Menjadi Fellow Internet Sehat 2012

Saya kepilih jadi fellow Internet Sehat 2012, seneng sih tapi…. seneng kok :)

Sebenernya saya juga kaget, kenapa saya yang akhirnya dipilih menjadi Fellow Internet Sehat 2012. Setelah menerima email bahwa saya terpilih jadi fellow, saya mikir juga apa saya bisa menjalankan kewajiban saya sebagai seorang fellow, tapi akhirnya saya sadar ini juga karena sudah dipertimbangkan oleh panel tim ICT Watch. Sebelum menyatakan bersedia, pastilah saya tanya suami apa saya boleh menjalankan fellow ini dengan semua yang nantinya akan saya kerjakan. Alhamdulilah ya, dia support penuh untuk semua yang saya jalankan, sepanjang sayanya emang suka.

Lantas, temen-temen mulai bertanya apa sih fellow Internet Sehat itu?
Jadi begini, Internet Sehat punya program kemitraan baru di tahun ini (yang akan dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya), dinamakan ‘fellowship internet sehat’ yaitu Internet Sehat bermitra dengan individu yang tujuannya memberikan kesempatan kepada individu terpilih, sebagai seorang aktifis informasi, untuk mendapatkan dukungan secara lebih komprehensif dalam menginisiasi dan/atau mengembangkan program-programnya.

Trus kok bisa kepilih?
Fellow ini ga pake sign up atau pendaftaran. Pemilihan kandidat fellow dilakukan oleh Panel Komite Seleksi yang melakukan serangkaian pembahasan secara independen dari proses penentuan kriteria, penyeleksian kandidat, pemantauan rekam jejak hingga penggalian ide dan perspektif kandidat tentang sejumlah hal yang kontekstual dan relevan.

Ini kriteria kandidatnya :

  • Bloggerpreneurship: mampu memahami situasi di sekitarnya, memanfaatkan/menciptakan peluang dan mengambil tindakan (berinovasi) dengan informasi untuk melakukan perubahan ke hal yang lebih baik
  • Proactive blogger: aktif ngeblog dan aktif mengajak orang lain dan masyarakat sekitarnya untuk ngeblog
  • Traveler: menyukai dan leluasa dalam melakukan perjalanan, dengan fasilitas apapun yang tersedia
  • Sharing lover: memiliki kecintaan pada kegiatan berbagi ilmu, pengalaman dan pengetahuan
  • Passion-based learner: gemar dan berhasrat tinggi mempelajari dan bereksperimen dengan hal baru
  • Online & offline networker: berjejaring luas dan terus melakukan upaya untuk mengembangkannya
  • Non-block: bukan anggota dan/atau aktifis partai politik tertentu ataupun afiliasinya

Nah, jadi nantinya saya dan Asmarie sebagai fellow diharapkan bisa membuat program-program yang bisa mendorong berbagai inisiatif menumbuhkan dan mengoptimalkan konten, layanan, sumber daya dan/atau trafik Internet Indonesia dengan semangat Internet Sehat tentunya. Dan…. semua program itu akan disupport penuh sama ICT Watch.

Selengkapnya soal fellowship ini bisa dibaca disini ya.

Semoga saya dan juga Asmarie bisa menjalankan fellow ini dengan baik ya, tentunya dengan dukungan dan bantuan temen-temen blogger semua. Tanpa kalian semua, saya bukanlah siapa-siapa :senyum:

Akademi Berbagi Palembang

Akber Palembang

Harusnya ya, saya menulis soal ini dari dulu-dulu, dari Akademi Berbagi (Akber) mulai ada di Palembang. Saya lupa kapan tepatnya, sekitar April 2011 mulai diadakan kelas pertama Akber Palembang, waktu itu gurunya Mas Aidil Akbar yang berbagi soal financial planning. Entah kenapa, hingga kelas ke-8 akhir tahun kemarin, yang dateng ke kelas Akber, blom juga banyak, paling banyak hanya sampai sekitar 18 orang, padahal ya Akber itu banyak banget membagi ilmu buat temen-temen semua secara FREE.

Yang belum tau, mungkin bisa kenalan dulu apa dan gimana Akber itu, tak kenal maka tak sayang kan ya :)

Apa sih Akademi Berbagi?
Akademi Berbagi itu adalah gerakan sosial nirlaba yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang bisa diaplikasikan langsung sehingga para peserta bisa meningkatkan kompetensi di bidang yang telah dipilihnya. Bentuknya adalah kelas-kelas pendek yang diajar oleh para ahli dan praktisi di bidangnya masing-masing. Kelasnya pun berpindah-pindah sesuai dengan ketersediaan ruang kelas yang disediakan oleh para donatur ruangan.

