu titik itu saja jika tidak diwujudkan. Bermula dari ‘kebosanan’ saya melihat banyaknya kegiatan blogger yang terkesan asyik-asyik terus (ya, asyik tapi masih banyak aja gitu yang nyinyir :p) akhirnya saya terpikir gimana kalo blogger sekali-sekali punya kegiatan turun ke jalan, berpeluh keringat, tapi bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Kenapa tidak dengan ide bebersih sungai?

Saya coba ngajak temen-temen Wongkito, walo banyak pertanyaan, seperti kenapa harus tanggal 1 Januari? Kenapa ga gandeng komunitas laen? Sampe ke pertanyaan kita perlu publikasi untuk acara ini.

Saya coba jelaskan, saya tidak punya alasan khusus untuk tanggal 1 Januari, kecuali karena semua libur. Saya berharap akan ada banyak temen yang bisa menyempatkan sedikit waktu tidurnya, setelah begadang tahun baruan dengan ikut dalam acara ini. 1 Januari juga dimana pesta usai, saatnya bersih-bersih.

Saya tidak merasa kegiatan ini bisa dinilai asyik dimata banyak orang/blogger/netizen, maka saya merasa tidak segitu perlu untuk mengundang secara khusus via email kepada teman-temen komunitas lain. Saya dibantu teman2 coba hanya share via Facebook dan Twitter untuk info acara ini. Terima kasih sekali untuk temen-temen yang sudah membantu share info ini ya.

yang disebelah, airnya dikit, susah ngambilin sampahnya (foto:Rizma)

Untuk publikasi, saya mencoba untuk tidak menjadi seperti pejabat pemerintahan, sebelum kegiatan dimulai pada sebar info, panggil semua media untuk publikasi. Siapalah kami ini? Kami cuma butuh temen-temen support kegiatan ini dengan cara ikut dalam acaranya. Publikasi biarkan kami tulis dengan pengalaman itu.

ngumpulin sampah pinggir sungai (foto:Rizma)
Diar dan Boim turun ke bawah

Read more

Catatan Buku 2011

Tahun ini pertama kalinya ada Reading Challenge di Goodreads. Menurut saya, ini sebuah tantangan untuk bisa memotivasi diri sendiri aja biar lebih banyak baca buku. Aturan maennya pun gampang, kita tinggal set di awal tahun 2011 kemaren, mau berapa buku yang kita pengen baca di sepanjang tahun ini. Karena, tahun kemaren saya berhasil baca 142 buku (baca statistik di Goodreads, soalnya ga rajin ngitung kayak tahun ini), maka saya ngeset 150 buku untuk tahun ini, nambahnya dikit sih tapi perjuangannya itu lho, demikian ‘sesuatu banget’ :D

Sebenernya, jumlah buku atau goalnya boleh diubah kapan saja, misal ngerasa kayaknya bisa baca lebih banyak, bisa di set lebih besar jumlahnya, atau sebaliknya bisa lebih kecil jumlahnya. Tapi saya merasa target adalah target, saya coba gak mengubahnya apapun yang terjadi. Paling kalo ga tercapai, ya sedapetnya aja deh, namanya juga usaha, ya kan ya :p

Alhamdulilah, akhir minggu lalu target baca saya tercapai. Berasa lega sih udah bisa memotivasi diri untuk hal-hal semacam ini. Nah, berikut daftar buku-buku yang saya baca sepanjang tahun ini, ini buat catatan saya sendiri juga sih :) :

Januari 2011 :
1. After Orchard. Margareta Astaman. Kompas.
2. Ma Yan. Sanie B. Kuncoro. Bentang Pustaka.
3. Buku Pintar Beasiswa. Erny Murniasih. Gagas Media.
4. The Wedding Games. Fanny Hartanti. Gramedia Pustaka Utama.
5. Komik Kambing Jantan 2. Raditya Dika. Gagas Media.
6. Ketika Bilqis Harus Cangkok Hati. Dewi Farida. Progressio.
7. Warna Langit. Kim Dong Hwa. Gramedia Pustaka Utama.
8. Gus Dur van Jombang. Heru Prasetia. Bentang Pustaka.
9. Gratis! Keliling Indonesia & Belajar di Luar Negeri karena Blog. Nonadita. B-First.
10. The Power. Rhonda Byrne. Gramedia Pustaka Utama.
11. Sakinah Bersamamu. Asma Nadia. Asma Nadiah Publishing House.
12. Love on The Blue Sky. Mya ye. Gramedia Pustaka Utama.
13. Married with Brondong. Mira Rahman & Vbi Djenggotten. Bikumiku.
14. Lavender Green. Jenny Gichara. Elex Media Komputindo.
15. Neraka Cermin. Edogawa Rampo. BukuKatta.
16. Mafalda 2. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
17. Mafalda 3. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
18. 1 Perempuan 14 Laki-Laki. Djenar Maesa Ayu. Gramedia Pustaka Utama. (Ga selesai bacanya)
19. Ranah 3 Warna. A. Fuadi. Gramedia Pustaka Utama.
20. Mafalda 4. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
21. Mafalda 5. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
22. Our Story. Orizuka. Authorized Books.