Jadi, intinya ya Akber ini dari kita, oleh kita dan untuk kita.
Siapapun bisa jadi guru untuk tema-tema tertentu dan siapapun bisa jadi muridnya. Guru gak dibayar untuk berbagi dan murid pun gak membayar untuk mendapatkan ilmu dari si guru. Namanya juga berbagi kan ya.

Temanya tentang apa aja?
Boleh apa aja kok, selama ada guru yang mau berbagi, tema apapun boleh di share :)

Siapa yang bisa dihubungi?
Setiap kota Akber punya kepala sekolah (kepsek) dan para relawan yang nantinya akan membantu temen-temen akber dalam melaksanakan kegiatan berbaginya. Nah, untuk Palembang kenalan dulu deh yang belom kenal, ada Mbak Ira aka Itikkecil sebagai kepseknya. Saya? Saya hanya relawan yang bantu-bantu kepsek dan teman-teman yang mau berbagi kok :)

Fyi, Akber Palembang udah pernah ngadain kelas financial, kelas fotografi, kelas komunitas dan blog, kelas pembuatan film dokumenter, pengajarnya top-top lho.

Read more

Kindle itu gini lho

Ternyata ga sedikit juga dari temen-temen saya baru tau kalo ada yang namanya Kindle. Baiklah… saya kasih tau sedikit ya soal Kindle ini.

Kindle itu apa?
Kindle itu pembaca ebook (buku digital). Sesuai dengan namannya ya alat ini emang dikhususkan untuk membaca. Kindle ini merk ebook reader keluaran Amazon. Ebook reader merk laen banyak kok, sebut saja ada Barnes and Noble.
Nah, yang saya punya ini Kindle 3, bukan Kindle Fire ya teman-teman. Kindle Fire adalah seri Kindle yang bisa dibilang komplit kayak tablet pc dan berwarna. Sedangkan Kindle 3 cuma 3G+Wifi dan masih dengan layar hitam putih. Sekali lagi, saya kan emang butuh buat baca, jadi ya saya pilih Kindle 3 aja. Lebih murah dan sesuai kebutuhan.

baca di kindle 3

Selaen bisa baca trus bisa apa lagi?
Kindle 3 ini dilengkapi 3G+Wifi jadi bisa browsing juga bagi temen-temen yang mau unduh langsung ebooknya. Tapi saya lebih suka unduh dari laptop/kompie trus dicopy ke Kindle-nya. Selain itu juga bisa denger lagu kok, untuk audiobook juga soalnya. Speakernya bagus.

Gimana ebooknya, harus beli di Amazon kah?
Gak harus. Ebooknya bisa dapet dari mana aja, trus ditransfer deh ke Kindlenya. Semua format ebook kecuali .exe dan .epub yang bisa dibaca. Sejauh saya pake beberapa hari ini, yang paling bagus itu format .mobi, pdf tergantung sama ukuran font yang digunakan. Kalo kecil-kecil fontnya, ya dibesarin bisa aja, cuma jadinya harus geser-geser kanan gitu deh. Tapi pdf bagus kok klo buat komik, terbukti saya baca Tintin, juga Diary of Wimpy Kid yang pas banget ke layarnya.

tampilan baca komik (foto:thenextweb.com)

Batrenya tahan berapa lama?
Saya baru ngeh klo Kindle ini bisa di off alias dimatiin, taunya saya cuma sleep aja. Pake sistem sleep aja batrenya tahan 2 minggu kok (kata yang udah pake lama), saya baru pake 4 hari ini belom juga ngecharge, jadi ya sleep aja deh.

Jadi, bagi yang pengen liat-liat bisa cek disini nih, atau klo ga mau jauh-jauh bisa juga cek disini tokonya.

Di Balik Bebersih Sungai

Hari ini pertama kali kegiatan #bebersihsungai dilakukan. Saya rasa memang tidak mudah untuk memulai sesuatu, tapi patut untuk dicoba. Karena ide tetaplah hanya akan jadi ide jika tidak ada aksi. Dari sana, kenapa kita harus nunggu ada yang ngajak untuk punya kegiatan positif? Marilah mencoba untuk memulainya. Tidak usah mikirin banyak ga yang bakal ikut, tapi cobalah untuk mengajak untuk menjadikan ide tersebut sesuatu yang nyata.