Februari 2011 :
1. Mafalda 6. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
2. Love in Rainy Days. Ifa Avianty. Lingkar Pena.
3. Excuse-Moi. Margareta Astaman. Kompas.
4. Mafalda 7. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
5. Kompor Mleduk Benyamin S. The Creative library. Hikmah.
6. Coming Home. Sefryana Khairil. Gagas Media.
7. Mafalda 8. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
8. Mengejar Malam Pertama. Wenda Koiman. Gradien.
9. Mafalda 9. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
10. The Four Fingered Pianist. Kurnia Effendi. Hikmah.
11. Mafalda 10. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
12. Balada Sang Penyiar. Marc Males. Gramedia Pustaka Utama.
13. Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada. Vbi Djenggotten. Bikumiku.
14. Oksimoron. Isman H Suryaman. Gramedia.
15. Let’s Talk About…Friendship, Love&Marriage, Ordinary Miracles. Retnadi Nuraini dkk. Halaman Moeka Publishing.

16. Muslimah Nggak Gitu Deh! Andi Tenri Dala, dkk. Lingkar Pena.
17. Panduan Ibadah Haji bagi Perempuan. Brilyantini. Hikmah.
18. The Golden Teacher. Sulung Nofrianto. Lingkar Pena.

Maret 2011 :
1. Alita@Heart. Dewie Sekar. Gramedia Pustaka Utama.
2. L. Kristy Nelwan. Gramedia Pustaka Utama.
3. Asterix: Mawar dan Pedang Bermata Dua. René Goscinny. Pustaka Sinar Harapan.
4. 9 Summers 10 Autumns. Iwan Setyawan. Gramedia Pustaka Utama.
5. Forgiven. Morra Quatro. Gagas Media.
6. Rindu Purnama. Tasaro dan A.Fuadi. Bentang Pustaka
7. The White Lama, buku 1 : Reinkarnasi. Alejandro Jodorowksy. GPU.
8. Dudul Stories @ The Office. Sidy. Gradien Mediatama.
9. Drunken Molen. Pidi Baiq. Gagas Media.
10. Sisters Red. Jackson Pearce. Atria.
11. Strawberry Shortcake. Ifa Avianty. Mizan.
12. Last Tango in Paris. Serambi.
13. I Ordered My Wife From The Universe. Stanley Dirgapradja. Gramedia Pustaka Utama.
14. Diari si Vampir Tengil. Tom Collins. Kantera.

Read more

Lomba Berandai-andai dengan Semi SEO

Tadinya, saya mau ikut lomba ini karena di timeline twitter saya banyak sekali buzzer yang nginfoin lomba inih. Awalnya saya tertarik menulis karena ini lomba berandai-andai menjadi anggota DPD, walo dalam hati saya ga pengen sama sekali jadi anggota DPD, tapi saya ingin menulis agar para anggota DPD bisa membaca catatan para blogger untuk mereka sebagai harapan rakyat. Soal hadiah ya itu hadiah, walo memang hadiah yang ditawarkan begitu menggiurkan. Sebut saja Iphone 4S, BB, GTab dan paket wisata kunjungi eloknya Indonesia. Klo yang terakhir ini, mungkin maksudnya bisa kemana aja di Indonesia kali ya :D

untuk blogger

Setelah dibaca-baca, ternyata lomba ini bersifat SemiSEO. Lalu, muncul deh rasa malas untuk ikutan, bukan apa-apa klo udah namanya SEO, yang ikutan pasti berusaha banget mengeluarkan jurusnya untuk berada di peringkat teratas halaman 1 mesin pencari itu. Lalu akhirnya lupa, jika isi tulisan adalah yang terpenting.

Awalnya saya mengira lomba ini keren banget, dari tulisan banyak blogger diharapkan para anggota DPD bisa mengerti keinginan rakyat. Anggota DPD lalu bisa saja dapet ide dari tulisan para blogger yang ikutan lomba ini sehingga anggota DPD bisa terasa kehadirannya dalam masyarakat. Tapi ternyata mungkin tidak seperti itu jadinya klo pake semi SEO. Ini berarti akan diambil beberapa tulisan teratas saja (mungkin halaman 1 dan 2 pada hasil pencarian mesin pencari) lalu baru akan dinilai tulisan-tulisan itu tadi.