Dari mana idenya?
Ide membersihkan sungai ini, sebenernya udah lama saya dengar dari Youth Aspiration. Fandagri pernah memaparkannya pertengahan tahun lalu untuk sama2 membersihkan Sungai Musi, karena dinilai Sungai Musi sudah semakin tidak bisa lagi diandalkan untuk kebutuhan air di Palembang jika dibiarkan terus seperti sekarang. Tapi, sampe kegiatan #bebersihsungai dilakukan Youth Aspiration belum pernah melakukan kegiatan apapun sebagai aksi nyata. Padahal saya semangat sekali dengan ide ini, Rizma pun begitu.

tim bebersih sungai kali ini

Sampai akhirnya, saya menyadari pembuat ide akan berada di satu titik itu saja jika tidak diwujudkan. Bermula dari ‘kebosanan’ saya melihat banyaknya kegiatan blogger yang terkesan asyik-asyik terus (ya, asyik tapi masih banyak aja gitu yang nyinyir :p) akhirnya saya terpikir gimana kalo blogger sekali-sekali punya kegiatan turun ke jalan, berpeluh keringat, tapi bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Kenapa tidak dengan ide bebersih sungai?

Saya coba ngajak temen-temen Wongkito, walo banyak pertanyaan, seperti kenapa harus tanggal 1 Januari? Kenapa ga gandeng komunitas laen? Sampe ke pertanyaan kita perlu publikasi untuk acara ini.

Saya coba jelaskan, saya tidak punya alasan khusus untuk tanggal 1 Januari, kecuali karena semua libur. Saya berharap akan ada banyak temen yang bisa menyempatkan sedikit waktu tidurnya, setelah begadang tahun baruan dengan ikut dalam acara ini. 1 Januari juga dimana pesta usai, saatnya bersih-bersih.

Saya tidak merasa kegiatan ini bisa dinilai asyik dimata banyak orang/blogger/netizen, maka saya merasa tidak segitu perlu untuk mengundang secara khusus via email kepada teman-temen komunitas lain. Saya dibantu teman2 coba hanya share via Facebook dan Twitter untuk info acara ini. Terima kasih sekali untuk temen-temen yang sudah membantu share info ini ya.

yang disebelah, airnya dikit, susah ngambilin sampahnya (foto:Rizma)

Untuk publikasi, saya mencoba untuk tidak menjadi seperti pejabat pemerintahan, sebelum kegiatan dimulai pada sebar info, panggil semua media untuk publikasi. Siapalah kami ini? Kami cuma butuh temen-temen support kegiatan ini dengan cara ikut dalam acaranya. Publikasi biarkan kami tulis dengan pengalaman itu.

ngumpulin sampah pinggir sungai (foto:Rizma)
Diar dan Boim turun ke bawah

Read more

Catatan Buku 2011

Tahun ini pertama kalinya ada Reading Challenge di Goodreads. Menurut saya, ini sebuah tantangan untuk bisa memotivasi diri sendiri aja biar lebih banyak baca buku. Aturan maennya pun gampang, kita tinggal set di awal tahun 2011 kemaren, mau berapa buku yang kita pengen baca di sepanjang tahun ini. Karena, tahun kemaren saya berhasil baca 142 buku (baca statistik di Goodreads, soalnya ga rajin ngitung kayak tahun ini), maka saya ngeset 150 buku untuk tahun ini, nambahnya dikit sih tapi perjuangannya itu lho, demikian ‘sesuatu banget’ :D

Sebenernya, jumlah buku atau goalnya boleh diubah kapan saja, misal ngerasa kayaknya bisa baca lebih banyak, bisa di set lebih besar jumlahnya, atau sebaliknya bisa lebih kecil jumlahnya. Tapi saya merasa target adalah target, saya coba gak mengubahnya apapun yang terjadi. Paling kalo ga tercapai, ya sedapetnya aja deh, namanya juga usaha, ya kan ya :p

Alhamdulilah, akhir minggu lalu target baca saya tercapai. Berasa lega sih udah bisa memotivasi diri untuk hal-hal semacam ini. Nah, berikut daftar buku-buku yang saya baca sepanjang tahun ini, ini buat catatan saya sendiri juga sih :) :