Ya sayang dong ya, sayang jika tulisannya bagus dan idenya keren tapi ternyata tidak berada di hasil pencarian teratas itu, ya pastinya akan kalah. Akan berbeda halnya kalo semua tulisan yang masuk dibaca dan dinilai oleh tim juri.Ya semoga aja sih yang jadi juri itu ya anggota DPDnya sendiri ya, biar pas dan kena aja gitu. Apalagi sebagai peserta kita diminta untuk memposisikan diri sebagai anggota DPD RI, di mana mengembangkan dan menyejahterakan daerah-daerah di Indonesia adalah tugas, peran dan tanggungjawab anggota.

Read more

Beli App di Blackberry App World dengan potong pulsa

Bagi pengguna Blackberry (BB) tentunya udah gak asing dengan beberapa aplikasi (app) yang ada didalamnya. Bagi saya yang pastinya dipake itu ya app social media, semacam Twitter, WordPress, Facebook dan banyak yang lainnya. Ya, rata-rata aplikasi tersebut bisa saya instal gratis pada BB saya. Tapi, pada kenyataannya ga cuma itu, saya masih butuh beberapa app untuk BB yang bisa menunjang produktivitas, kreativitas dan juga seni keindahan *halah*, oleh karena itu saya coba menginstal beberapa app tersebut.

Katakanlah contohnya theme BB, saya paling suka theme yang unik dan lucu, beberapa theme tersebut tersedia dengan gratis (free) di BB App World, tapi yang gratis biasanya terbatas dan kurang gimana gitu, makanya ada yang namanya themes premium alias berbayar. Sama lah ya kayak theme blog, ada yang gratis dan ada yang mesti beli. Dulu, saya merasa kesulitan kalo harus beli pake kartu kredit (cc), karena katanya agak kurang secure gitu. Seorang teman pernah cerita dia beli app di android market eh taunya tagihannya lebih banyak banget dari yang dia beli.

Nah, sekarang Indosat ngeluarin fasilitas pemotongan pulsa untuk tiap pembelian di BB App World. Iya, jadi ga perlu punya cc untuk beli app yang kita mau, asal pulsanya mencukupi bisa deh tuh beli appnya.

Caranya gimana?
1. Pengguna BB mesti aktifin Blackberry Internet Service (BIS)nya Indosat ya. Bisa pake Mentari, IM3 ataupun Matrix. Khusus untuk pengguna Matrix akan dimasukkan ke tagihan bulanan.

2. BB App World yang digunakan harus versi 3. Masuk ke App World lalu pilih app yang kamu ingin untuk beli. Saya contohin beli theme ya. Nah, itu yang biasanya pake dolar harga appnya, ntar mengkonversi sendiri ke rupiah. Pastiin pulsanya cukup ya :D

Read more

Review Buku Letters To Sam

Letters to Sam

Judul Buku : Letters to Sam
Penulis : Daniel Gottlieb
Penerjemah : Windy Ariestanty
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 232 Halaman
Harga : Rp. 49.000
ISBN : 9789797805104

Berterimakasihlah kepada siapa pun yang datang… karena setiap tamu dikirimkan dari atas sana sebagai pemandumu ~ Jalaluddin Rumi

Rasanya saya ga bisa ga setuju dengan kalimat Rumi diatas, begitu juga Daniel Gottlieb yang mengalami cacat fisik dan menerima Sam sebagai cucunya yang sempurna walo mengidap autis. Menyadari sang kakek dan cucu ini berbeda dengan kebanyakan orang, tapi tidak membuatnya merasa berbeda. Seperti yang dikatakan kakek dalam lembar awal suratnya, menjadi berbeda bukanlah masalah, tapi merasa berbeda bisa menjadi masalah. Ketika kau merasa berbeda, perasaan itu bisa mengubah caramu melihat dunia.

Surat tetap menjadi sarana paling efektif untuk menyampaikan pesan pada seseorang yang terpisah jarak dan waktu. Seperti surat Gottlieb pada Sam ini, lembar demi lembarnya terasa sayang sekali dilewatkan. Gottlieb mengajarkan Sam dalam suratnya, untuk bisa memberikan cinta altruistik pada sekelilingya, yaitu cinta yang didasarkan belas kasih tanpa beban dan paksaan. Sam juga diajarkan untuk menjadikan kemarahan sebagai energi yang bisa memberikan keadilan bagi orang lain. Bahwa rasa sakit yang ada dan dirasakan akan sembuh dengan cara dan waktunya sendiri.

Read more