Januari 2011 :
1. After Orchard. Margareta Astaman. Kompas.
2. Ma Yan. Sanie B. Kuncoro. Bentang Pustaka.
3. Buku Pintar Beasiswa. Erny Murniasih. Gagas Media.
4. The Wedding Games. Fanny Hartanti. Gramedia Pustaka Utama.
5. Komik Kambing Jantan 2. Raditya Dika. Gagas Media.
6. Ketika Bilqis Harus Cangkok Hati. Dewi Farida. Progressio.
7. Warna Langit. Kim Dong Hwa. Gramedia Pustaka Utama.
8. Gus Dur van Jombang. Heru Prasetia. Bentang Pustaka.
9. Gratis! Keliling Indonesia & Belajar di Luar Negeri karena Blog. Nonadita. B-First.
10. The Power. Rhonda Byrne. Gramedia Pustaka Utama.
11. Sakinah Bersamamu. Asma Nadia. Asma Nadiah Publishing House.
12. Love on The Blue Sky. Mya ye. Gramedia Pustaka Utama.
13. Married with Brondong. Mira Rahman & Vbi Djenggotten. Bikumiku.
14. Lavender Green. Jenny Gichara. Elex Media Komputindo.
15. Neraka Cermin. Edogawa Rampo. BukuKatta.
16. Mafalda 2. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
17. Mafalda 3. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
18. 1 Perempuan 14 Laki-Laki. Djenar Maesa Ayu. Gramedia Pustaka Utama. (Ga selesai bacanya)
19. Ranah 3 Warna. A. Fuadi. Gramedia Pustaka Utama.
20. Mafalda 4. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
21. Mafalda 5. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
22. Our Story. Orizuka. Authorized Books.

Februari 2011 :
1. Mafalda 6. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
2. Love in Rainy Days. Ifa Avianty. Lingkar Pena.
3. Excuse-Moi. Margareta Astaman. Kompas.
4. Mafalda 7. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
5. Kompor Mleduk Benyamin S. The Creative library. Hikmah.
6. Coming Home. Sefryana Khairil. Gagas Media.
7. Mafalda 8. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
8. Mengejar Malam Pertama. Wenda Koiman. Gradien.
9. Mafalda 9. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
10. The Four Fingered Pianist. Kurnia Effendi. Hikmah.
11. Mafalda 10. Quino. Kepustakaan Populer Gramedia.
12. Balada Sang Penyiar. Marc Males. Gramedia Pustaka Utama.
13. Aku Ber-Facebook Maka Aku Ada. Vbi Djenggotten. Bikumiku.
14. Oksimoron. Isman H Suryaman. Gramedia.
15. Let’s Talk About…Friendship, Love&Marriage, Ordinary Miracles. Retnadi Nuraini dkk. Halaman Moeka Publishing.

16. Muslimah Nggak Gitu Deh! Andi Tenri Dala, dkk. Lingkar Pena.
17. Panduan Ibadah Haji bagi Perempuan. Brilyantini. Hikmah.
18. The Golden Teacher. Sulung Nofrianto. Lingkar Pena.

Maret 2011 :
1. Alita@Heart. Dewie Sekar. Gramedia Pustaka Utama.
2. L. Kristy Nelwan. Gramedia Pustaka Utama.
3. Asterix: Mawar dan Pedang Bermata Dua. René Goscinny. Pustaka Sinar Harapan.
4. 9 Summers 10 Autumns. Iwan Setyawan. Gramedia Pustaka Utama.
5. Forgiven. Morra Quatro. Gagas Media.
6. Rindu Purnama. Tasaro dan A.Fuadi. Bentang Pustaka
7. The White Lama, buku 1 : Reinkarnasi. Alejandro Jodorowksy. GPU.
8. Dudul Stories @ The Office. Sidy. Gradien Mediatama.
9. Drunken Molen. Pidi Baiq. Gagas Media.
10. Sisters Red. Jackson Pearce. Atria.
11. Strawberry Shortcake. Ifa Avianty. Mizan.
12. Last Tango in Paris. Serambi.
13. I Ordered My Wife From The Universe. Stanley Dirgapradja. Gramedia Pustaka Utama.
14. Diari si Vampir Tengil. Tom Collins. Kantera.

Read more

Lomba Berandai-andai dengan Semi SEO

Tadinya, saya mau ikut lomba ini karena di timeline twitter saya banyak sekali buzzer yang nginfoin lomba inih. Awalnya saya tertarik menulis karena ini lomba berandai-andai menjadi anggota DPD, walo dalam hati saya ga pengen sama sekali jadi anggota DPD, tapi saya ingin menulis agar para anggota DPD bisa membaca catatan para blogger untuk mereka sebagai harapan rakyat. Soal hadiah ya itu hadiah, walo memang hadiah yang ditawarkan begitu menggiurkan. Sebut saja Iphone 4S, BB, GTab dan paket wisata kunjungi eloknya Indonesia. Klo yang terakhir ini, mungkin maksudnya bisa kemana aja di Indonesia kali ya :D

untuk blogger

Setelah dibaca-baca, ternyata lomba ini bersifat SemiSEO. Lalu, muncul deh rasa malas untuk ikutan, bukan apa-apa klo udah namanya SEO, yang ikutan pasti berusaha banget mengeluarkan jurusnya untuk berada di peringkat teratas halaman 1 mesin pencari itu. Lalu akhirnya lupa, jika isi tulisan adalah yang terpenting.

Awalnya saya mengira lomba ini keren banget, dari tulisan banyak blogger diharapkan para anggota DPD bisa mengerti keinginan rakyat. Anggota DPD lalu bisa saja dapet ide dari tulisan para blogger yang ikutan lomba ini sehingga anggota DPD bisa terasa kehadirannya dalam masyarakat. Tapi ternyata mungkin tidak seperti itu jadinya klo pake semi SEO. Ini berarti akan diambil beberapa tulisan teratas saja (mungkin halaman 1 dan 2 pada hasil pencarian mesin pencari) lalu baru akan dinilai tulisan-tulisan itu tadi.

Ya sayang dong ya, sayang jika tulisannya bagus dan idenya keren tapi ternyata tidak berada di hasil pencarian teratas itu, ya pastinya akan kalah. Akan berbeda halnya kalo semua tulisan yang masuk dibaca dan dinilai oleh tim juri.Ya semoga aja sih yang jadi juri itu ya anggota DPDnya sendiri ya, biar pas dan kena aja gitu. Apalagi sebagai peserta kita diminta untuk memposisikan diri sebagai anggota DPD RI, di mana mengembangkan dan menyejahterakan daerah-daerah di Indonesia adalah tugas, peran dan tanggungjawab anggota.

Read more

Dari Bali Hingga Dialog Dini Hari

Saya kira bisa sedikit bersantai ria di Bali, menikmati pantai dan makan makanan khas Bali. Tapi ternyata cuma bisa nyicip bubur ayam Bali di Kopi Tiam Oey Denpasar deket Pop Harris hotel. Yang tadinya mau nyicip ayam betutu, batal karena yang ada malah pengen makan Indomie. Okeh, bagian ini pasti akan diledekin sama Kang Iwok, Mbak Injul dan Mbak Tuteh :D

CD Album 2 Dialog Dini Hari

Tapi, ga rugi juga kok, abis gala dinner Asean Blogger Conference, rabu malam itu sama Mas Anton diajakin nonton Dialog Dini Hari (DDH), mereka maen di Art Cafe di daerah Seminyak. Yang awalnya Mbak Tuteh dan Almas yang diajak kayak ga mau, sampe disana yang pada semangat itu mereka berdua, sampe foto-foto pula sama Mas Dadang si vokalisnya. Saya sih maunya foto sama Gio Zio *ditimpuk botol* tapi ga jadi :D Ngobrol sambil denger lagu live dari DDH rasanya enak banget gitu ya, Mbak Tuteh langsung ngefans aja gitu sama mereka. Walo gak lama, sempet lah kita ngobrol-ngobrol dan beli CD aslinya DDH. Eh, si Almas beli 2 CD yang sama lho, buat hadiahnya katanya yang satu ;)

Foto Almas dan Mbak Tuteh (foto: Anton)

Balik dari Art Cafe udah malem banget kayaknya, tapi masih aja lanjut ngobrol tapi kali ini ada Mbak Injul, Mas Bahtiar sama Rifkie juga sambil nyobain yang namanya jus pala. Untungnya ya, tasnya si Rifkie ini ketemu (sempet ilang ala ‘bagasi Lion Air’) kalo gak, mungkin saya ga bakalan nyoba yang namanya jus pala. Kata Almas, jus pala ini biar enak tidurnya. Bener aja, abis minum jus pala, emang hangat kayak minum wedang jahe, abis itu langsung tepar di kamar masing-masing :D

Read more